tag:blogger.com,1999:blog-91538592024-03-14T05:40:32.028+07:00A Day In The LifeRiana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.comBlogger119125tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-29412495382265115722024-02-11T11:17:00.005+07:002024-02-11T15:10:40.651+07:00Haji Series Part 2: Suatu Malam dalam Gerbong Komuter<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/37798092494/in/album-72157688589246704/" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Untitled"><i><img alt="Untitled" height="480" src="https://live.staticflickr.com/4564/37798092494_e23df55eba_z.jpg" width="640" /></i></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Menara Masjid Abu Bakr Ash-Shiddiq, Madinah - 7 Muharram 1439</i></td></tr></tbody></table><i><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
</i><p><span style="color: #ffa400; font-size: x-large;"><br /></span></p><p><span style="color: #ffa400; font-size: x-large;">S</span>uatu siang di hadapan CS Bank Muamalat.</p><p>“Assalamu’alaykum, saya mau buka tabungan haji.”</p><p>Customer Servis menjelaskan, saya mendengarkan. </p><p>Bank ini bank favorit saya sejak lama. Tepatnya, sejak mendengar penjelasan tentang riba bank konvensional dari marcomm-nya langsung, dahulu kala ketika masih siaran morning show di Trijaya FM. Bank Muamalat adalah yang pertama dan satu-satunya murni syariah saat itu. Beberapa waktu setelahnya saya buka tabungan pertama di bank ini. Ternyata pelayanannya sangat memuaskan dan sangat memudahkan nasabah. Sementara di bank lain semua urusan printilan, seperti kartu hilang misalnya, lumayan ribet pengurusannya, tidak di Bank Muamalat. Ketika di bank lain memberlakukan fee ini dan itu, penalti ini dan itu, tidak di Bank Muamalat. Lambat laun, saya tutup semua akun di bank konvensional dan hanya punya akun di Bank Muamalat saja. Sampai sekarang, akun utama saya masihlah akun yang lama itu, yang saya buka 20 tahun yang lalu.</p><p>Tabungan haji dan umroh ada yang pengisiannya auto-debit, ada yang tidak. Saya memilih non auto-debit karena pekerjaan saya freelance dengan penghasilan tidak tetap. Saya mulai berhitung dalam kepala. Kalau saya bisa menyisihkan 500 ribu rupiah saja sebulan, maka dalam 5 tahun, insyaAllah saya bisa mendaftar haji. Ketika hitungan manusia berjalan, saat itu segalanya terasa real. I almost can taste it. I got so excited! Semangat sekali saya, ketika menyadari bahwa ini ternyata sangat achieveable. Ngapain aja selama ini saya dengan duit jajan saya? Habis tak berguna makan-makan dan beli-beli?</p><p>Selama ini saya tidak pernah berhitung. Tidak pernah mengambil langkah nyata. Tidak pernah menuangkan di atas kertas, apa yang harus saya lakukan untuk mewujudkan cita-cita ini. Padahal air mata selalu membasahi wajah setiap kali lewat tayangan di televisi memperlihatkan Ka’bah dan jama’ah yang tengah melakukan tawaf. Tiap kali hanya bercita-cita di hati, kelak akan ke sana. Tapi tidak ada bukti. Tidak ada langkah pertama.</p><p>Bertahun-tahun setelahnya barulah saya lakukan my first baby step.</p><p>“Ya mbak, saya mau buka tabungan haji.”</p><p>I put down my first 500k into my new hajj saving account. Dengan kupu-kupu menari menggelitik di dalam perut saya. Sangat bahagia.</p><p>——-</p><p>Suatu malam dalam gerbong komuter bersama seorang sahabat.</p><p>“So, loe mau ngapain sekarang?”</p><p>“Gue udah buka tabungan haji. Gue mau naik haji.”</p><p>——-</p><p><br /></p><p><i>Next chapter: Suatu Sore di Sebuah Food Court</i></p><p><br /></p><p><br /></p>Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-18409772882006041672024-01-18T11:17:00.005+07:002024-02-11T15:28:03.888+07:00Hajj Series Part 1: Menjelang Pergi '<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/37328766254/in/album-72157688589246704/" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Untitled"><img alt="Untitled" height="508" src="https://live.staticflickr.com/4502/37328766254_9e45beb222_c.jpg" width="800" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Birds of Al-Haram, 16 Dzulhijjah 1438<br />While taking a walk from Al-Haram to Bus Station</i></td></tr></tbody></table><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<p></p><blockquote><p>Pesan ini saya tulis di grup keluarga, menjelang berangkat masuk asrama pondok gede. Beberapa hari lalu saya menemukannya di tumpukan notes digital. Seperti sebuah teguran. Sudah lama saya ingin menulis tentang perjalanan haji, yang keajaibannya sudah dimulai 6 tahun sebelumnya.</p></blockquote><blockquote><p>Ijinkan saya mulai dengan pesan keberangkatan ini. Anggap sebuah pembuka, tentang sebuah cerita perjalanan penuh cahaya.</p><p>Semoga bermanfaat.</p></blockquote><p></p><p>————</p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><br /></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">It goes back a long time ago. Mungkin sekitar masa SMA ketika hati tergetar dan mata tergenang tiap kali siaran langsung Mekah menampilkan Ka'bah tengah di-thawaf-i saudara-saudara muslim segenap penjuru bumi. </span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Duhai, sesungguhnyalah saat itu Allah sudah memanggil. Betapa lama kita tak segera menjawabnya, meski sekedar anggukan kepala. Dan betapa sabar Allah menunggu kita. Dia masih menunggu sementara kita terus bermaksiat menggunakan nikmatNya (!). Dia menunggu kita yang tak mau yakin, tak hendak tawakal, betah dalam kebodohan, enggan menghampiri. Dia bersabar ketika kita berdalih berjuta alasan, yang sejatinya adalah was-was yang dibisikkan syaithan agar tak tergerak langkah kita. </span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Allah Ar Rahiim, betapa kasihsayangNya Ia, menarik kita dari lubang kekalahan bagai sumur gelap tak berkesudahan. DikeluarkanNya kita dari kegelapan menuju cahaya. Minazhzhulumaati ilannuur. </span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Allah Al Ghaffar, betapa pemaafnya Ia ketika kita akhirnya tersungkur takluk. Mengakui bahwa tak ada tempat berpaling melainkan Dia. Tak ada tempat pulang melainkan Dia. Tak ada satupun yang berarti selain ridhoNya. </span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Lihatlah betapa gilang-gemilang Ia <span class="Apple-converted-space"> </span>menyambut kita dalam dekapan, ketika kita anggukkan kepala, "Labbayk. Aku datang, yaa Rabbiy. Aku datang."</span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Lalu Ia mengampuni kita, mempersiapkan kita, memperbaiki diri kita, menguatkan iman kita, memahamkan kita ilmu, mengajari kita cara bertawakal. </span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">DikirimkanNya semua bekal yang kita perlukan. Jasmani yang kuat, ruh yang merindu perjumpaan denganNya, harta, sarana, kesempatan, segala bantuan dan pertolongan dari arah yang tak disangka-sangka. </span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Seolah terngiang di telinga, "Bukankah sudah Kukatakan, Akulah yang mengundangMu datang? Akan Kucukupi para tamuKu, Kupantaskan ia, dan Aku lah sebaik-baiknya Tuan Rumah. Tak ada yang sekuasa jamuanKu. Di manapun engkau, akan kucukupi dan kupantaskan meski harus lusuh dan berdebu. Karena Akulah sebaik-baiknya penjamu. Ketahuilah, kuasaKu, rahmatKu, tak terjangkau akalMu."</span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: right;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">اِنَّ اللهَ يُبَاهِى بِاَهْلِ عَرَفَات اَهْلَ السَّمَآءِ, فَيَقُولُ لَهُمْ: أُنْظُرُوا اِلَى عِبَادِى. جَآؤُا اِلَيَّ شَعْثًا غُبْراً </span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: right;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">(رواه احمد وابن ماجه فى صحيحه)</span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;"><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">“Allah menunjukkan kebanggaan di hadapan para Malaikat di Langit, akan orang-orang yang ada di Arafat. Dia mengatakan : “Lihatlah hamba-hamba-Ku itu. Mereka datang kepada-Ku dengan penampilan lusuh dan rambut berdebu”. (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban).</span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Dari Abdullah bin Amr ra, Sesungguhnya Nabi saw pernah bersabda “Sesungguhnya Allah azza wa jalla berbangga kepada malaikat-malaikat pada sore hari Arafah karena ahli Arafah. Allah berfirman, ‘Kalian lihatlah kepada hamba-Ku, mereka mendatangi Aku dengan keadaan rambut kusut terurai dan berdebu.’”</span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;"><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">[Riwayat Ahmad dalam Musnadnya (2/224, no. 7089)]</span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: right;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا </span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: right;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا </span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, </span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.</span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">(Q. S. At-Thalaq ..2-3)</span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="color: #9fc5e8; font-family: inherit;"><i>Mengutip separagraf penuh hikmah milik http://rasniardhi.blogspot.co.id/2010/08/haji-mabrur.html?m=1 :</i></span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="color: #9fc5e8; font-family: inherit;"><i><span class="s1"></span><br /></i></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="color: #9fc5e8; font-family: inherit;"><i>Ribuan muslim berangkat ke Mekah dengan berjalan kaki. Mereka tidur disekitar Masjidilharam, hanya dinaungi langit Hijaz yang tak berwarna. Burung-burung merpati melompat-lompat di samping kepala mereka. Rambut mereka berdebu, dan pakaian mereka lusuh. Tetapi barangkali merekalah yang menurut sebuah hadits di seru Allah pada hari Arafah, “ Hamba-hambaku datang kepadaku dengan rambut kusut dan pakaian lusuh dari sudut-sudut negeri yang jauh. Berangkatlah, wahai, hamba-hambaku, dengan ampunan-KU atasmu.”</i></span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Kakak-kakak dan para keponakan yang dirahmati Allah,</span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Jazakumullahu biljannah 'alaa kulli hal. Untuk semua bekal perjalanan dan semua doa. Meski keberangkatanku tak seheroik para pejalan kaki, atau para pesepeda dari negeri pangeran dan putri, ketahuilah tak satupun sedekahmu terbuang percuma di mata Allah. </span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Dalam Sunan Ibnu Majah, bab “Haji adalah Jihadnya Perempuan”, disebutkan sebuah riwayat dari Aisyah binti Thalhah, Aisyah binti Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah, apakah perempuan wajib berjihad?”. Beliau bersabda, “Ya, perempuan wajib berjihad tanpa harus mengangkat senjata, yaitu menunaikan ibadah haji dan umrah.”</span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Dalam Shahih al-Bukhari, bab “Jihadnya Perempuan”, disebutkan sebuah riwayat dari Aisyah seraya berkata, “Aku meminta izin kepada Nabi SAW untuk berjihad.” Beliau lalu bersabda, “Jihad kalian adalah pergi haji.” Dalam kitab yang sama disebutkan sebuah riwayat dari Aisyah, “Rasulullah pernah ditanya oleh para istrinya tentang jihad.” Beliau lalu bersabda, “Jihad itu adalah pergi haji.”</span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Maka semua bekal perjalanan yang dititipkan padaku insyaallah adalah pahala jihad bagi antum sekalian. Semoga Allah membangkitkan kita kelak bersama para syuhada. Aamiin Allahumma Aamiin.