Derawan 2013 - Day 2: Hujan dan Tamu-tamu nan Menawan


Terbangun oleh suara gelas beradu sendok di depan kamar. Mama Rina membereskan bekas ngeteh saya tadi malam. Subuhan, lalu membuka pintu kamar. Laut bening terhampar, perahu-perahu bermesin yang tertambat melambai tenang diayun ombak. Mendung menggantung cukup tebal. Angin menghembus menyegarkan. Seekor penyu hijau tekun berenang memakani rumput, lalu muncul ke permukaan seolah menyapa selamat pagi.  


Saatnya sarapan.

Saya ke dapur mengiris jeruk nipis untuk tonik pagi hari. Ah, betapa saya bersyukur membeli kain kalimantan di pasar Kebun Sayur, Balikpapan, karena berguna sekali untuk selimut tadi malam dan tutup-tutupan badan ketika masih berkostum baju tidur kayak gini. 

Di atas meja depan kamar sudah ada roti mantau hangat, saya bawa semuanya ke teras. Penyu yang tadi sudah tidak sendiri lagi. Ada seekor lagi temannya berbadan lebih besar, berwarna lebih terang. Kamera sudah di samping saya, siap memergoki mereka yang tertangkap basah muncul ke permukaan air.

Tiba-tiba hujan, dan saya bersyukur. Semalam saya berdoa agar hari ini hujan, supaya saya tidak tersiksa dorongan luar biasa untuk snorkelling sepanjang hari. Kemulan di teras kamar, laut lepas di hadapan, dangkal hingga ke tengah. Hijau muda, biru tukois, perahu-perahu. Hujan. Memandangi penyu-penyu bermata sayu asyik berenang mengunyah rumput. Mereka terlalu lucu! Sebuah pagi yang sempurna! Subhanallah. Alhamdulillah.

Losmen Danakan, 3 Des 2013, 8:06 am WITeng

---------------------------



Rupanya hujan cukup awet hingga sore. Yoga di pagi hari, lalu sortir foto-foto perjalanan ke Kiluan. Jam 3 sore hujan reda dan matahari mulai keluar. Saya sudah terlanjur mandi, sehingga acara main dengan penyu saya putuskan esok hari saja. Mudah-mudahan matahari cukup terik, supaya motreknya juga bisa cakeb.

Lapar. Di desa banyak sekali warung makan, saya pilih yang pertama saya temui, Warung Rezky. Sepiring gado-gado lontong lenyap dalam sekejap, bersama lontongnya juga. Sungguh tumben yaaa, ahahaha. Di depan warung saya bertemu mas Icuk yang memberikan informasi bahwa hari Kamis nanti ada 1 orang yang juga akan diving. Alhamdulillah. Lumayan bisa patungan sewa boat.

Bertemu ibu penjual buah yang menjual duku dan durian lai. Tapi saya mencari pisang. Satu sisir pisang saya beli dari penjual pisang goreng yang belum mulai berjualan hari ini. Sepuluh ribu rupiah.

Kembali ke losmen, it's turtle time!

Sore ini saya habiskan dengan menyortir foto-foto pendakian TNGP, ditemani si penyu besar itu di dekat saya. Suara “hahhhh” yang familiar selalu bikin saya terkejut setiap kali. Ah, betapa kamu mempesona!

Matahari terbenam, adzan maghrib berkumandang dari masjid. 

Malam tiba, saya masih di teras menikmati suara ombak sambil meneruskan sortir foto. Sungguh hanya suara ombak, tidak ada lagi yang lain. Hening ini mengingatkan saya pada pondok pak Diko di Ternate. Tidak ada suara apapun selain ombak dan angin. Allah Rahman, betapa nyaman.

Sortir foto selesai. Teh madu tinggal seperempat cangkir, saya selesaikan secara baik-baik. Waktunya buka tab hingga kantuk datang. 

Mudah-mudahan besök matahari muncul sepanjang hari. Meski saya tidak keberatan hujan datang lagi.

Losmen Danakan, 3 Des 2013 | 23:09 WITeng








Comments