Hajj Series Part 13: Pearls of Hikmah (2)

Masih melanjutkan recording catatan dari traveler's note. For what it's worth, semoga bermanfaat.



It’s the feeling when you know no matter how rough it is, how difficult it is, you’re happy and content just to sit here. A small space in the corner will do. A vast space in the front is luxury. Anything. You know you’re in the right place, at the right time, doing the right things.

Masjidil Haram 23 Dzulhijjah 1438



The Birds

Saya memperhatikan burung-burung merpati yang terbang rendah di atas kepala. Sayap terentang kencang dan kuat, badan curvy, bulu ringan tapi ramai padat menyambut angin, kaki-kaki mungil terlipat rapi di bawah perut. Sebuah aerodinamika yang sempurna! Allahu Akbar!

أَوَلَمْ يَرَوْا۟ إِلَى ٱلطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَـٰٓفَّـٰتٍۢ وَيَقْبِضْنَ ۚ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا ٱلرَّحْمَـٰنُ ۚ إِنَّهُۥ بِكُلِّ شَىْءٍۭ بَصِيرٌ 

"Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu." (s. Al Mulk 67:19)




The Grand Design

Haji dan umroh tidak didesain untuk dilakukan dalam rombongan. Bahkan mungkin tidak dalam kelompok kecil 3 orang sekalipun. Tidak. Ritual ini didesain untuk dilakukan sendiri-sendiri. Because you have to blend with people around you. You have to be part of each other and rely on each other. Keinginan bertahan dalam kelompok adalah insecurity. Dan bertahan dalam kelompok itulah yang merusak harmoni Islam yang universal. Membuatmu tega mendorong sesama saudara, menyelak barisan, being ignorance. You should be blending. That way you’ll love each other more. And the harmony and comfort will be maintained.




Now You Get It

Barangkali inilah hadiah paling besar, paling bermakna, dan paling bermanfaat yang bisa dibawa pulang seseorang yang berhaji: pemahaman. Now you get it. Now I get it. Bahwa setiap luka yang kaupersembahkan untuk Allah never go wasted. Tiap nyeri dan sakit. Every perih dan lack of sleep. Setiap kepih rupiah dan susah payah.

Pun setiap maksiat yang lalai di-istighfar-i. Tiap lintasan pikiran maupun celoteh lisan yang bablas. Hanya ketika segera kau bertaubat keadaan mampu dikendalikan. Dan hukuman yang datang kemudian terasa bagai pensucian diri yang menambahi simpanan awal.



3 Muharram 1439 
Jelang thawaf wada


Untitled


Next chapter: A Painful Goodbye >>>>

<<<< Previous chapter: Pearls of Hikmah (1)

Comments

Popular Posts