</span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Maafkan semua kesalahanku. Begitu banyak salah kata, perbuatan, pikiran. Sepanjang umurku hingga berbilang puluhan kini, mungkin tak pernah kumintakan maafmu dengan sepenuh khidmat dan kesungguhan. Mohon hapuskan semuanya meski alpa kumintakan maafnya. Jika ada hutang, mohon tagihkan segera agar tak jadi penghalang urusan di hadapan Sang Maha Penghisab. </span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Mohon pamit pergi untuk sebuah perjalanan yang terlalu bercahaya untuk diharapkan berakhir dan kembali. Mungkinkah mengatakan "tidak" pada medan badr dan uhud? Sebagaimanapun kurindukan syahid di bumi haramayn, agar bangkit kelak dalam dengungan talbiyah, sesiapalah aku hingga berani mendahului ketetapan Allah. </span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena Allah, yang kelak memperoleh naungan di hari paling panas dan paling menyiksa, ketika tak ada naungan selain 'arsy Allah, dan tak ada pertolongan selain syafa'atNya. Aamiin Allahumma Aamiin. </span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Uhibbukum fillah ❤️❤️❤️</span></p><p class="p1" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 24px;"><span style="font-family: inherit;"><span class="s1"></span><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh.</span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;"><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;">------</span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;"><br /></span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size-adjust: none; font-size: 17px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s1" style="font-family: inherit;"><i>Continued to Next chapter: Suatu Malam dalam Gerbong Komuter</i></span></p>Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-36489679079198793572023-09-23T10:57:00.004+07:002023-12-03T17:09:53.505+07:00An Unforgettable Evening (Bag. 2: Dzikrul Maut Akbar - Finished)<p>Pak Kapten mengarahkan kapal lurus ke titik cahaya itu. Rasanya bagaikan perjalanan paling lama. Lama-kelamaan cahaya mulai membesar, mulai terlihat sosok-sosok manusia. Dan lampu-lampu.</p><div>Tapi ada yang aneh. </div><div><br /></div><div>Terlihat ratusan benda-benda kecil menyembul-nyembul, hitam terapung-apung, mengelilingi tempat itu hingga radius ratusan meter. Semakin dekat, semakin banyak! Apa itu? Tempat apa ini?</div><div><br /></div><div>Mendadak mesin kapal dimatikan. Lalu terdengar suara mas Arya berteriak panik, "Angkat mesin! Angkat mesin! Angkat mesin!"</div><div>Dua awak kapal di bagian belakang -- alhamdulillah -- bereaksi cepat langsung mengangkat 4 mesin di bagian ekor kapal. Beberapa detik kemudian, "Turunkan mesin!" Mesin diturunkan.</div><div><br /></div><div>Mesin kapal dinyalakan lagi, kapal meluncur lagi. Sesaat kemudian, mesin dimatikan lagi, dan suara mas Arya berteriak lagi, "Angkat mesin!" Mesin diangkat lagi. Lalu diturunkan lagi. Begitu berulang-ulang.</div><div><br /></div><div>Dengan senter, mas Arya menerangi benda-benda yang menyembul-nyembul terapung di permukaan air. Tali-tali tambang. Keramba-keramba. Buoy-buoy, Saling berjalinan membentuk jaring raksasa, memenuhi area permukaan laut hingga jarak ratusan meter.</div><div><br /></div><div>Seketika saya sadar bahaya yang begitu dekat mengancam, ketika pertolongan manusia sudah di depan mata.</div><div><br /></div><div>Ini adalah peternakan mutiara. Tali-tali tambang dan buoy-buoy itu adalah jalinan keramba bawah laut berisi kerang-kerang. Satu detik saja mesin kapal terlambat diangkat, tali-tali itu akan menjerat baling-baling mesin dan kapal akan terbalik. Di sisi lain, mesin tidak bisa dimatikan karena tidak mungkin mendayung. </div><div><br /></div><div>Malam terasa semakin bertambah-tambah panjangnya. Entah berapa lama kami berada dalam ketegangan yang mencekam, hanya ada suara mas Arya memberikan aba-aba, mesin motor yang dimatikan dan dinyalakan berulang-ulang, dan suara benturan naik dan turunnya mesin. Semua diam. Semua berdoa. Semua menatap nyalang tambang-tambang itu dalam remang cahaya senter.</div><div><br /></div><div>Dermaga mulai terlihat. Beberapa laki-laki muda berdiri mengarahkan senter besar kepada kami. Terlihat floating block terangkai di depan dermaga. Mesin dimatikan. Dan tidak dinyalakan lagi. Tali dilempar, kapal ditambat.</div><div><br /></div><div>Kami masih tidak mampu berkata apa-apa. Hening, ketika mas Arya turun menemui orang-orang tersebut dan mulai berbicara. Kami belum berhenti berdoa, berharap mereka orang baik. Semoga mereka orang baik.</div><div><br /></div><div>Mereka mendengarkan cerita mas Arya. Tidak lama kemudian mas Arya memanggil kami untuk turun. Mungkin wajah kami masih pias pucat pasi ketika kami turun satu persatu, mengucap salam, menyambut jabat tangan mereka dan memperkenalkan diri. Mereka mempersilakan kami untuk bermalam. </div><div><br /></div><div>Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Allahu rabbii. Rabbussamawati warabbul ardhi warabbul 'arsyil 'azhiim. Maha suci Engkau, sungguh kami, kamilah yang zhalim. Kami tidak berdzikir. Kami tidak mengingatMu. Kami hanya ingat Engkau ketika kami ketakutan kehilangan nyawa. Sungguh kami zhalim, yaa Rabb, faghfirlana.. faghfirlana..</div><div><br /></div><div>Ketegangan ini belum selesai. Malam itu, kami mengetahui bahwa ini adalah Pulau Gam dan peternakan mutiara ini dimiliki dan dijalankan bukan oleh penduduk asli, tapi oleh pendatang. Pemimpinnya berkata kepada kami, "Alhamdulillah, kalian bertemu kami. Kalau kami ini penduduk asli, besar kemungkinan kalian tidak bernyawa lagi." </div><div><br /></div><div>Jika facility ini dimiliki oleh penduduk asli, kami dianggap tresspassing, menerobos property tanpa ijin, karena itu harus dibunuh. Bertahun kemudian saya mendengar cerita ustadz Fadlan Garamatan yang kakinya ditombak detik ia menjejakkan kaki di desa tujuan dakwahnya. Allah.. Allah, betapa sedikit kami berdzikir, betapa sedikit kami minta ampun, betapa sedikit kami bersyukur, betapa rahmat dan ampunanMu melebihi yang pantas kami terima.</div><div><br /></div><div>Hingga saat saya menuliskan ini, perut saya masih terasa seperti diaduk-aduk. Masih teringat kalutnya, yaa Allah. Bagai gambaran hari akhir di surah-surah juz 30, astaghfirullah. </div><div><br /></div><div>Sesudah semua berlalu barulah saya ingat Pak Haji di desa Selpele. Satu-satunya muslim di desa itu, yang membuka rumahnya untuk kami tumpangi sholat, yang tangannya tidak berhenti menghitung tasbih dan lafazhnya basah oleh dzikir. Yang memberikan nasihatnya kepada kami di dermaga, "Jangan lupa dzikir!" </div><div><br /></div><div>Astaghfirullah. </div><div><br /></div><div>Semoga Allah karuniakan Pak Haji itu dengan kemudahan dan kelapangan dunia dan akhirat, dan surga tanpa hisab. Aamiin. </div><div><br /></div><div><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6547589865/in/album-72157628499141801/" title="PB233791"><img alt="PB233791" height="450" src="https://live.staticflickr.com/7020/6547589865_86d36f9d7e_c.jpg" width="800" /></a></div><div><br /></div><div>--</div><h2>Epilog:</h2><div>Esok paginya kami bertolak melanjutkan perjalanan menuju Waisai. Gerbangnya adalah selat Kabui.</div><div><br /></div><div>Selat indah berlaut dangkal ini seharusnya sudah kami temukan sore kemarin. Lokasinya dekat dengan Wayag. Perkiraan kami tidak akan lama kami sudah menemukannya dan dengan segera sampai di Waisai. Saya ingat sore itu sebelum kami betul-betul kalut, mas Arya memegang peta dan melihat ke sekeliling dengan wajah bingung , "Harusnya di sini kita sudah bertemu selat Kabui! Harusnya di sini! Tidak jauh semestinya sudah kelihatan!" Tapi yang terlihat hanya laut semata.</div><div><br /></div><div>Astaghfirullah. Astaghfirullah. Astaghfirullah.</div><div>Betapa sombongnya kami, betapa sombongnya saya.</div><div><br /></div><div>Kami mengucapkan terimakasih yang tidak mungkin cukup kepada pengelola peternakan mutiara beserta timnya yang luar biasa baik hati dan ramah. Buat saya, mereka orang-orang istimewa pilihan Allah. Semoga Allah balas kebaikan mereka dengan ampunan dan surga tanpa hisab, aamiin.</div><div><br /></div><div><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br /></div><div><br /></div><div>Mungkin tidak sampai setengah jam, kami sudah tiba di selat Kabui! Selat yang kemarin kami cari-cari! Astaghfirullah.</div><div><br /></div><div>Sungguh Allah telah menutup pandangan mata kami untuk menundukkan kesombongan manusia, mengajari kami pelajaran paling berharga: manusia tidak punya daya dan Allah lah penguasa langit dan bumi. Allah Rahmaan, Rahiim. Allah Kariim.</div><h2>Selat Kabui</h2><div><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6620863475/in/album-72157628499141801/" title="Raja Ampat 338"><img alt="Raja Ampat 338" height="451" src="https://live.staticflickr.com/7157/6620863475_4f1c7df1cb_c.jpg" width="800" /></a></div><div><br /></div><div><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>Selat dangkal yang sangat indah ini bagaikan bonus dari Allah yang membuat kami, saya , tertunduk malu. Rasanya tidak pantas kami menerima keindahan ini. Laut dangkal, pulau-pulau limestones, dengan manta-manta besar dan kecil yang sering kali terlihat melintas di beningnya air yang terjangkau tangan. </div><div><br /></div><div><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6620864285/in/album-72157628499141801/" title="Raja Ampat 339"><img alt="Raja Ampat 339" height="451" src="https://live.staticflickr.com/7010/6620864285_8770c7d1aa_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br /><br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544173241/in/album-72157628499141801/" title="Kabui Strait 6"><img alt="Kabui Strait 6" height="451" src="https://live.staticflickr.com/7165/6544173241_0d62e06404_c.jpg" width="800" /></a></div><div><br /></div><div><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>Setelah episode dzikrul maut akbar kemarin, mendapati alam bagai surga sungguh membuat hati saya ngilu. Seperti tidak cukup keindahan ini membuat saya terdiam, rasa malu dan takut lebih melunglaikan jiwa. Bagaimana mungkin manusia pantas menerima kasih sayang Allah, jika sekedar mengingatNya saja lalai? </div><div><br /></div><div>Ampuni kami yaa, Allah. Rabbanaghfirlanaa. Rabbanaghfirlanaa.</div><div><br /></div><div>--</div><div><br /></div><div><i>Diselesaikan di bangku taman Kebagusan City, jelang maghrib</i></div><div><i>Jum'at, 7 Rabiul Awwal 1445 | 22 Sept 2023</i></div><div><br /></div><div>--</div><div><br /></div><h2 style="text-align: left;">Catatan Singkat Tentang Pulau Gam:</h2><div>Di malam hari ketika kami selesai membersihkan diri dan akhirnya merebahkan tubuh di mess peternakan mutiara ini, barulah kami menyadari ramainya suara burung malam. Bagaikan berada di taman burung!</div><div><br /></div><div>Suara-suara burung yang eksotis terdengar bersahut-sahutan tak berhenti, ada yang jauh, ada yang dekat. Kami hanya bisa menebak-nebak, kira-kira seindah apa paruhnya, sewarna-warni apa bulunya, sepanjang apa ekornya! Saya membayangkan cendrawasih dan burung-burung berparuh panjang berjambul indah.</div><div><br /></div><div>Allah, Allah, aku tunduk yaa, Rabb. Kami dengar, kami ta'at.</div><div><blockquote>Berjalanlah di muka bumi, lihat, dengar, alami. Cukuplah alam ini menundukkan hati. Tidaklah Allah ciptakan semua ini sia-sia.