Drama Penyelamatan di Pulau Terpencil (Bag. 3)

Sukar, Vidhi Islands 2

Previous Chapter

Kami bertiga langsung teriak sekenceng-kencengnya manggil mereka, "Hooooiiiiiiiiii.....!!!" sambil melambaikan tangan like crazy!!!

Mereka sedang berjalan pelan di pantai penuh batu, lalu segera berhenti ketika mendengar teriakan kami yang udah bikin tenggorokan nyaris ambyarrrr. Mas Arya langsung kasih isyarat instruksi supaya mereka berhenti berjalan dan tetap berada di titik itu. Kapal segera lempar jangkar. Tambang dan dry bag disiapkan.

Kami memberi isyarat supaya satu orang segera berenang ke kapal. Jarak dari kapal ke pantai cukup jauh dan angin kencang. Arus deras, ombak cukup keras, lautnya berbatu karang. Harus yang jago berenang dan gak takut mati!

Saya melihat mereka terpaku cukup lama memandang ke medan laut yang harus mereka renangi, tidak ada satu pun yang terlihat bergerak. Sampai akhirnya saya melihat Idar terjun ke laut! Tanpa kaca mata renang, tanpa mask atau snorkel, tanpa fin! Ia bahkan tidak sempat melepas kaca matanya!

Kami berdoa dan berharap cemas memandangi tubuhnya yang timbul tenggelam dihempas ombak, mengerahkan semua kekuatan untuk bisa tetap mengambil nafas dan berenang lurus ke arah kapal. 

Begitu dalam jangkauan tambang, kami lemparkan tali yang segera disambarnya. Segera kami tarik dan ia naik ke kapal. Kaca matanya tidak ada! Dihempas ombak that is! Minus matanya cukup besar, so he was practically swimming in blur vision!

Tidak menunggu lama, kami lengkapi dia dengan tambang panjang yang terikat ke kapal, dan dry bag, untuk dibawa kembali ke pantai. Teman-teman bisa berenang sambil berpegangan ke tali, dan kamera serta perlengkapan lain bisa dimasukkan ke dry bag. Going back to the water, he wore his swimming goggles this time (a correction goggles). He's got quite a baggage: gulungan tambang besar dan panjang terkalung di badannya, satu tangan memegang dry bag, satu tangan dipakai berenang. Ia kembali terjun ke laut berombak keras, swimming back to the shore. Di pantai, tali diikatnya ke batu. Satu-persatu teman-teman berenang susah payah ke kapal dengan merunuti tambang.

Mission accomplished, biidznillah. Alhamdulillah, walillahilhamd!

Later on, Idar told me that on his way back swimming to the beach, when his head was in the water, he saw his glasses were drifting by the big waves and literally landed on a rock not far from where he was! So he ducked dive and grabbed the glasses! Allahu akbar. I mean, what's the odd! 

The waves are the army of Allah. And Allah is with those who have shabr. Indeed.

Allahu rabbiy. What a lesson. Our only rope to hold on to is Allah. Allah Al Mu'min, Al Muhaymin, Allah Arrahman, Arrahiim. Allahu akbar, walillahilhamd.

Vidhi Islands 33

Related story:

Comments