Terlalu Sedih
Biar teman-teman lain saja yang menulis tentang kepergianmu ya, Rur. Karena nanti-nanti, aku akan mengenangkan kamu dengan ceria dan penuh canda, sama seperti kamu menjalani hidup. Aku tidak mau menulis tentang kamu dengan bersedih-sedih. Sudah cukup waktu itu aja *kalo kamu tau aku nulis itu, pasti kamu ngomel-ngomel. "Apa-apaan sih, Ri???"*
Tadi aku tertunduk lemas waktu tanah mulai menimbunimu, lalu aku pegang nisanmu. Seperti tidak percaya namamu yang tertulis di situ. Tapi aku ikhlas, Rur, insya Allah. Sebentar lagi juga namaku ada di papan yang sama. Dan nama kita semua kan?
Di obituari Inong yang kutulis dulu, aku pernah bilang kan, bahwa orang baik selalu dipanggil lebih dahulu. Selalu dikasih cobaan yang berat-berat. Itu kamu, Rur. Waktu kamu bilang, "Ini bukan cobaan, ini hadiah." Ya, betul, itu kamu, Rur! Kamu orang baik yang cepat dipanggil pergi, meninggalkan kami yang masih berjuang membenahi tabungan akhirat kami yang masih saja defisit.
Oh, aku cuma boleh sedih sampe tiga hari saja bukan? Aku janji deh, besok-besok nulis tentang kamu pasti ceria dan penuh canda. Persis seperti kamu!
Moekti Ichtiarini
11 September 1970 - 5 Agustus 2008
Ruri's Blogs & Photos:
Related posts:
- Rindu Ruri
- Blue Daisy For Ruri
- Adikku Tercinta
- Maafkan aku, Ruri!
- Kangenku Buatmu
- Selamat Jalan, Ruri
- Selamat Jalan, Sahabat
- Cepat Sembuh, Ruri
- Selamat Jalan, Ibu Ruri
- Mbak Ruri In Memoriam
- Berita Duka
- Kembali, Blogger Telah Tiada
- In Memoriam, Sahabatku Bu Admin NCC, Ruri
- Selamat Jalan Ruri
- Selamat Jalan, Mbak Ruri (Rita)
- Perginya Sang Inspirator
- 'Till We Meet Again, Ruri
- Sedih
- Selamat Jalan, Mbak Ruri (Retma)
Photo by Magira
Riana... maapken. Aku gak bisa kalo gak sedih. :( Belon lama kayaknya masih SMS-an ama mbak ruri. Hikz. Duuuh, aku gak bakalan lagi liat YM+gmail dia nyala lagih. Banyak doa buat mbak ruri...
ReplyDelete--> gw jd anak buah mbak ruri di seksi perlengkapan duluw. Jd sering ngobrol.
Hanya bisa berdoa buat bu Ruri, huaaaa belum sempet kenalan... :(
ReplyDeleteSusah untuk tidak bersedih saat ingat anak anaknya Riana..hiks...
ReplyDeleteRuri...insya Allah sudah berbahagia. Ingat saat di RS dan ngobrol lama, dengan kondisi yang membaik (hampir pulang). Sungguh rencana Tuhan adalah misteri. teriring doa..
Betul Vit, gak tahan untuk gak mewek kalo liat Abit & Fira.
ReplyDeleteAku gabung NCC karena Ruri, kebetulan dia & Alfie temen kuliah suamiku. Hiks...
Doaku untuk Ruri, juga Alfie, Abit & Fira.
duh Riana..., imel dari mas Alfie dan membaca comment teman2 bikin mataku berurai airmata pagi ini. biarpun cuma kenal selintas tapi namanya milis membuat kita seakan-akan teman akrab yha.... mudah2an kalo lagi bikin klappertart nggak pake berkaca2 n insyaAllah terbaca doa untuk Ruri...
ReplyDeletepagi hari yang mendung, membaca email dari suami almarhumh ruri membuat saya meneteskan air mata.
ReplyDeleteAda ruang di hati ini yang pernah dicandai oleh RURI.Nice.....:)
ReplyDeleteMbak RURI,semoga segala amal dan kebaikannya dibalas setimpal oleh ALLAH SWT .
Mas Alfie dan putri2 yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kebanggaan yang tak terhingga memiliki seorang Istri dan Ibu yang sholihah.
Insya Allah, Mbak Ruri akan berdiam di salah satu ruang syurga yang telah dijanjikanNYA... amin...
Sedih akan kelalaian aku karena dah niat mau jenguk di MMC yg deket banget dengan kantor. Tp kanapa juga lupa mulu. Padahal pengen banget ketemu dan mengenal Mb Ruri....hiks.
ReplyDeleteSelamat jalam Mb Ruri, jasamu tak terhingga.
inget banget ..sekali-sekalinya ikut kursus cake international ...yang jadi instruktur Uni Dewi sama Riana ..trus tiba2 mbak Ruri nengok bersama bayinya ..masih sempet dapet ilmu private bagaimana menentukan kalisnya adonan dan aku yang maksa banget nyangka mbak Ruri temen kuliahkua karena wajahnya mirip banget ...mudah2an ..keluarga yang ditinggalkan dapat tabah melanjutkan semangat mbak Ruri...semoga mbak Ruri mendapatkan kelapangan di alam kubur
ReplyDelete