</blockquote></div><div><br /></div><br class="Apple-interchange-newline" />Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-51680553021122988612023-09-19T11:53:00.004+07:002023-09-19T11:56:05.888+07:00An Unforgettable Evening (Bag. 1: Nasihat Pak Haji)<div style="text-align: center;"><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544229919/in/album-72157628499141801/" title="Selpele Girls"><img alt="Selpele Girls" height="600" src="https://live.staticflickr.com/7014/6544229919_a3fb323de5_c.jpg" width="800" /></a></div><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<p>Meski hati masih tak hendak meninggalkan wayag, siang itu perjalanan harus segera dilanjutkan. Pak kapten kapal luka di kaki, harus segera dibawa ke rumah sakit di Waisai, ibukota kabupaten Raja Ampat di pulau Waigeo.</p><div>Di tengah pelayaran, kami singgah di sebuah desa bernama Selpele untuk kembali mengisi bahan bakar. Ada seorang pak haji di desa itu, di mana kami menumpang sholat di rumahnya. Selagi menunggu bahan bakar diisi, sebuah kapal motor yang bagus dan canggih berlabuh, rupanya seorang pejabat daerah yang sedang inspeksi. Beliau ngobrol dengan mas Arya, dan cukup terkejut mengetahui bahwa kami mengarungi laut dari Ternate hanya dengan perahu motor sederhana tanpa lampu.</div><div><br /></div><div><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6620937489/in/album-72157628499141801/" title="An Eagle In The Sky of Raja Ampat"><img alt="An Eagle In The Sky of Raja Ampat" height="488" src="https://live.staticflickr.com/7155/6620937489_e5fe6159aa_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br /></div><div><br /></div><div>Tiba saatnya melanjutkan perjalanan. Dan ini mungkin adalah salah satu detik-detik yang akan saya ingat sepanjang usia dan saya jadikan pelajaran sangat penting dalam hidup yang singkat ini.</div><div><br /></div><div>Kami semua sudah naik ke kapal. Semua yang di dermaga melepas kami pergi, termasuk Pak Haji yang solih. Di tangannya terlihat tasbih, dan jarinya bergerak menghitung bulirnya. Pastilah lisannya basah oleh dzikir.</div><div><br /></div><div>Ketika perahu motor bergerak menjauhi dermaga, kami semua melambaikan tangan dan mengucapkan salam pamit. Tiba-tiba Pak Haji berteriak, "Jangan lupa dzikir!"</div><div><br /></div><div>Little did we know, it turned out to be the most important nasihah for us.</div><div><br /></div><div>Sore itu, diproyeksikan kami sudah akan memasuki Selat Kabui, sebuah celah sempit berlaut dangkal antara Pulau Gam dan Pulau Waigeo, yang menjadi gerbang ke Waisai. Kapten Kapal kami adalah nakhoda yang cermat, sangat mahir memperkirakan jarak dan waktu tempuh. Sejauh ini, perkiraan dan panduan beliau tidak ada yang meleset.</div><div><br /></div><div>Namun manusia tidak akan pernah bisa melawan skenario Allah. Ketika Allah memutuskan memberimu pelajaran dan menaklukkan semua egomu, matamu sendiri akan mengelabuimu, keterampilanmu tak berguna, perencanaanmu tinggal wacana. </div><div><br /></div><div>
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544166639/in/album-72157628499141801/" title="Sunset otw to P. Gam"><img alt="Sunset otw to P. Gam" height="640" src="https://live.staticflickr.com/7023/6544166639_cb6d7e0ca3_z.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" width="360" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>Saya mulai menyadari ada sesuatu yang aneh ketika matahari semakin hilang tapi tidak ada setitikpun tanda-tanda daratan. Rupanya ini disadari juga oleh seisi kapal dan mulai bertanya kepada Pak Kapten dan mas Arya. Dengan segera kami menyadari, somehow, kami telah salah arah, dan saat ini ada di tengah laut, menjelang malam, di dalam kapal kecil tak berlampu, tak ada setitikpun daratan terlihat.</div><div><br /></div><div>Sepuluh menit, lima belas menit, setengah jam. Hari semakin gelap. Kapal terus melaju, Pak Kapten dan Mas Arya berusaha mencari arah. Tapi hari semakin gelap. Tidak ada daratan. Setengah jam menjadi satu jam. Kekhawatiran berubah menjadi ketakutan.</div><div><br /></div><div>Seisi kapal hening, gelisah, ketakutan, sebagian mondar-mandir tidak jelas. Semua berusaha melihat ke kejauhan, berharap ada gundukan daratan. Tidak ada. </div><div><br /></div><div>
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544167317/in/album-72157628499141801/" title="Dramatic Sky Everyday"><img alt="Dramatic Sky Everyday" height="449" src="https://live.staticflickr.com/7145/6544167317_56fa6b044e_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br /></div><div><br /></div><div>Ketika maghrib benar-benar turun, 2 awak kapal mulai broke down. </div><div>"Mati kita! Mati kita!"</div><div>Saya berharap bisa menyumpal mulutnya dengan tambang kapal!</div><div><br /></div><div>Saya tidak ingat berapa menit atau jam berlalu, saya tidak ingat dzikir apa saja yang terlafazh tanpa henti. Namun saya ingat menatap langit maghrib menuju 'isya yang biru pekat, belum hitam, dan berpikir, "Yaa Allah, sungguh menakjubkan Engkau tidak jadikan ia hitam pekat seketika, betapa lamanya langit itu dalam keadaan setengah tercahayai, seperti lampu remang-remang yang tertinggal cahayanya menerangi jalan yang hitam pekat. Sungguh Engkau menolong kami, sungguh engkau tidak melepaskan kami dari pengawasanMu." </div><div><br /></div><div>Allahu akbar, lama sekali langit itu tidak menjadi hitam! </div><div><br /></div><div>Akhirnya, langit pun hitam tanpa sisa. Belum ada tanda-tanda kehidupan. Awak kapal kian meracau, mengoceh menjatuhkan mental seisi kapal.</div><div><br /></div><div>Saya merasakannya sebagai malam terpanjang. </div><div><br /></div><div>Tiba-tiba ada secercah cahaya sangat kecil di kejauhan. Lalu secercah lagi. Dua titik cahaya. Sangat kecil.</div><div><br /></div><div>Cahaya itu belum tentu daratan, belum tentu kapal, belum tentu manusia. Masih ada kemungkinan keramba ikan nelayan yang tidak ditunggui. Kami tidak bisa mengambil resiko salah pilih, karena bahan bakar terbatas. Dari kecil titiknya, bisa diperkirakan jaraknya sangat jauh. </div><div><br /></div><div>Kapal dikurangi lajunya, hanya agar bisa stabil di atas laut. Dengan senter yang tidak terlalu besar, kami memberi isyarat cahaya. Berharap pendarnya sanggup menempuh gelapnya malam yang kini sudah benar-benar turun. Berjuta doa dan dzikir. Yaa Allah, hanya milikMu cahaya dan udara, mereka tentara-tentaraMu, berada di bawah komandoMu, di bawah keputusanMu: apakah Engkau ijinkan mereka sampaikan cahaya lemah ini ke kejauhan.</div><div><br /></div><div>Entah berapa lama kami menunggu, ketika salah satu titik cahaya mengedip membalas. Lalu mengedip lagi. Kami balas lagi dengan kedipan cahaya. Lalu cahaya itu membalas lagi.</div><div><br /></div><div>Alhamdulillah, Yaa Rabb.</div><div><br /></div><div>Tidak menunggu lama, kapten kapal mengarahkan kapal ke titik itu. Mas Arya dan awak kapal bergantian menjaga isyarat cahaya tetap saling berbalasan.</div><div><br /></div><div>Kami, manusia, berpikir bahaya ini selesai. Tinggal tunggu sampai, happy ending. Kami salah besar.</div><div><br /></div><div>Ini, bukanlah yang terburuk. Bahaya lebih besar menanti kami, justru ketika kami sudah sedemikian dekat dengan pertolongan manusia.</div><div><br /></div><div>Ketahuilah, pertolongan manusia tak ada gunanya. Jika Allah tidak takdirkan, tidak tetapkan pertolongan itu sampai, tidak akan sampai, meski hanya beberapa ratus meter di depan.</div><div><br /></div><div><i>To Be Continued</i></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><br class="Apple-interchange-newline" />Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0Wajag Island, Selpele, Waigeo Barat, Raja Ampat Regency, West Papua, Indonesia0.1592615 130.0504932-32.977480788770251 94.8942432 33.29600378877025 165.2067432tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-63231848255476560252023-09-18T20:39:00.003+07:002023-09-18T20:39:40.187+07:00Wayag. Where Time Stands Still.<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544162563/in/album-72157628499141801/" title="Wayag 8"><img alt="Wayag 8" height="451" src="https://live.staticflickr.com/7158/6544162563_8c24decd35_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><p>Kami tidak bermalam di Gebe. Sesudah sholat dan makan, melanjutkan perjalanan. InsyaAllah sore ini akan masuk gerbang Raja Ampat dari arah barat: Wayag.</p><div>Sore menjelang, dari kejauhan terlihat daratan berbentuk puncak-puncak limestones. Semakin dekat semakin banyak! Akhirnya terlihatlah jajaran limestones sambung menyambung menyembul dari laut yang bening biru turquoise, bagai gapura menyambut kami yang tertegun di bumi Nuu War nan indah milik Allah. Allahu akbar.</div><div><br /></div><div><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6620563413/in/album-72157628499141801/" title="Raja Ampat 32"><img alt="Raja Ampat 32" height="451" src="https://live.staticflickr.com/7154/6620563413_2096b608e3_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br /></div><div><br /></div><div>Kapal langsung menuju dermaga utama di Wayag. Hari sudah sore, meneroka limestones harus menunggu esok pagi.</div><div><br /></div><div>Kami bermalam di penginapan resmi milik pengelola Kawasan Konservasi Laut Wayag, Taman Nasional Raja Ampat. Tapi sudah bisa diduga, untuk urusan tidur, hampir semua memilih menggelar sleeping bed di dermaga. Sleeping above the sea, under the stars!</div><div><br /></div><div><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544153689/in/album-72157628499141801/" title="Wayag 1"><img alt="Wayag 1" height="451" src="https://live.staticflickr.com/7158/6544153689_42f16ef0f2_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br /></div><div><br /></div><div>Di Wayag, pantainya bening perawan, bahkan ikan hiu kecil tidak ragu-ragu berenang hingga ke pantai. Tidak takut diburu manusia. We swam sepagian di pantai barengan hiu-hiu bebas berenang gembira ria, tidak ditangkar hingga stress dan mati seperti teman-temannya di Karimun Jawa (alhamdulillah sekarang sudah dibongkar tempat penangkaran itu). Meliuk-liuk mereka di bawah kami, swimming so adorably graceful. Allahu akbar.</div><div><br /></div><div><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6620593823/in/album-72157628499141801/" title="Raja Ampat 313"><img alt="Raja Ampat 313" height="451" src="https://live.staticflickr.com/7173/6620593823_63814cbb25_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br /></div><div><br /></div><div><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6620601887/in/album-72157628499141801/" title="Raja Ampat 318"><img alt="Raja Ampat 318" height="451" src="https://live.staticflickr.com/7170/6620601887_8d930c1d98_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br /><br /></div><div>Ada tiram raksasa yang membuka dan mengatup pelan. Persis seperti di film-film kartun. </div><div><br /></div><div>Penjelajahan limestones Wayag was more that we expected. We expect this magnificent view seperti yang sering terlihat di majalah dan di media sosial. Kenyataannya, jauh lebih indah. Allahu akbar. We're probably lebay, but yes, ada pekik tasbih dan air mata. Ada buncahan di dada yang tidak bisa dijelaskan. Ada hening dan sesak nafas. Dan gak mau turun dari puncak limestones. Kalau bukan karena hari yang semakin siang dan matahari sudah sangat tinggi dan membakar, menolak turun, gak mau. </div><div><br /></div><div>Allahu akbar, yaa Rabbii. Betapa sedikit kami bersyukur.</div><div><br /></div>
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544164077/in/album-72157628499141801/" title="Wayag 9"><img alt="Wayag 9" height="451" src="https://live.staticflickr.com/7008/6544164077_b7551f6b9c_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br /><br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6547589373/in/album-72157628499141801/" title="PB223782"><img alt="PB223782" height="450" src="https://live.staticflickr.com/7163/6547589373_083924ddee_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br /><br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6620622443/in/album-72157628499141801/" title="Raja Ampat 326"><img alt="Raja Ampat 326" height="451" src="https://live.staticflickr.com/7164/6620622443_ba90beebfe_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br /><br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6620635645/in/album-72157628499141801/" title="Raja Ampat 330"><img alt="Raja Ampat 330" height="451" src="https://live.staticflickr.com/7025/6620635645_56f959723a_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br /><br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544161097/in/album-72157628499141801/" title="Wayag 7"><img alt="Wayag 7" height="451" src="https://live.staticflickr.com/7026/6544161097_c23df37a58_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-3872291922122667412023-09-16T15:03:00.000+07:002023-09-16T15:03:12.486+07:00School Fish Sebesar Rumah di Pulau Gebe<p><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6547587731/in/album-72157628499141801/" title="PB213582"><img alt="PB213582" height="450" src="https://live.staticflickr.com/7008/6547587731_929683a662_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br /></p><p>Dari Kepulauan Widhi di kaki selatan Halmahera, kami ke arah timur menuju Wayag, gerbang Raja Ampat dari arah barat. Saya tidak mungkin melewatkan bercerita mengenai Pulau Gebe. </p><p>Singgah di pulau ini untuk mengisi bahan bakar, masak dan makan. Pelabuhannya mungil tapi rapi dan bersih. Pantainya perawan dan lautnya bening cling kinclong. Ketika saya berdiri di dock kayu yang cukup tinggi, gerombolan school fish di bawah kaki memanggil-manggil mengajak bermain. Saya lihat air di bawah cukup dalam untuk diloncati, sungguh menggoda! *snorkel bergetar keras* I could not help myself! Ambil mask, snorkel dan fin, "I'm coming, my friends!"</p><p><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544151903/in/album-72157628499141801/" title="Gebe Island 6"><img alt="Gebe Island 6" height="449" src="https://live.staticflickr.com/7004/6544151903_b95a5e53ee_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br /></p><div>Terjun ke laut, dengan segera saya sudah berada di antara kerumunan ikan-ikan yang bergerak senada seirama dengan indahnya atas perintah Allah. Sebuah dzikir yang teratur sempurna. Saya berenang santai snorkeling ke tengah laut sambil mengagumi school fish yang tidak berhenti bermunculan. Makin ke tengah makin besar! </div><div><br /></div><div>Saya terus bergerak dan akhirnya berhenti di tengah-tengah ketika di hadapan saya school fishnya.. sebesar rumah! Literally! Saya menegakkan tubuh di dalam air dan membiarkan diri tenggelam agak ke dalam untuk melihat seberapa besar school fish ini. Kepala saya mendongak bergerak dari kiri ke kanan, mata saya mencoba mengukur besarnya. </div><div><br /></div><div><div><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544149165/in/album-72157628499141801/" title="Gebe Island 3"><img alt="Gebe Island 3" height="449" src="https://live.staticflickr.com/7141/6544149165_1209b43102_c.jpg" width="800" /></a></div><div><br /></div>Di tengah lautan itu, saya tertegun menyaksikan the biggest school fish I've ever seen in my life. Allahu akbar, walillahilhamd. Allah, yaa Allah, betapa sedikit kami bersyukur.</div><div><br /></div><div>Di kejauhan saya lihat Soni. Rupanya dia sudah jauh lebih ke tengah lagi! Si jago berenang dan menyelam itu! Saya muncul ke permukaan dan Ia berteriak from the top of his lung, "Mbaaaaaaaak, school fishnya gede bangeeeeetttttttt!!!!!" Allahu akbar. Soni mungkin melihat yang lebih besar lagi!</div><div><br /><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544151065/in/album-72157628499141801/" title="Gebe Island 5"><img alt="Gebe Island 5" height="449" src="https://live.staticflickr.com/7005/6544151065_63074ba897_c.jpg" width="800" /></a></div><div><br /></div><div style="text-align: left;">Hingga detik saya menuliskan ini, years and years after, saya masih sering berhenti sejenak dan terdiam mengingat setiap detailnya. Andai bisa saya gambarkan apa yang saya rasakan, mungkin akan menjadi sebuah tadabbur Qur'an yang bermanfaat bagi orang lain. Yang bisa saya sampaikan mungkin hanya ini:</div><div style="text-align: left;"><blockquote>the miraculous signs (ayaat) of Allah are there, waiting for you to experience them. Go out and have 'em. Go out and have the closest most personal connection with your Rabb. The one who created you in the first place. The one who keeps nurturing you, taking extremely loving care for you. Go out, go out. And go back home a better slave of Allah, a better person for your people and your surrounding. </blockquote></div>Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0Gebe Island, Pulau Gebe, Central Halmahera Regency, North Maluku, Indonesia-0.1225875 129.49679-28.432821336178847 94.34054 28.187646336178844 164.65304tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-6934784232862048092023-08-30T15:04:00.011+07:002023-09-23T11:03:32.397+07:00Drama Penyelamatan di Pulau Terpencil (Bag. 3)<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544142471/in/album-72157628499141801/" title="Sukar, Vidhi Islands 2"><img alt="Sukar, Vidhi Islands 2" height="577" src="https://live.staticflickr.com/7013/6544142471_a412d53a06_b.jpg" width="1024" /></a><p><a href="https://pennylaneonline.blogspot.com/2023/01/drama-penyelamatan-di-pulau-terpencil.html">Previous Chapter</a></p><p>Kami bertiga langsung teriak sekenceng-kencengnya manggil mereka, "Hooooiiiiiiiiii.....!!!" sambil melambaikan tangan like crazy!!!</p><div>Mereka sedang berjalan pelan di pantai penuh batu, lalu segera berhenti ketika mendengar teriakan kami yang udah bikin tenggorokan nyaris ambyarrrr. Mas Arya langsung kasih isyarat instruksi supaya mereka berhenti berjalan dan tetap berada di titik itu. Kapal segera lempar jangkar. Tambang dan dry bag disiapkan.</div><div><br /></div><div>Kami memberi isyarat supaya satu orang segera berenang ke kapal. Jarak dari kapal ke pantai cukup jauh dan angin kencang. Arus deras, ombak cukup keras, lautnya berbatu karang. Harus yang jago berenang dan gak takut mati!</div><div><br /></div><div>Saya melihat mereka terpaku cukup lama memandang ke medan laut yang harus mereka renangi, tidak ada satu pun yang terlihat bergerak. Sampai akhirnya saya melihat Idar terjun ke laut! Tanpa kaca mata renang, tanpa mask atau snorkel, tanpa fin! Ia bahkan tidak sempat melepas kaca matanya!</div><div><br /></div><div>Kami berdoa dan berharap cemas memandangi tubuhnya yang timbul tenggelam dihempas ombak, mengerahkan semua kekuatan untuk bisa tetap mengambil nafas dan berenang lurus ke arah kapal. </div><div><br /></div><div>Begitu dalam jangkauan tambang, kami lemparkan tali yang segera disambarnya. Segera kami tarik dan ia naik ke kapal. Kaca matanya tidak ada! Dihempas ombak that is! Minus matanya cukup besar, so he was practically swimming in blur vision!</div><div><br /></div><div>Tidak menunggu lama, kami lengkapi dia dengan tambang panjang yang terikat ke kapal, dan dry bag, untuk dibawa kembali ke pantai. Teman-teman bisa berenang sambil berpegangan ke tali, dan kamera serta perlengkapan lain bisa dimasukkan ke dry bag. Going back to the water, he wore his swimming goggles this time (a correction goggles). He's got quite a baggage: gulungan tambang besar dan panjang terkalung di badannya, satu tangan memegang dry bag, satu tangan dipakai berenang. Ia kembali terjun ke laut berombak keras, swimming back to the shore. Di pantai, tali diikatnya ke batu. Satu-persatu teman-teman berenang susah payah ke kapal dengan merunuti tambang.</div><div><br /></div><div>Mission accomplished, biidznillah. Alhamdulillah, walillahilhamd!</div><div><br /></div><div>Later on, Idar told me that on his way back swimming to the beach, when his head was in the water, he saw his glasses were drifting by the big waves and literally landed on a rock not far from where he was! So he ducked dive and grabbed the glasses! Allahu akbar. I mean, what's the odd! </div><div><br /></div><div><blockquote>The waves are the army of Allah. And Allah is with those who have shabr. Indeed.</blockquote></div><div><br /></div><div>Allahu rabbiy. What a lesson. Our only rope to hold on to is Allah. Allah Al Mu'min, Al Muhaymin, Allah Arrahman, Arrahiim. Allahu akbar, walillahilhamd.</div><div><br /></div>
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6620540905/in/album-72157628499141801/" title="Vidhi Islands 33"><img alt="Vidhi Islands 33" height="451" src="https://live.staticflickr.com/7151/6620540905_404679473c_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><div><br /></div><div><b>Related story:</b></div><div><a href="https://pennylaneonline.blogspot.com/2013/07/laut-yang-tunduk.html">https://pennylaneonline.blogspot.com/2013/07/laut-yang-tunduk.html</a></div>Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-14754747487894848992023-08-23T17:19:00.009+07:002023-09-16T15:07:36.618+07:00Day 6 (Finish): Turtle Traffic!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2WlAXADCfnTLEDzsJ6u0B0Brw_Mo4ViS7hIqiWsscwsd006T0DBQEC-905YhbNbyFNGUQNazykIuC-uf3T3jQZAoT95DbI_mulRNincqhZ9mSDcfeEuSgrH7zA96UdbWtBvxDEAdEAZyYBaqmzvLyVwhcZ0Pd8Y6aNycLZnaY-QMB83hcJuR7Ew/s1280/Derawan2013_187_day6.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2WlAXADCfnTLEDzsJ6u0B0Brw_Mo4ViS7hIqiWsscwsd006T0DBQEC-905YhbNbyFNGUQNazykIuC-uf3T3jQZAoT95DbI_mulRNincqhZ9mSDcfeEuSgrH7zA96UdbWtBvxDEAdEAZyYBaqmzvLyVwhcZ0Pd8Y6aNycLZnaY-QMB83hcJuR7Ew/w640-h480/Derawan2013_187_day6.jpg" width="640" /></a></div><p></p><blockquote>I fell in love. Deeply. As 18 metres as I was allowed.</blockquote><p></p><p>Dulu saya terkesan sekali dengan foto-foto Kepulauan Maladewa. Bercita-cita suatu hari berkunjung ke sana. Ternyata hanya butuh satu kunjungan ke Karimun Jawa untuk mengubah segalanya. Di Indonesia, laut serupa itu banyak. Cita-cita berubah dalam sekejap. Saya akan melihat Indonesia dulu.</p><div>Lalu dari berbagai sumber saya mengetahui ada pantai berpasir merah jambu di Labuan Bajo. Ketika mengarungi Laut Arafura, saya dan teman-teman singgah di kepulauan Widi, lalu mendapati pantai berpasir merah jambu di salah satu sisi pulau. Kemudian seorang teman mengabari ada pula pantai berpasir merah jambu di Lombok Timur. Ada banyak ternyata!</div><div><br /></div><div>Ubur-ubur tak menyengat yang kemarin saya jumpai di danau purba Kakaban, pun ternyata punya saudara sepupu. Di Misool, Nu Waar barat, ada laguna yang juga berisi stingless jellyfish.</div><div><br /></div><div>Hari ini kami ke salah satu dari banyak titik menakjubkan itu. Maratua. </div><div><br /></div><h2 style="text-align: left;"><span>Fusilier Paradise, Maratua Island</span></h2><div>Perjalanan pagi menuju Pulau Maratua ditingkahi lumba-lumba yang melompat berombong-rombong. Satu ekor tepat melompat di hadapan kami berukuran begitu besar! Selamat pagi, selamat menjemput rejekimu hari ini!</div><div><br /></div><div>Kami tidak diving di channel, tentu saja. Channel adalah untuk penyelam kawakan yang mencari pure adventure, dengan arus yang sanggup membawa rombongan penghuni laut berpindah ke benua lain. Arus yang membawa Nemo dan Dory mencari ayahnya. </div><div><br /></div><div>Kami turun di Fusilier Paradise, sebuah dive spot dekat Maratua Paradise Resort. Arus cukup kencang, tapi saya belajar dari pengalaman sebelumnya. Ikuti arus, atur buoyancy. Drift dive, drift dive. Bertemu barracuda, ular laut, molusca panjang bening berhias bintang-bintang.</div><div><br /></div><div>Makan siang di dermaga Maratua Paradise Resort, menikmati laut biru sejernih kaca di hadapan mata, di bawah kaki-kaki kami yang bergoyang riang. Seriang hatiku, yaa Rabb, inna lakalhamd!</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_hgPBsf3222AfTinf78Zg94_DO45lUm5boc-k9AwTOpU6n5WOsmvHjUXTFAhY4c0rVA8rsi4ULDRnOdu8fuI8TzJbW6rRztd6yFrP9MRrj94Wiyfhv6Ni7tdkAuaxy9eX1maMb3VoOGH1hOXKLKQciJ2gM-s2Trq3OQ4NRzH0CxXftgjuPMv8Cw/s1280/Derawan2013_600_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_hgPBsf3222AfTinf78Zg94_DO45lUm5boc-k9AwTOpU6n5WOsmvHjUXTFAhY4c0rVA8rsi4ULDRnOdu8fuI8TzJbW6rRztd6yFrP9MRrj94Wiyfhv6Ni7tdkAuaxy9eX1maMb3VoOGH1hOXKLKQciJ2gM-s2Trq3OQ4NRzH0CxXftgjuPMv8Cw/w640-h426/Derawan2013_600_day5.jpg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5-C6eflHcw4KyXYEdl0N2NeLKrFQX6qFGDTa_NQ9Q9MXqdXGY0LE0GKC_88hNeIO2giqhuz0S-XHqBCt-PCL0YAvhg0fIliZxvk2fgCOBXeqQGNEutt757Cit4RaLqPhnRezWq4yUZWKxoNlLv3WjC7g4RIVTgXz5fHvbalB05-48S6xQiL8N4w/s1280/Derawan2013_586_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5-C6eflHcw4KyXYEdl0N2NeLKrFQX6qFGDTa_NQ9Q9MXqdXGY0LE0GKC_88hNeIO2giqhuz0S-XHqBCt-PCL0YAvhg0fIliZxvk2fgCOBXeqQGNEutt757Cit4RaLqPhnRezWq4yUZWKxoNlLv3WjC7g4RIVTgXz5fHvbalB05-48S6xQiL8N4w/s320/Derawan2013_586_day5.jpg" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDGoOu2pnhoyJ0Qx0Gufs_X2pFQxGLhcLrN0nsnMTnjbvALkifIg_4v0F0OkE3JY5N_ZcsPNvHyyfRZcdTRx41_2ZhSEEKXht6a-UWrwDtIh4P2tbw16Onru6gByWHOCW0TKAK0A1UfQJi0-w-QT3IdCGZ-K1luPbyjyjJJ5Gw2s2pMV1wcHpDMQ/s1280/Derawan2013_603_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDGoOu2pnhoyJ0Qx0Gufs_X2pFQxGLhcLrN0nsnMTnjbvALkifIg_4v0F0OkE3JY5N_ZcsPNvHyyfRZcdTRx41_2ZhSEEKXht6a-UWrwDtIh4P2tbw16Onru6gByWHOCW0TKAK0A1UfQJi0-w-QT3IdCGZ-K1luPbyjyjJJ5Gw2s2pMV1wcHpDMQ/s320/Derawan2013_603_day5.jpg" width="320" /></a></div></div><h2 style="text-align: left;"><span>Turtle Traffic</span></h2><div>Suzanna tidak ikut dive berikutnya di Turtle Traffic. <span style="color: #3d85c6; font-size: x-large;">And it got its name for a reason.</span> Once we got to the right spot, one turtle slowly passed me by with abandonment. And then another. And then another. And another, and another..! Had I worn full face mask, my buddies would have hurt their ears from my screaming in excitement :D :D :D</div><div><br /></div><div>They were laying around everywhere, swimming everywhere. Probably like 30-ish of them in one spot. Kontur dasar laut yang berupa slope membuat table corals membentuk serupa tangga lebar-lebar. Dan di anak-anak tangganya, penyu besar-besar hinggap menikmati sore hari mereka, 2-3 penyu di tiap anak tangga.</div><div><br /></div><div><span style="color: #3d85c6; font-size: x-large;">We went crazy.</span></div><div><br /></div><div>We swam around, getting closer to them. Touching them gently, watching them enjoying their late lunch. I watched closely, lovingly, one turtle eating the molluscs on a coral reef. I fell in love. Deeply. As 18 metres as I was allowed.</div><div><br /></div><div>As the mild current drifted us farther, more turtles we saw. Everytime we saw one laying on a coral, we slowly got closer and touched them gently, admiring the pattern on its tempurung. Everytime we saw ones swimming, we swam around with them, followed them side by side until we couldn't catch up anymore.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibV_5fn8c60sS7yQ2r4dRQqKn3JlAMyKnjADWhtuRU3HoyN4_RX-RO5y3BCjal-zhfDHGlbzUczikV9p29NTBVImtkuwaOpX9avBXIezM64QhybAd3n05Jz9A0-fScqo6XBy0daf3M4waNdJ1JAGQICSb7dXUBx1WG2o27JUd9hWrdj8XTe2j0KA/s1280/Derawan2013_185_day6.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibV_5fn8c60sS7yQ2r4dRQqKn3JlAMyKnjADWhtuRU3HoyN4_RX-RO5y3BCjal-zhfDHGlbzUczikV9p29NTBVImtkuwaOpX9avBXIezM64QhybAd3n05Jz9A0-fScqo6XBy0daf3M4waNdJ1JAGQICSb7dXUBx1WG2o27JUd9hWrdj8XTe2j0KA/s320/Derawan2013_185_day6.jpg" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9bMibi8nH8R8YF6e6nKXcHpiKvmwl4UaBfdrIAwSCDcAv3PF5IkbC6sSyhj9_tGosIHvwEm3Mjsw46Zq26VkgX6yjiO3cqLWoFAZYYUP0scnkv9WHl0QuRMDr7TQpYbp9vV9-BO1lW4vr_buMO5bS3AFho9tunAXZ8sRVEb1pbHuXkD77UumLrg/s1280/Derawan2013_187_day6.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9bMibi8nH8R8YF6e6nKXcHpiKvmwl4UaBfdrIAwSCDcAv3PF5IkbC6sSyhj9_tGosIHvwEm3Mjsw46Zq26VkgX6yjiO3cqLWoFAZYYUP0scnkv9WHl0QuRMDr7TQpYbp9vV9-BO1lW4vr_buMO5bS3AFho9tunAXZ8sRVEb1pbHuXkD77UumLrg/s320/Derawan2013_187_day6.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaP7JDzUXO9cM7Q9UTeMbijKGeI_7OYTmkOedPAXMkRRAKvsjuvwNvePWp3AtO3Z3jf6W4GsHHQoPq-KQbsV2YEu5LdxLg44s-QeQbKJPBk0CCUgkQJ487SsxfpzAkvCZn904OWf8OW5LgUudXdUDLADWqCJN_AdoBY_xfuOjlGwqOQhnOaGuzEg/s1280/Derawan2013_202_day6.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaP7JDzUXO9cM7Q9UTeMbijKGeI_7OYTmkOedPAXMkRRAKvsjuvwNvePWp3AtO3Z3jf6W4GsHHQoPq-KQbsV2YEu5LdxLg44s-QeQbKJPBk0CCUgkQJ487SsxfpzAkvCZn904OWf8OW5LgUudXdUDLADWqCJN_AdoBY_xfuOjlGwqOQhnOaGuzEg/s320/Derawan2013_202_day6.jpg" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj6txexJD2ppmfNnwcpOUDLXPyjSa4bdtFJ4oGuO-dNRgljFMi2WywAH0Yi_7qOFDCTtQq3FsOhT1vvtl5JwLICa5DUp8VyZsMSWFBqr0yDcPqYXkm4kG586cogXIZYrHiLgGUOIWveD9LUq_n3YKpo5247gKx342_Z8Okx6vq93Oa8Ul-N4jUbA/s1280/Derawan2013_204_day6.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj6txexJD2ppmfNnwcpOUDLXPyjSa4bdtFJ4oGuO-dNRgljFMi2WywAH0Yi_7qOFDCTtQq3FsOhT1vvtl5JwLICa5DUp8VyZsMSWFBqr0yDcPqYXkm4kG586cogXIZYrHiLgGUOIWveD9LUq_n3YKpo5247gKx342_Z8Okx6vq93Oa8Ul-N4jUbA/s320/Derawan2013_204_day6.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk4dTY33rbbc9eNDWiFg9FycC1-H4PBFq7hy2jxT7h1EqGwDbFJnoMN3zdMOoTI_IIaPn99F0CtzAIGBu9RRZUEFcgODMgg4L9wrBpma8fL_xvGl34SbF4UiTpMC1DNs0wt26JGnQIPCSJfBTQ4g9i_1ghIkxgv6zCqKGVIoOgwEH8SJzAKTQY7g/s1280/Derawan2013_212_day6.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk4dTY33rbbc9eNDWiFg9FycC1-H4PBFq7hy2jxT7h1EqGwDbFJnoMN3zdMOoTI_IIaPn99F0CtzAIGBu9RRZUEFcgODMgg4L9wrBpma8fL_xvGl34SbF4UiTpMC1DNs0wt26JGnQIPCSJfBTQ4g9i_1ghIkxgv6zCqKGVIoOgwEH8SJzAKTQY7g/s320/Derawan2013_212_day6.jpg" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXnmGm1Soy0f1AUP8dY6VAMXcqaTfdXhEBdMSTP9UAcuAjjxWnq2Jqz5OMvvxHu_iGQ1A0tuAVgGWRXvmoz_zQoz9es9ELjjMJJb1gPagLjLFBjC-NsFQ5DC4-9ruDkirRgrOV-O4T2w9aOGUGOco1eFSni6UifQ67boZB7acvtzP_Qp78TvbrOw/s1280/Derawan2013_214_day6.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXnmGm1Soy0f1AUP8dY6VAMXcqaTfdXhEBdMSTP9UAcuAjjxWnq2Jqz5OMvvxHu_iGQ1A0tuAVgGWRXvmoz_zQoz9es9ELjjMJJb1gPagLjLFBjC-NsFQ5DC4-9ruDkirRgrOV-O4T2w9aOGUGOco1eFSni6UifQ67boZB7acvtzP_Qp78TvbrOw/s320/Derawan2013_214_day6.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5hpn8iT-y6-bYWGJ5-W3bTTTGs0dUwxpbPm8xrCczZDSpA17Rs29K_ERvqYwdIFz35e3h3w3uOAvkiU4Yt_yUNH1Qm4x7Ku1wl1YcL8mTDvb3HLRFoXi5DRikZa2elTUdfhiN2TK9k773hmGTxMxazI6Jvbl4a-Axzp_d-tSTmzCsLJ3dy9N5HQ/s1280/Derawan2013_215_day6.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5hpn8iT-y6-bYWGJ5-W3bTTTGs0dUwxpbPm8xrCczZDSpA17Rs29K_ERvqYwdIFz35e3h3w3uOAvkiU4Yt_yUNH1Qm4x7Ku1wl1YcL8mTDvb3HLRFoXi5DRikZa2elTUdfhiN2TK9k773hmGTxMxazI6Jvbl4a-Axzp_d-tSTmzCsLJ3dy9N5HQ/s320/Derawan2013_215_day6.jpg" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhekvzwO2AzODfoXzsepWmKa_5fPq25GYK_T269wKEvBbo2kvRdonOA99r_3KjqOhVTEl62VXeEWbCz99pKFLzw0GbLpjVfQKEjHe-835CQsGmP9DlR0A_BMOEJzIBuXiTxqx9wggWtyI_GoXrUDwJcksaw0kLNCF7qIp2AzUpLzT27HIDorqShPw/s1280/Derawan2013_228_day6.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhekvzwO2AzODfoXzsepWmKa_5fPq25GYK_T269wKEvBbo2kvRdonOA99r_3KjqOhVTEl62VXeEWbCz99pKFLzw0GbLpjVfQKEjHe-835CQsGmP9DlR0A_BMOEJzIBuXiTxqx9wggWtyI_GoXrUDwJcksaw0kLNCF7qIp2AzUpLzT27HIDorqShPw/s320/Derawan2013_228_day6.jpg" width="320" /></a></div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEWqSuR7ZLPaLGfzk6lq92omSX1_IpxcupEePY4R8rmZ79v0ppUe--Id2YpedyFyZAcNbxHeylHNhYP0qB1Vu9Q54kV3bUmUgzdRwzMZcC6lQnuggTg0qk3vFEulyI_9t32j59hmTPXuOTDBvbj3-7vE3KdCWKd5KVtGtLnb5bNIfpLTnYk5BaKA/s1280/Derawan2013_303_day6.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEWqSuR7ZLPaLGfzk6lq92omSX1_IpxcupEePY4R8rmZ79v0ppUe--Id2YpedyFyZAcNbxHeylHNhYP0qB1Vu9Q54kV3bUmUgzdRwzMZcC6lQnuggTg0qk3vFEulyI_9t32j59hmTPXuOTDBvbj3-7vE3KdCWKd5KVtGtLnb5bNIfpLTnYk5BaKA/w640-h480/Derawan2013_303_day6.JPG" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">How may turtles can you spot on this giant table corals? Watch closely!</td></tr></tbody></table><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfefPGhV79h2ojFf5d37PkSpWb_6g2EXQTbhmnPUbIdvfk7cbHw4KE77VD0-vXzp5otPqMJSo0HnSvM6h-_jkZelJzxry0OOaAGm7HiQxVxmnv0T4JZP8s_np8jVw7VfDhQCDFKWKPbeDzaOwTf6f2ZAn1zhly9bMPCoEeejg4r_BddtnF-FvSig/s1280/Derawan2013_167_day6.JPG" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfefPGhV79h2ojFf5d37PkSpWb_6g2EXQTbhmnPUbIdvfk7cbHw4KE77VD0-vXzp5otPqMJSo0HnSvM6h-_jkZelJzxry0OOaAGm7HiQxVxmnv0T4JZP8s_np8jVw7VfDhQCDFKWKPbeDzaOwTf6f2ZAn1zhly9bMPCoEeejg4r_BddtnF-FvSig/s320/Derawan2013_167_day6.JPG" width="320" /></a></div><div>I took a picture of a stingray hiding under a coral.</div><div><br /></div><div>When we surfaced, "the last dive, the best dive!" I proclaimed from the top of my lung!</div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZBueR_zBhS_H6gaDzty7BHwCICYxWoitnBw33EpUnaEf55et_Sp-RnGkWyg3Xd2tuJj--V0ghAG9DmLsZaY38aLgk2DExA783-5PFkkFJ5eTudIZjdk72lFRv1MgQW0ZNzYRO2cKeKUlIJy9mezoEFlTbrMyk7v4HIy3gAENgVVyA5y2fFSeRsg/s1280/Derawan2013_645_day6.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZBueR_zBhS_H6gaDzty7BHwCICYxWoitnBw33EpUnaEf55et_Sp-RnGkWyg3Xd2tuJj--V0ghAG9DmLsZaY38aLgk2DExA783-5PFkkFJ5eTudIZjdk72lFRv1MgQW0ZNzYRO2cKeKUlIJy9mezoEFlTbrMyk7v4HIy3gAENgVVyA5y2fFSeRsg/s320/Derawan2013_645_day6.jpg" width="320" /></a></div>We decided to take a rest in one dermaga dan jalan-jalan checking out the kampung di dekat Turtle Traffic. There soon to be an airport in Maratua, it is now under construction.</div><div><br /></div><div>On our way back, I casually mentioned a gusung (gosong pasir, gundukan pasir di tengah laut) I saw near Derawan. Icuk said, "Mau ke sana? Seperti Jakarta-Jakarta itu?" :D 'Nuff said! :D</div><div><br /></div><div>For sure, we didn't go there :D</div><div><br /></div><div>My last night here, I checked out April Resto. Good price for fish that big and for Derawan price standard. 30 ribu, ikannya besar. Tapi rasa sop ikan itu gak terlalu enak, hambar saja. 15 ribu tumis kangkung. The whole meal was 2 person size. My stomach was bearing a dinner for two.</div><div><br /></div><div>I got to check Derawan Resort before dinner and I think nothing can beat a room above the sea with turtles saying hi to you every morning in front of your door, a.k.a, my room :D</div><div><br /></div><div>I'll be leaving tomorrow. And I'm already in denial.</div><div><br /></div><div><i>There won’t be story of day-7 coz I don’t wanna say goodbye. ::crying::</i></div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQD5NIzHa07rpcyx0TPihYt69wjdJwuPmrX10VO0s48KtVEgHjdKlzrI-VeTXP9jtoU-IHfXPjQQh1A_XYuTutjOhnqnhzq7swWd746hla9vjEkWefjslAvxe9_BW0EzckPZE2LsxeQdnQhhK8SJMPMJINuM1Vqeu9rrls0krNz_QYNurXhC6zoQ/s1280/Derawan2013_567_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQD5NIzHa07rpcyx0TPihYt69wjdJwuPmrX10VO0s48KtVEgHjdKlzrI-VeTXP9jtoU-IHfXPjQQh1A_XYuTutjOhnqnhzq7swWd746hla9vjEkWefjslAvxe9_BW0EzckPZE2LsxeQdnQhhK8SJMPMJINuM1Vqeu9rrls0krNz_QYNurXhC6zoQ/w640-h426/Derawan2013_567_day5.jpg" width="640" /></a></div><br /><div><br /></div>Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-79639536513509393472023-08-13T10:44:00.013+07:002023-08-23T17:25:11.656+07:00Derawan 2013 - Day 5: Manta, Tukik dan Danau Purba Kakaban<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSOPOw3SO1dukkkyBkLzuTmgOeBzY83pBX_kUsvYTqZUlpJ_6v7cw8zDlzf2hlEz39Zs2QC8yyIFlUAv-c2Bxtpj21qIN2RMOD1jBD4gUm_5r2m2e5D_lOe1io1SxZQKGS1jgrPslJl--4dLk_EFl9s54zaeNN-hBIJymLQ9drUhC3MCGJpQNSGQ/s1280/Derawan2013_110_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSOPOw3SO1dukkkyBkLzuTmgOeBzY83pBX_kUsvYTqZUlpJ_6v7cw8zDlzf2hlEz39Zs2QC8yyIFlUAv-c2Bxtpj21qIN2RMOD1jBD4gUm_5r2m2e5D_lOe1io1SxZQKGS1jgrPslJl--4dLk_EFl9s54zaeNN-hBIJymLQ9drUhC3MCGJpQNSGQ/w640-h480/Derawan2013_110_day5.jpg" width="640" /></a></div><p><i></i></p><blockquote><i>"Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;.. " (Q.S. 3:191)</i></blockquote><p></p><h2 style="text-align: left;">Kakaban Wall</h2><p>Akhirnya bertemu manta! Mas Icuk menunjuk ke satu titik, and there it was! Ia ada di kejauhan, tidak terlalu besar, meliuk meninggalkan kami yang berharap ia tinggal lebih lama. Alhamdulillah. Sebuah doa yang terkabul. </p><div>Icuk the dive master, menunjukkan pigmy kepada kami. Kuda laut super kecil itu menempel damai pada karang kipas, di antara kisi-kisi terumbunya. Subhanallah.</div><div><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpYhAGZzZM8CqCIp7mhDC6pCRA1Pg2FjOZbL4zsXg6cfI5JZWKO9P9St--LHAZrfer5aYuD-bVm850GhDhYw0ME5ll3xUO1mhfBoWicVYn7-BFQHtWeiY_xPRADA_CQ41ijG24TO8j45BW8aLvAVlvS8uGrAKyzBt6Kon7kJ5PgVLxGPCvxKmm6g/s1280/Derawan2013_022_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpYhAGZzZM8CqCIp7mhDC6pCRA1Pg2FjOZbL4zsXg6cfI5JZWKO9P9St--LHAZrfer5aYuD-bVm850GhDhYw0ME5ll3xUO1mhfBoWicVYn7-BFQHtWeiY_xPRADA_CQ41ijG24TO8j45BW8aLvAVlvS8uGrAKyzBt6Kon7kJ5PgVLxGPCvxKmm6g/s320/Derawan2013_022_day5.jpg" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9HQP8KVfTp94AtopqL2RFRVDUZrxfvt-sUlGj87L8Y7QJ98w7CnEx02hfJH-_uompbj22Fm798XFCm8-HqIPgFbJhjTdc-D7XtpA0Beagu3M8txZscovkg09N8Zl7pBpniT9E-siN1IGELH_m7t2rznju0kYXL-1cMzgDtjuXJCrzUyaR1_ri0Q/s1280/Derawan2013_023_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9HQP8KVfTp94AtopqL2RFRVDUZrxfvt-sUlGj87L8Y7QJ98w7CnEx02hfJH-_uompbj22Fm798XFCm8-HqIPgFbJhjTdc-D7XtpA0Beagu3M8txZscovkg09N8Zl7pBpniT9E-siN1IGELH_m7t2rznju0kYXL-1cMzgDtjuXJCrzUyaR1_ri0Q/s320/Derawan2013_023_day5.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOF2DX5V459rXmeozPSygTnDIeJtobOPkhgpPEOdx5qcNYiZiljy6-0JdAaysclPLYARV8to-jE565zBTEzg2xF_klYIRe0Iv71T7wiKPG30zCzfnZpt7b62Ic-7EyFGT6XvtpLfLLzxUX3K1IWGLgzP70YYQ1mA1G0ZyStZSpjoQPGdB1ds_Fsw/s1280/Derawan2013_024_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOF2DX5V459rXmeozPSygTnDIeJtobOPkhgpPEOdx5qcNYiZiljy6-0JdAaysclPLYARV8to-jE565zBTEzg2xF_klYIRe0Iv71T7wiKPG30zCzfnZpt7b62Ic-7EyFGT6XvtpLfLLzxUX3K1IWGLgzP70YYQ1mA1G0ZyStZSpjoQPGdB1ds_Fsw/s320/Derawan2013_024_day5.jpg" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdKNFUpBE3xwyVPCjANu19DJuYg2dvG8R7KQCcj4RasbNFTHxODWYlUWbSraWRkNjgK8ruOO6ofCVgyhuJp-HKhy3DttbylB7Gym9AwtBWkEHTqJQpXcnERgD7cJL1fspepCf8yiNU4AVvTGCYqkGzIxwrqALYLSZxkgl2aLwNDCM2elW301ikFw/s1280/Derawan2013_026_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdKNFUpBE3xwyVPCjANu19DJuYg2dvG8R7KQCcj4RasbNFTHxODWYlUWbSraWRkNjgK8ruOO6ofCVgyhuJp-HKhy3DttbylB7Gym9AwtBWkEHTqJQpXcnERgD7cJL1fspepCf8yiNU4AVvTGCYqkGzIxwrqALYLSZxkgl2aLwNDCM2elW301ikFw/s320/Derawan2013_026_day5.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6zFCUVvf57UlVfrKbk-Rgbr4yiUxOybV6jRLuTE2hmcfOGDEpnBjSYL-Oxc9oIMIYDitr93UfHi30llQnk6tFZ9nH41Wk_Ncmf135uQgEg9zjhb_fL09rsJxn7Q5aBfqkN0yTKTQuCmUPD-roqzA0ysyk1wszGL0pKSLrNysRl_GH1cUl1hWy0w/s1280/Derawan2013_029_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6zFCUVvf57UlVfrKbk-Rgbr4yiUxOybV6jRLuTE2hmcfOGDEpnBjSYL-Oxc9oIMIYDitr93UfHi30llQnk6tFZ9nH41Wk_Ncmf135uQgEg9zjhb_fL09rsJxn7Q5aBfqkN0yTKTQuCmUPD-roqzA0ysyk1wszGL0pKSLrNysRl_GH1cUl1hWy0w/s320/Derawan2013_029_day5.jpg" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr6KTnJ3PcbNDWmgwlVNZXTYNzMwPUqycDVneWYimEfE11xM03RuPva6kl7DPljDEfWeiPjj9QOsajS9NTYuILBEhxa6T5beaytOeSEvlLrIW-I1PIJb9bjpEXQvnFqlKFcCPCjRKs4fpAGGLdx5nRIAcgdHANOLrR_oq8_Fwl5zdVdOY4L-CoJQ/s1280/Derawan2013_031_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr6KTnJ3PcbNDWmgwlVNZXTYNzMwPUqycDVneWYimEfE11xM03RuPva6kl7DPljDEfWeiPjj9QOsajS9NTYuILBEhxa6T5beaytOeSEvlLrIW-I1PIJb9bjpEXQvnFqlKFcCPCjRKs4fpAGGLdx5nRIAcgdHANOLrR_oq8_Fwl5zdVdOY4L-CoJQ/s320/Derawan2013_031_day5.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXlblx9XqcGBBQkgO0SPbY4cMYlvSCKk65XY8SdRk9SKUe51dIehrOv1OhH8I8wVMe41LfUqPODTjJuhw-yL8XL0vLjd9jDQVa3iAMeJE_UhPISknTALyC6DWejJHerdnH_icPyrcX40fJAad6Ii4xix5PKVCkxagS68tMqRBLf-k_pJannTKDuw/s1280/Derawan2013_037_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXlblx9XqcGBBQkgO0SPbY4cMYlvSCKk65XY8SdRk9SKUe51dIehrOv1OhH8I8wVMe41LfUqPODTjJuhw-yL8XL0vLjd9jDQVa3iAMeJE_UhPISknTALyC6DWejJHerdnH_icPyrcX40fJAad6Ii4xix5PKVCkxagS68tMqRBLf-k_pJannTKDuw/s320/Derawan2013_037_day5.jpg" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQLvidn_2LbXSX_lV_Ad73DC6Y7xFEF897GGOxEKL0jJC1Vkqf0Uyo8HPxYepI1aNIDua9_xL8V152Oadg2gmjPRS4sz3LMsf6xfETTNsl08xGc_ijcuY_HS9CCLQEYtsXOXk61BOUbf7Wy14M1LswDk1-yM_9Aon_LodGjmECu5AWNp6MX0ROqw/s1280/Derawan2013_042_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQLvidn_2LbXSX_lV_Ad73DC6Y7xFEF897GGOxEKL0jJC1Vkqf0Uyo8HPxYepI1aNIDua9_xL8V152Oadg2gmjPRS4sz3LMsf6xfETTNsl08xGc_ijcuY_HS9CCLQEYtsXOXk61BOUbf7Wy14M1LswDk1-yM_9Aon_LodGjmECu5AWNp6MX0ROqw/s320/Derawan2013_042_day5.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMmEREHpgdz_hhRickrX0IF4v3zt2kzz32XjJYbPI3XwajT5vhlV2Osuh5U9W7cLOHnZyc6qMUQHAxDBIl3g9FlM_zG4qGwOEd2BqFefV_HYldgomUAYNisjViYYCWWllNGuSRDYtOw8tZBYSXDbHUkVI2tGi_yrqopTz-jUqbtEK0qBU3XTcnkQ/s1280/Derawan2013_046_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMmEREHpgdz_hhRickrX0IF4v3zt2kzz32XjJYbPI3XwajT5vhlV2Osuh5U9W7cLOHnZyc6qMUQHAxDBIl3g9FlM_zG4qGwOEd2BqFefV_HYldgomUAYNisjViYYCWWllNGuSRDYtOw8tZBYSXDbHUkVI2tGi_yrqopTz-jUqbtEK0qBU3XTcnkQ/s320/Derawan2013_046_day5.jpg" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhflY9ubTY2_AekOfwCMc4GFBlhJq66fRnrThvdViRo0u_UJHQXS66eyzBhsfvmcfFsxcNEOOw2yvqI0Auze-2s_ndrAsMuPjg-QN9q4I4wOYnamwaPGmlgGeVv0aJd42upwDACsSNAynt_VMSHdkOb4fJdFYtXYWe3Z89RXhhpw46S2SrpL5v2w/s1280/Derawan2013_048_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhflY9ubTY2_AekOfwCMc4GFBlhJq66fRnrThvdViRo0u_UJHQXS66eyzBhsfvmcfFsxcNEOOw2yvqI0Auze-2s_ndrAsMuPjg-QN9q4I4wOYnamwaPGmlgGeVv0aJd42upwDACsSNAynt_VMSHdkOb4fJdFYtXYWe3Z89RXhhpw46S2SrpL5v2w/s320/Derawan2013_048_day5.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZoWfv2sBdZkqIW-uYEeLo8nEDALseZyijrIcjWAPWJwelr0jb0gwfCM-Fh6nHirv1yHBv3EOqqE3CCu_iyWzOe9Jy36IHTxP0E9t9tFE86hoWyr9Ctq-KHv42muWxvULzm4weqJa6p0-gQw-4YV376M5ujArQ8xb7KDeZTx5GRXB50lT8Npve0w/s1280/Derawan2013_050_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZoWfv2sBdZkqIW-uYEeLo8nEDALseZyijrIcjWAPWJwelr0jb0gwfCM-Fh6nHirv1yHBv3EOqqE3CCu_iyWzOe9Jy36IHTxP0E9t9tFE86hoWyr9Ctq-KHv42muWxvULzm4weqJa6p0-gQw-4YV376M5ujArQ8xb7KDeZTx5GRXB50lT8Npve0w/s320/Derawan2013_050_day5.jpg" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1SFgXRVvWhDhMOFJpDTnB8JxhRXmzyMGenRULX2bg_tATtVFugKx-iGn1d-ryAWoqp1DaCteGbcSod1Cp8e9rUYOWxakhUPtDjQ0OEApsiU052YCDDxSjX6vdyuap_ar7lMXwYYBbBwcn90v3uYVr5fpsH3ZCmhSmGSYJlMQt_OfZlxbD4LvXeg/s1280/Derawan2013_061_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1SFgXRVvWhDhMOFJpDTnB8JxhRXmzyMGenRULX2bg_tATtVFugKx-iGn1d-ryAWoqp1DaCteGbcSod1Cp8e9rUYOWxakhUPtDjQ0OEApsiU052YCDDxSjX6vdyuap_ar7lMXwYYBbBwcn90v3uYVr5fpsH3ZCmhSmGSYJlMQt_OfZlxbD4LvXeg/s320/Derawan2013_061_day5.jpg" width="320" /></a></div><div><br /></div>
<div>Kakaban Wall, nama dive spot ini, terletak di perairan Pulau Kakaban yang terkenal itu. Wall reef indah bertaburan sejuta warna-warni, dikelilingi ikan-ikan aneka rupa tak ada habisnya. Lion fish mengintip diam-diam. Moray menggeliat melingkar-lingkar di ceruk karang. Arus tenang dan visibility cukup jauh. Kamera pinjaman saya hilang di sini, innalillah. Jika ada yang menemukan, dia akan mendapati foto-foto dan clip-clip video bawah laut sangat cantik untuk ukuran kamera saku.</div><h2 style="text-align: left;">Danau Purba Kakaban</h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwvdbhmlVK9PhHOzgsxutOmQKwNcbinHrBK8cGHILRATyyVyfiir4nlSJUYL-e6afigvlSH1GmRyEiiHtMTo2UDarK9wDkqDPfw1t8GKUKXG1faMoSNQFDrKvirt2hOOSeW5wd-UeMHVvyg0IHffoZR2BGDC4Miv4uKwC4Rt9eiCKV5oZnhoz_Bw/s1280/Derawan2013_479_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwvdbhmlVK9PhHOzgsxutOmQKwNcbinHrBK8cGHILRATyyVyfiir4nlSJUYL-e6afigvlSH1GmRyEiiHtMTo2UDarK9wDkqDPfw1t8GKUKXG1faMoSNQFDrKvirt2hOOSeW5wd-UeMHVvyg0IHffoZR2BGDC4Miv4uKwC4Rt9eiCKV5oZnhoz_Bw/w640-h426/Derawan2013_479_day5.jpg" width="640" /></a></div><br /><div>Atol yang terangkat menjadi pulau ini ditumbuhi pepohonan bakau di atas karangnya. Konturnya tetap atol. Menanjak curam lalu menukik turun ke tengah cincin. Dan di sanalah danau purba Kakaban terhampar sejauh mata memandang, dikerlungi rerimbunan akar bakau. Danau berwarna hijau kebiruan, biru kehijauan, berisi milyaran ubur-ubur tak menyengat. Dari ukuran selebar telapak tangan orang dewasa hingga sekecil pigmy. Serupa benang, saking kecilnya, terlihat masih semacam rangka ubur-ubur, namun bergerak senada dengan teman-temannya yang sudah dewasa, sama riang dan menggemaskannya.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwp21PGOP0fTFOth9EbHcNr-Gk2y82AVLbsnVwOCWcsJGko-i63KGXHFUY3Lblz6gPT5okXFa3QM2N3bBoTLrxx0c6rPygvjKwgrtXLDOy7KC9nD3YwfWjkxoVrv-pe0dR2rNpu1nCUzhGIsaf1RcGt8sO6I-Ua0uF8ap4lhJxL48y0jAaVEnzXw/s1280/Derawan2013_087_day5.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwp21PGOP0fTFOth9EbHcNr-Gk2y82AVLbsnVwOCWcsJGko-i63KGXHFUY3Lblz6gPT5okXFa3QM2N3bBoTLrxx0c6rPygvjKwgrtXLDOy7KC9nD3YwfWjkxoVrv-pe0dR2rNpu1nCUzhGIsaf1RcGt8sO6I-Ua0uF8ap4lhJxL48y0jAaVEnzXw/s320/Derawan2013_087_day5.JPG" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdhQHfePFvejVBTJK8QPzQRwW4bCWDaudxVR9Ez1Au0T4AdfXL950V-_28Pd74EWAWWEHWxdEmwgT17ZotakiWgywdrzSyUOFx3kpPfCko7FavZy1IkbT_WffGywFEiKdVw7v5v3K2xgdGI_zwydi39_o28_NPMEZ9b5M9Y-6qtkuNOV4Zoo6gsw/s1280/Derawan2013_070_day5.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdhQHfePFvejVBTJK8QPzQRwW4bCWDaudxVR9Ez1Au0T4AdfXL950V-_28Pd74EWAWWEHWxdEmwgT17ZotakiWgywdrzSyUOFx3kpPfCko7FavZy1IkbT_WffGywFEiKdVw7v5v3K2xgdGI_zwydi39_o28_NPMEZ9b5M9Y-6qtkuNOV4Zoo6gsw/s320/Derawan2013_070_day5.JPG" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgCuiPKbimafru2FrQ4QyKwHWc7HGIvHJVYdAjNHqaspsBhq6JHgHPGhoPtznhy-6IHJlmLmkuy11FIlMUTWEsDaTeLjLkBC0ev2cnV773j2_kUY66zNLDvgP-wuUrd0OL62YoWMjmxtVsS8X_fH1hEhAPEydRAPda8mn8VosLzM5FfILT80Ld1g/s1280/Derawan2013_071_day5.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgCuiPKbimafru2FrQ4QyKwHWc7HGIvHJVYdAjNHqaspsBhq6JHgHPGhoPtznhy-6IHJlmLmkuy11FIlMUTWEsDaTeLjLkBC0ev2cnV773j2_kUY66zNLDvgP-wuUrd0OL62YoWMjmxtVsS8X_fH1hEhAPEydRAPda8mn8VosLzM5FfILT80Ld1g/s320/Derawan2013_071_day5.JPG" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpFl9LlqRIWGMsA-fFPyvA6jOODCBuNJUavZCIyj0rloYmjv_83aEN0h7vFPZ1687hEYkgDrGChWoPNfkMEYgqSO4U-PNc1JamwNiuvVdru6i3cWPLAB8wiuqOzciSoVss1UeIGAgKrLywhWGun5EN_5e4mLSh4WlbvC2IYsXSgaVH8H34Blb-EQ/s1280/Derawan2013_072_day5.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpFl9LlqRIWGMsA-fFPyvA6jOODCBuNJUavZCIyj0rloYmjv_83aEN0h7vFPZ1687hEYkgDrGChWoPNfkMEYgqSO4U-PNc1JamwNiuvVdru6i3cWPLAB8wiuqOzciSoVss1UeIGAgKrLywhWGun5EN_5e4mLSh4WlbvC2IYsXSgaVH8H34Blb-EQ/s320/Derawan2013_072_day5.JPG" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgArfSJf5FGKYxsO1108nkyjN2D4xKvO9Zq93hnucs0dpFog2qc9DwL4LAxpsTq4i8qYZM7EkmftwC4T2DPa6FXPU2UC0F__rxrQiytLKaX2_xeWOtpJTeirYEdNEva5nvw5nwfh2Owh6WMhfZ1QH6e_4icKNT68PS3OClbEkuxqRBgTUsWuRpN1A/s1280/Derawan2013_075_day5.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgArfSJf5FGKYxsO1108nkyjN2D4xKvO9Zq93hnucs0dpFog2qc9DwL4LAxpsTq4i8qYZM7EkmftwC4T2DPa6FXPU2UC0F__rxrQiytLKaX2_xeWOtpJTeirYEdNEva5nvw5nwfh2Owh6WMhfZ1QH6e_4icKNT68PS3OClbEkuxqRBgTUsWuRpN1A/s320/Derawan2013_075_day5.JPG" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQW9SQxEvQokR-e-l1OMSzcdtZbT4S2WNg3iJ7fahbp_PFdDosTV5hLyGRkl3DyOyregGsx1pV3lOBGojrxROFUv6_lSrCiC4IefyEtPanUkVrmhl714eOo7u8_UP6kJ0T8t511N1KK1GDIWo_Pau6BES7uVQ_T2_TZeYDFPM8YQ8qT3Wv-T9Fgg/s1280/Derawan2013_079_day5.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQW9SQxEvQokR-e-l1OMSzcdtZbT4S2WNg3iJ7fahbp_PFdDosTV5hLyGRkl3DyOyregGsx1pV3lOBGojrxROFUv6_lSrCiC4IefyEtPanUkVrmhl714eOo7u8_UP6kJ0T8t511N1KK1GDIWo_Pau6BES7uVQ_T2_TZeYDFPM8YQ8qT3Wv-T9Fgg/s320/Derawan2013_079_day5.JPG" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtNcbPUfSrN1xYb9qVTQn_nS1uvwVsi1J3dST3Dmb5lF3uV9GcyvPjoUhwO9dsmSBE_lI2XiPcaRLG6SAz0TphNpX5VlOYicmdMLwNWvUl5-XZgiULxRtkbb-oh1FQNMVWFIv8U174XR4gkmMtDiwN2CQRzOuEMJHY_jjYoBP0ZIzMRPr8JCjCHQ/s1280/Derawan2013_080_day5.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtNcbPUfSrN1xYb9qVTQn_nS1uvwVsi1J3dST3Dmb5lF3uV9GcyvPjoUhwO9dsmSBE_lI2XiPcaRLG6SAz0TphNpX5VlOYicmdMLwNWvUl5-XZgiULxRtkbb-oh1FQNMVWFIv8U174XR4gkmMtDiwN2CQRzOuEMJHY_jjYoBP0ZIzMRPr8JCjCHQ/s320/Derawan2013_080_day5.JPG" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWjPqYNP1nUAkJKaTNoXa7IAIKmy0noD5N6G948h2RvzWA9U3iiKKzMF4SlZBFCRlOhB7e3rvKDcxFDxc929CoaDqlbbaZD5HIkuqzXUY2xoWR_nRXhIwSYsLzuOQsh4Ns6E-X4NoTGbwbwCmn5qyaHloLv_5Urz2ey-4Ye2k5U5KEi4TqynxVZA/s1280/Derawan2013_091_day5.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWjPqYNP1nUAkJKaTNoXa7IAIKmy0noD5N6G948h2RvzWA9U3iiKKzMF4SlZBFCRlOhB7e3rvKDcxFDxc929CoaDqlbbaZD5HIkuqzXUY2xoWR_nRXhIwSYsLzuOQsh4Ns6E-X4NoTGbwbwCmn5qyaHloLv_5Urz2ey-4Ye2k5U5KEi4TqynxVZA/s320/Derawan2013_091_day5.JPG" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlw_LEZAN3uQzElOsuqZP4MiwlLEquTvd8hHLH0XbvwWnpdvoA5kt-llAsUVYp75_YDqxCpqiNvHtY2eRBSDTs4I0G22hfnxKEWLoelhlSJ0Lox6zy-wzDd1zVKY_MvzwLat-z5CpK8xTG5xZ39z-odu-cWixUtJDKtLchMsdKYFdTurT6SrlfEw/s1280/Derawan2013_092_day5.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlw_LEZAN3uQzElOsuqZP4MiwlLEquTvd8hHLH0XbvwWnpdvoA5kt-llAsUVYp75_YDqxCpqiNvHtY2eRBSDTs4I0G22hfnxKEWLoelhlSJ0Lox6zy-wzDd1zVKY_MvzwLat-z5CpK8xTG5xZ39z-odu-cWixUtJDKtLchMsdKYFdTurT6SrlfEw/s320/Derawan2013_092_day5.JPG" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfnZ1GHzEtNjO7uF8bISAmQRQmeSqfMfI_CjHeed33W1G98rD9g0_RN6Q6eMZXApj8H_J87L9PE0bJbXzAZu0mY47FnytySs93DM3YshhnYir9EZYlEkGKVTfK4OL6r4qAVbj1Z4f3PtO12gq2tg9ii3ctOp8zwwoXiOmzGNusZgiBl_Jm27zjxg/s1280/Derawan2013_101_day5.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfnZ1GHzEtNjO7uF8bISAmQRQmeSqfMfI_CjHeed33W1G98rD9g0_RN6Q6eMZXApj8H_J87L9PE0bJbXzAZu0mY47FnytySs93DM3YshhnYir9EZYlEkGKVTfK4OL6r4qAVbj1Z4f3PtO12gq2tg9ii3ctOp8zwwoXiOmzGNusZgiBl_Jm27zjxg/s320/Derawan2013_101_day5.JPG" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdeN5Ahl9ViziXVJnywcotIgt-sXzA8AaHBzTEnN4Vmx-NVgSaWq2FdVvTi-Z0V7E3_HHN5V2B3jGrNuqhfIO4VVR_2oYUIYpFtLmue824reL1ZEDfO_j-woiMkLLTj74xOCKMWxhqbikFeViDSAteqqjJ63wMg8F92ZaHuW5DdwV2-ALzqU6mXg/s1280/Derawan2013_102_day5.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdeN5Ahl9ViziXVJnywcotIgt-sXzA8AaHBzTEnN4Vmx-NVgSaWq2FdVvTi-Z0V7E3_HHN5V2B3jGrNuqhfIO4VVR_2oYUIYpFtLmue824reL1ZEDfO_j-woiMkLLTj74xOCKMWxhqbikFeViDSAteqqjJ63wMg8F92ZaHuW5DdwV2-ALzqU6mXg/s320/Derawan2013_102_day5.JPG" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjssne4QwpUOIRMZsLvHX21AVhnay6hoSzM_8s4J_13HzrpI8sWVwK8Fkp-B2GhdGyxZjVCjPkiyWEjs69Mzns8u4Fp1aQ5XGn9h7l2HNPswJXSpYNe9Mn4JowZHFVQ2ugz1RjcHzUrRQDR6n1LpbHRkwb8of8ZHPmMRtNfH5DREVJoX1QL3ly2fw/s1280/Derawan2013_103_day5.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjssne4QwpUOIRMZsLvHX21AVhnay6hoSzM_8s4J_13HzrpI8sWVwK8Fkp-B2GhdGyxZjVCjPkiyWEjs69Mzns8u4Fp1aQ5XGn9h7l2HNPswJXSpYNe9Mn4JowZHFVQ2ugz1RjcHzUrRQDR6n1LpbHRkwb8of8ZHPmMRtNfH5DREVJoX1QL3ly2fw/s320/Derawan2013_103_day5.JPG" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIxeheL2KfZkrYl5UIjuhYqQyUKCmZxYFDhbzc6jN_atgzWQytbEtXKVKQ0HroAUv9qGA-zVH_yEa9jBGoEe9GZHNdtlVFHxYb4lMM0HP18Q-qzWMTg2pFL7dMDYgXDhHVRgycKesYneaXClLnFXWe4dY2Ck-s-ghP8XLRXOy_n1Wpj0iodnR8-g/s1280/Derawan2013_110_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIxeheL2KfZkrYl5UIjuhYqQyUKCmZxYFDhbzc6jN_atgzWQytbEtXKVKQ0HroAUv9qGA-zVH_yEa9jBGoEe9GZHNdtlVFHxYb4lMM0HP18Q-qzWMTg2pFL7dMDYgXDhHVRgycKesYneaXClLnFXWe4dY2Ck-s-ghP8XLRXOy_n1Wpj0iodnR8-g/s320/Derawan2013_110_day5.jpg" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3VvdFIxYMoKVr8Bz7WRcX9EqerHrwj52IRrA-YRj27G7kvqjeT6QYAU673zfgg8yKPJVe6DXU9z1nG97WQBGtWu0-ifLleUpn-GqOXw4pvGTCW73LdNv9QP0vJhYtlsBqdkcbge0GDnDSy8IMIJG37zMZXGTDwn3MITBb22G_WBy9T1smU46wCw/s1280/Derawan2013_111_day5.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3VvdFIxYMoKVr8Bz7WRcX9EqerHrwj52IRrA-YRj27G7kvqjeT6QYAU673zfgg8yKPJVe6DXU9z1nG97WQBGtWu0-ifLleUpn-GqOXw4pvGTCW73LdNv9QP0vJhYtlsBqdkcbge0GDnDSy8IMIJG37zMZXGTDwn3MITBb22G_WBy9T1smU46wCw/s320/Derawan2013_111_day5.JPG" width="320" /></a></div><div><br /></div>Detik di mana saya mencelupkan kepala melihat ke dalam danau, seketika seperti berada di planet lain. Danau hijau biru, jutaan ubur-ubur di mana-mana. Seliweran tanpa takut, lewat di depan mata, nyundul-nyundul pipi dan sekujur badan, mondar-mandir menggoda, tidak menolak dipegang dan diposekan di depan kamera. Hanya dzikrullah yang ada dalam kepala. Allahu akbar, walillahilhamd!<div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRiNTq6NHIgw1BVFB5SoJigYIS-GNeHnmsLx5LflSGAetj145j5uRyJrSDtQNMBjOzw3ovZBh500d4KalZ5v4mxh8UTa7jsFdUvRTQ3FmtUK1ByByBExHwS24WSncYVzY73WEOG95d2bpH6RNcK5DIkhxWlPlx97yHcY8PPsJgX2dhpIW_OPyNZg/s1280/Derawan2013_112_day5.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRiNTq6NHIgw1BVFB5SoJigYIS-GNeHnmsLx5LflSGAetj145j5uRyJrSDtQNMBjOzw3ovZBh500d4KalZ5v4mxh8UTa7jsFdUvRTQ3FmtUK1ByByBExHwS24WSncYVzY73WEOG95d2bpH6RNcK5DIkhxWlPlx97yHcY8PPsJgX2dhpIW_OPyNZg/s320/Derawan2013_112_day5.JPG" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLOTAw5n7WaTjMGmS6wLPG-EjaPECncmnNFlkkcMDSxAh5tV5gzNFSQoA_Ybxv_lZ8_kVybTHLoSs33qnncUQ7kR3_hUevoXWwrHsKo9DSNiV_5vpQFTRqCVqH5lx13axWdoO5dg1ljtcLmK-tHY83N5GyKTirin0stjv71B-uFlQuMAHGJDc9sw/s1280/Derawan2013_486_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLOTAw5n7WaTjMGmS6wLPG-EjaPECncmnNFlkkcMDSxAh5tV5gzNFSQoA_Ybxv_lZ8_kVybTHLoSs33qnncUQ7kR3_hUevoXWwrHsKo9DSNiV_5vpQFTRqCVqH5lx13axWdoO5dg1ljtcLmK-tHY83N5GyKTirin0stjv71B-uFlQuMAHGJDc9sw/s320/Derawan2013_486_day5.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3DgtfemyQOAZnUkKi1ct86WXnucXH3Q2QUNEDzgg4rFwH3njtyhnOM4OFZspLiaDULGQ6QRIp5Utn9ocW0l0u_jgX9njdDM7EbpyBKQTSTc0fXLoc8Wc0HaKQ-MkbtWRhzcAI2CaZ0rq2Fwm0PI36mwYRhyoY2r3vmnJDktquOUsNHrpWXFlV0w/s1280/Derawan2013_484_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3DgtfemyQOAZnUkKi1ct86WXnucXH3Q2QUNEDzgg4rFwH3njtyhnOM4OFZspLiaDULGQ6QRIp5Utn9ocW0l0u_jgX9njdDM7EbpyBKQTSTc0fXLoc8Wc0HaKQ-MkbtWRhzcAI2CaZ0rq2Fwm0PI36mwYRhyoY2r3vmnJDktquOUsNHrpWXFlV0w/w640-h426/Derawan2013_484_day5.jpg" width="640" /></a></div><br /><div>Suara Mas Icuk memanggil menyuruh teman-teman lain segera naik, sementara saya sudah sangat jauuuuh ke tengah. Hihihi. Huh. Tidak rela meninggalkan danau surreal ini. Oh, sungguh surreal!</div><div><br /></div><div>Dengan retribusi sebesar 10 ribu rupiah, pulau ini cukup bersih dari sampah. Pemeliharaan danau dan pulau dikelola rakyat setempat. Situs ini baru saja memperoleh penghargaan Adi Cipta untuk kategori wisata alam terbaik berbasis kerakyatan. Berbasis kerakyatan! Senang hati sangat mendengarnya. Seharusnya memang demikianlah!</div><div>----</div><div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkHC51mzbqs-yNtaWeLSViGvpZmbdg4ql36Av2L96BwDa2cfZF91YV2l9-UagJztyI5EMG-OKfK-Lh06u_zY4xFA7iV3sIrXCNNeaOdKU1KGNKB0D0Us3rsq6Ihwb0Or3fk4uPFARpZ90B3B3723RobGLaSGVXO9B8D7V32IQHIf0PKG3JGpE9ig/s1280/Derawan2013_467_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkHC51mzbqs-yNtaWeLSViGvpZmbdg4ql36Av2L96BwDa2cfZF91YV2l9-UagJztyI5EMG-OKfK-Lh06u_zY4xFA7iV3sIrXCNNeaOdKU1KGNKB0D0Us3rsq6Ihwb0Or3fk4uPFARpZ90B3B3723RobGLaSGVXO9B8D7V32IQHIf0PKG3JGpE9ig/w640-h426/Derawan2013_467_day5.jpg" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>Makan siang di dermaga pulau Kakaban, lunch was provided by mama Rina of losmen Danakan. Saya makan nasi hingga habis. Sebuah ke-tumben-an :D</div></div><div><br /></div><div>Dive spot berikutnya: Manta Run.</div><h2 style="text-align: left;">Pulau Sangalaki</h2><div>Manta Run, sebuah dive spot di perairan pulau Sangalaki. Justru di sini kami tidak bertemu manta. Arus cukup kuat membuat kami para diver pemula cukup kerepotan menyesuaikan diri dan belajar skill baru. Konturnya slope, setelah beberapa kali jepret saya menyerah dan membiarkan kamera melambai-lambai saja, sementara saya memfokuskan perhatian pada mengikuti arus dan mengatur buoyancy.</div><br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV0s20Rx_cEBRPp7a3RPfkUIRS0jpIJocUNvGzhqUI8oarqoa6U-EpZSO3w5xrhP-ZnLHSYtW08-pDPzUO3RppD7vItvaR_E6L9oZd8CE8i2p5wtIMOMukosBLNKm2De4gure8rFP_EIqv7Mp-YrbafcPBf9N-HGANcTjkKq-axTnJK5JWJ1nqHw/s1280/Derawan2013_533_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV0s20Rx_cEBRPp7a3RPfkUIRS0jpIJocUNvGzhqUI8oarqoa6U-EpZSO3w5xrhP-ZnLHSYtW08-pDPzUO3RppD7vItvaR_E6L9oZd8CE8i2p5wtIMOMukosBLNKm2De4gure8rFP_EIqv7Mp-YrbafcPBf9N-HGANcTjkKq-axTnJK5JWJ1nqHw/w640-h426/Derawan2013_533_day5.jpg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj68Iy5525-e6XVOP0wVPmynFCXkTafJ6n7m7ehrCOrRNHBfSLASMlKA1J65hIw7507s_0HiIhya9Fh3xxEhTdeDC5a7Y4wG1gsqwToPGKWPWMTd8MGN-_O24frZs5awBfeqA0ea8W8Un4rMR-NwXSzeRokD08vLi7BNzZWZQQQ9w5KigPmz4NnmA/s1280/Derawan2013_536_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="853" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj68Iy5525-e6XVOP0wVPmynFCXkTafJ6n7m7ehrCOrRNHBfSLASMlKA1J65hIw7507s_0HiIhya9Fh3xxEhTdeDC5a7Y4wG1gsqwToPGKWPWMTd8MGN-_O24frZs5awBfeqA0ea8W8Un4rMR-NwXSzeRokD08vLi7BNzZWZQQQ9w5KigPmz4NnmA/s320/Derawan2013_536_day5.jpg" width="213" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglIXCYuwE_GzGno_snhVgIE3Ae2tbTYhUul96yb7s-WwFSGoyPZ_MxhnxdgcuAM0sbTDPzySXB4tmOKPEo-t-V3nvvvUkEh4pG9hJdM-3s9FNjAhlQAxeOOfri6dt4o7vHS2kaILQHRsRKBgl2gnaqsnVoP1bAVLsvwRCsFmW3dYzZRa2lRScPjg/s1280/Derawan2013_537_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="853" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglIXCYuwE_GzGno_snhVgIE3Ae2tbTYhUul96yb7s-WwFSGoyPZ_MxhnxdgcuAM0sbTDPzySXB4tmOKPEo-t-V3nvvvUkEh4pG9hJdM-3s9FNjAhlQAxeOOfri6dt4o7vHS2kaILQHRsRKBgl2gnaqsnVoP1bAVLsvwRCsFmW3dYzZRa2lRScPjg/s320/Derawan2013_537_day5.jpg" width="213" /></a></div><br /><div>Di Sangalaki kami istirahat dan ngopi, melihat tukik yang diselamatkan para awak pengelola konservasi untuk dikembalikan lagi ke laut nanti malam. Mereka tukik-tukik yang tertinggal rombongan. Subhanallah, untuk tukik-tukik yang terlalu lucu dan manusia-manusia baik hati yang bekerja untuk kelangsungan hidup hewan langka ini, balas amal mereka dengan balasan terbaik, yaa Allah, wahai Zat Yang Maha Adil.</div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE02gs76dhRZoso6WSFMGCQrEkyD8obYImmDiM8ZQ4eCV0bM2fdmvJ4poS9qbMaXeGjO9mb6_rLZLD_7FHUduSDL8X__kht_zYcwUBukRiPcaSSkr1dhGVdVs-dvdgXPsJxWtMXsl9DiM4R7KE0Vl62jhuyMKAVrfEMfkiR-Qt5CwkF3LmcRk6JQ/s1280/Derawan2013_500_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE02gs76dhRZoso6WSFMGCQrEkyD8obYImmDiM8ZQ4eCV0bM2fdmvJ4poS9qbMaXeGjO9mb6_rLZLD_7FHUduSDL8X__kht_zYcwUBukRiPcaSSkr1dhGVdVs-dvdgXPsJxWtMXsl9DiM4R7KE0Vl62jhuyMKAVrfEMfkiR-Qt5CwkF3LmcRk6JQ/s320/Derawan2013_500_day5.jpg" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO1Rw28DU2Te96ZmNoZTL7vF3UPzgqktlTWSfq6MwQelMOefhJ1xBAQQX-6YdH8ZYPx8Dap4ezo6YS5GHonzv4xHc8O-gx-WrOwr2UvBiOlBR0uo4tEG79kN3z0rMGFtiaShoNY-Ak15FFH1ad7HTSViCaqHbH4JgkV74dHiwDOZQpqlv88duIRg/s1280/Derawan2013_499_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO1Rw28DU2Te96ZmNoZTL7vF3UPzgqktlTWSfq6MwQelMOefhJ1xBAQQX-6YdH8ZYPx8Dap4ezo6YS5GHonzv4xHc8O-gx-WrOwr2UvBiOlBR0uo4tEG79kN3z0rMGFtiaShoNY-Ak15FFH1ad7HTSViCaqHbH4JgkV74dHiwDOZQpqlv88duIRg/s320/Derawan2013_499_day5.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK0AJBJXB1EO5ckdbmeUsQjHbgEAkeMQpVCJxOr6CQveASAij5cESadkXnzyOVaJ1ZOAH5JgBkwhuSykgHbe8QQMEN-Ch4vMqBgGWT6JagwYDvqyXeqCVTauPQ5BtnnHdKCxSDhgFtjuEmbFyk-9_hFBRKukzGxEmtQDGKmsNlA5gV1ce1qhR7pA/s1280/Derawan2013_514_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK0AJBJXB1EO5ckdbmeUsQjHbgEAkeMQpVCJxOr6CQveASAij5cESadkXnzyOVaJ1ZOAH5JgBkwhuSykgHbe8QQMEN-Ch4vMqBgGWT6JagwYDvqyXeqCVTauPQ5BtnnHdKCxSDhgFtjuEmbFyk-9_hFBRKukzGxEmtQDGKmsNlA5gV1ce1qhR7pA/s320/Derawan2013_514_day5.jpg" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUDIdoJMejACgaMurlOsj15iJzrNHP35_4nF3vhZdn7Xpk2vVS0vTvjbUCr7PE-gunNTZ_hhOC6ZGCV7TXASWBCan7qDrJWqvZdGKOQgGnHBimU-YzeVhTqxdsoktOJm39jXb0t4Ed6cOgBio1iifHctcoJA0wHJqi47UFZ_Jgfes9zuLWDc7qtA/s1280/Derawan2013_505_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUDIdoJMejACgaMurlOsj15iJzrNHP35_4nF3vhZdn7Xpk2vVS0vTvjbUCr7PE-gunNTZ_hhOC6ZGCV7TXASWBCan7qDrJWqvZdGKOQgGnHBimU-YzeVhTqxdsoktOJm39jXb0t4Ed6cOgBio1iifHctcoJA0wHJqi47UFZ_Jgfes9zuLWDc7qtA/s320/Derawan2013_505_day5.jpg" width="320" /></a></div><br /><div style="text-align: left;">Manusia-manusia peduli profile picture berebutan foto sambil memegang tukik di kedua pipi mereka yang terbakar. Lalu berfoto lompat berlatar pasir putih dan laut biru Sangalaki yang aduhai populernya. Pak Harry bilang, kami harus ke Maratua besok. Saya mengiyakan, menolak melihat pilihan lain.</div></div><div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1SBfkZTS-8pX_3hJyeWuDFg02yH5_dXlbg0xDYM_aS6B2dTrU_YtN_Ie8B1sMlN5Yv9g4e_7N2Pk4w-zurtD6JI1cCvn5p9YpKYt7JEp9vLJhTP8SDc4XnOZ3kgM6yZ1w4qWRXxCediCL_12Y-jvePnuS-iz3K9LcKT4QAYRWagNeH1Gl4XzsqQ/s1280/Derawan2013_548_day5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1SBfkZTS-8pX_3hJyeWuDFg02yH5_dXlbg0xDYM_aS6B2dTrU_YtN_Ie8B1sMlN5Yv9g4e_7N2Pk4w-zurtD6JI1cCvn5p9YpKYt7JEp9vLJhTP8SDc4XnOZ3kgM6yZ1w4qWRXxCediCL_12Y-jvePnuS-iz3K9LcKT4QAYRWagNeH1Gl4XzsqQ/w640-h426/Derawan2013_548_day5.jpg" width="640" /></a></div></div><div><br /></div><div>Makan malam hari ini semestinya trial and succeed. Saya ke Warung Jawa Timur yang direkomen Mas Icuk dan Bli Putu. Sempat mampir ke April Resto, recommended by Donny the boatman, tapi mereka sedang tidak punya sayur mayur.</div><div><br /></div><div>Di Derawan, Nasi Lalap adalah nasi ayam goreng dengan sambal dan secuil lalap. Plus telor ceplok buat saya. Semua dibandrol rata-rata 30 ribu. Telor ceplok 5 ribu. Sambelnya enak. Succeed.</div><div><br /></div><div>Mengupload beberapa foto ubur-ubur, lalu tidak sanggup melanjutkan menulis. Alhamdulillah. Hari ini saya sempat mengunjungi planet lain. </div><div><br /></div><div>----</div><h2 style="text-align: left;">Epilog of Day 5</h2><div>Q. S. Ali Imran:</div><div><br /></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: large;"> إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَـٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَـَٔايَـٰتٍۢ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَـٰبِ</span></div><div><br /></div><div><div><i>Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (3:190)</i></div></div><div><br /></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: large;">ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَـٰمًۭا وَقُعُودًۭا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَـٰطِلًۭا سُبْحَـٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ</span></div><div><br /></div><div><i>(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. (3:191)</i></div><div><br /></div><div>-------</div><div><blockquote>Sampai detik ini, ingatan saya akan Danau Kakaban dan "planet lain" di bawah air ini menjadi tadabbur sempurna untuk ayat ini. Sungguh tidak ada yang sia-sia. Jikalau akal manusia belum sanggup menalar manfaat empirisnya, cukuplah ia membuatmu takjub dan menangis. Cukuplah ia menjadi penunduk sombongnya hatimu. Cukuplah ia membuatmu pulang ke rumah dengan kesadaran baru dan terbaharukan: kita ini hanyalah abdi Allah.</blockquote></div><div>---</div></div><div><br /></div><div><br /></div><br />Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0Derawan Islands, East Kalimantan, Indonesia2.22487435 118.46342415-30.894228070492225 83.307174150000009 35.343976770492226 153.61967414999998tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-47880294853861150622023-02-25T15:08:00.000+07:002023-02-25T15:08:23.019+07:00Derawan 2013 - Day 4: Pagi yang Langka<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMBwSQyClTZzqpbHpSAlflKlEFNmPVsyLPuiD6Eiyl67Ue4fS_uPcW-5xSHBnB3NjEhrObprzX3DwWJEE2X0lacgKKl0UYb61TkA2rlcQcpJrOWzWAjC6Sbt6AkO1qc_D1qPqhO_OTNbtow5V5Z2HvugJIXYkBQmZqmLpLExMzIvEU5yEAMkQ/s1600/P1080848_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMBwSQyClTZzqpbHpSAlflKlEFNmPVsyLPuiD6Eiyl67Ue4fS_uPcW-5xSHBnB3NjEhrObprzX3DwWJEE2X0lacgKKl0UYb61TkA2rlcQcpJrOWzWAjC6Sbt6AkO1qc_D1qPqhO_OTNbtow5V5Z2HvugJIXYkBQmZqmLpLExMzIvEU5yEAMkQ/w640-h480/P1080848_w.JPG" width="640" /></a></div><p>Ada sebuah pagi di mana kegiatan pertama setelah minum air jeruk nipis adalah berenang bermain bersama penyu-penyu super besar. Pagi yang langka. Sebuah berkah tak ternilai dari Allah Arrahman. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiotkXMsVNvb0NiJAOw80y-piSnUzUHZ8WEx5bivk7HMk0V0N4nQqVlgegrMVk7aMSZRGU2srilIsLiDXoPs3uZGwQXgLCZWJ-wyElwqnFUoWRUYZrqj-9mkbacQKTqy_p19jHrl-XHW_8wm73WQZCnYlqyZSIN03iR8PT8KH0ggTQLoHM_Ok/s1600/P1080820_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiotkXMsVNvb0NiJAOw80y-piSnUzUHZ8WEx5bivk7HMk0V0N4nQqVlgegrMVk7aMSZRGU2srilIsLiDXoPs3uZGwQXgLCZWJ-wyElwqnFUoWRUYZrqj-9mkbacQKTqy_p19jHrl-XHW_8wm73WQZCnYlqyZSIN03iR8PT8KH0ggTQLoHM_Ok/s320/P1080820_w.JPG" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiys2RAkznqvHmFnB0Tdj6QzG8R8ju509xGzGfdPXd67NYaHwUOqSZAFQHi9baFrNYiMia-phu3BI4KgeDV9HWDFs8m2WHkErxzW_mbwLnJPVja0Y9ySTr4uyk3zKDrlGzbkUZ_fcYBVfIz9B-wVhndFumbsgjq7FuSFQ5MpyMm5HGeFSRsZrU/s1600/P1080821_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiys2RAkznqvHmFnB0Tdj6QzG8R8ju509xGzGfdPXd67NYaHwUOqSZAFQHi9baFrNYiMia-phu3BI4KgeDV9HWDFs8m2WHkErxzW_mbwLnJPVja0Y9ySTr4uyk3zKDrlGzbkUZ_fcYBVfIz9B-wVhndFumbsgjq7FuSFQ5MpyMm5HGeFSRsZrU/s320/P1080821_w.JPG" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgET8a6xxoDeKDWnIBWNTBAhISHz_6KKxxBQKdqOaEZYaN9Gfemnhk7fBunlLbTbFP0v1ljm9NUGRdYzk1XH9vJfKe8sng7eLwV90IXkeWYDx7LyxPFoZnyFrp0EVDmUUqzX-357z0Uvn1mE8Ef4lXZgO92JTsPhD9J73DFdhNiGhF-FaRqUGA/s1600/P1080822_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgET8a6xxoDeKDWnIBWNTBAhISHz_6KKxxBQKdqOaEZYaN9Gfemnhk7fBunlLbTbFP0v1ljm9NUGRdYzk1XH9vJfKe8sng7eLwV90IXkeWYDx7LyxPFoZnyFrp0EVDmUUqzX-357z0Uvn1mE8Ef4lXZgO92JTsPhD9J73DFdhNiGhF-FaRqUGA/s320/P1080822_w.JPG" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUnm63ToIL_DdzB6_VAcaMrofs0QaHb32J--3G9px5AyxSaCvWAZf3l8xMpJKC0353YqBWRB3o88nUAuSKELYJlMBn6ie6ef8q35htAZpyjohAbzucdTP7aMtYiWOScbY351OO2DoZXmxYw5MfANseRF2-4aCX2nSeYQkOsv9BIIctI7anzR0/s1600/P1080825_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUnm63ToIL_DdzB6_VAcaMrofs0QaHb32J--3G9px5AyxSaCvWAZf3l8xMpJKC0353YqBWRB3o88nUAuSKELYJlMBn6ie6ef8q35htAZpyjohAbzucdTP7aMtYiWOScbY351OO2DoZXmxYw5MfANseRF2-4aCX2nSeYQkOsv9BIIctI7anzR0/s320/P1080825_w.JPG" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOJ-nPLEDPzOjS3m0216u_VEMndd7nzKlGcopG9WHh3R6kDhRZdSy1YaVG5Ae4w1PxkGATl5ijPTo5SDuPjDgIXy8ZdIxaJQyLtbwGmgy0wTrOYuyPiyf-8Uqjx_KG7uUiyTT_n4ItrR6Nw5SHUV9aJeI35Naq2C6B6AQXb6ARjovN42vhh4g/s1600/P1080829_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOJ-nPLEDPzOjS3m0216u_VEMndd7nzKlGcopG9WHh3R6kDhRZdSy1YaVG5Ae4w1PxkGATl5ijPTo5SDuPjDgIXy8ZdIxaJQyLtbwGmgy0wTrOYuyPiyf-8Uqjx_KG7uUiyTT_n4ItrR6Nw5SHUV9aJeI35Naq2C6B6AQXb6ARjovN42vhh4g/s320/P1080829_w.JPG" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdwTxclw8CQ6_sagzppR5ZhqJDTXCVHqpgvEgL-x5zest7nhci74qQB19peKjWu38WL_io-8yxvoCRaO0_GYT76lsCCDBvchyE3NvjnyjerT16Ryyp4-rqIrBf5fTAvHe0oXiCJr50rDiZbyP9aBTA13M6H5iqTwjh_cIuqgc8FJtMaxUSETM/s1600/P1080830_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdwTxclw8CQ6_sagzppR5ZhqJDTXCVHqpgvEgL-x5zest7nhci74qQB19peKjWu38WL_io-8yxvoCRaO0_GYT76lsCCDBvchyE3NvjnyjerT16Ryyp4-rqIrBf5fTAvHe0oXiCJr50rDiZbyP9aBTA13M6H5iqTwjh_cIuqgc8FJtMaxUSETM/s320/P1080830_w.JPG" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0pYi_9Am4qx1vTQ58Q-exi65lhsXtMJTgLObqNCG5y0fS50Ry_fORA11SuPt_jHAX8lmBHUKY4O2x2Rs5S9O3RJa6xGyVIptsv6SDFQOAkZ6gKBXj09xPzI4UnA4R2DGPtNoa-NzYUsJT_-wEEUOoIatTBsqrBZTTB4qCDRpwnLmAq9SBNxI/s1600/P1080831_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0pYi_9Am4qx1vTQ58Q-exi65lhsXtMJTgLObqNCG5y0fS50Ry_fORA11SuPt_jHAX8lmBHUKY4O2x2Rs5S9O3RJa6xGyVIptsv6SDFQOAkZ6gKBXj09xPzI4UnA4R2DGPtNoa-NzYUsJT_-wEEUOoIatTBsqrBZTTB4qCDRpwnLmAq9SBNxI/s320/P1080831_w.JPG" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiewLS0w3oQf9UQ0r7GbuXWaJG6Jil-zh94KA-QspTeT1MPFbLH79rEKA94R4bfj0LZgbe11myKq8zOrylr-D608c9cjA-xV9qiGbqQ9nEPfTHGC4oDOBuqeo2OBu2JM3bh9m8zBQxJJJc2-CpJAT2ZwBsByVbhbPZ6TxaRHwbwr6wFk9-kZDY/s1600/P1080836_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiewLS0w3oQf9UQ0r7GbuXWaJG6Jil-zh94KA-QspTeT1MPFbLH79rEKA94R4bfj0LZgbe11myKq8zOrylr-D608c9cjA-xV9qiGbqQ9nEPfTHGC4oDOBuqeo2OBu2JM3bh9m8zBQxJJJc2-CpJAT2ZwBsByVbhbPZ6TxaRHwbwr6wFk9-kZDY/s320/P1080836_w.JPG" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpMLi7R8_hHx1wKQjY0kBJx-A1wmjb5ipwIpyllZ8ZA8aXcXyzIWjiwKFI1hTYCTxVGmDG-6Q-MM7KXfItDObwd9V6_TYn1ks-q2KlOdHqyUeSWVuA6RFii0d7rHW8xONkmy35aHBrhSeBHyyZdPaSKDyRJ3p2uehB47cB2p2hWJjmGGFzjBg/s1600/P1080840_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpMLi7R8_hHx1wKQjY0kBJx-A1wmjb5ipwIpyllZ8ZA8aXcXyzIWjiwKFI1hTYCTxVGmDG-6Q-MM7KXfItDObwd9V6_TYn1ks-q2KlOdHqyUeSWVuA6RFii0d7rHW8xONkmy35aHBrhSeBHyyZdPaSKDyRJ3p2uehB47cB2p2hWJjmGGFzjBg/s320/P1080840_w.JPG" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWyVs-irrqtVvgH8tRkHtBLP2nQGN2KF4PxKoDKYECLizqMKc7GSgLMmGpb4vAyI-TyKnZfuw0ObGQR6hh1ONAp3A25lWJh5jl50LLDWkWCUBMuVLCghhmSx9b8nShWydAd0ESGxpYwBlZVDKw01fmEZZtH1hONX4Nwv52iqHXbLb1I-MjTJw/s1600/P1080842_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWyVs-irrqtVvgH8tRkHtBLP2nQGN2KF4PxKoDKYECLizqMKc7GSgLMmGpb4vAyI-TyKnZfuw0ObGQR6hh1ONAp3A25lWJh5jl50LLDWkWCUBMuVLCghhmSx9b8nShWydAd0ESGxpYwBlZVDKw01fmEZZtH1hONX4Nwv52iqHXbLb1I-MjTJw/s320/P1080842_w.JPG" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiATvNkNoVZwT9FwDPT2ea-D2MRBD8guuRzZlevXLLsEevRQRebvjV6ozQA7adOicYTaXjDMmV0QziiEVzOPmDMZ5pKE2tugvMTm-R50R5lni9zK7HKH-4tRT8YZzbP1KkMxp64XT8T2rvyfnH2jWPCRtCYg8w_SUSCTqIcsA4E8Xbd0IN5JYE/s1600/P1080845_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiATvNkNoVZwT9FwDPT2ea-D2MRBD8guuRzZlevXLLsEevRQRebvjV6ozQA7adOicYTaXjDMmV0QziiEVzOPmDMZ5pKE2tugvMTm-R50R5lni9zK7HKH-4tRT8YZzbP1KkMxp64XT8T2rvyfnH2jWPCRtCYg8w_SUSCTqIcsA4E8Xbd0IN5JYE/s320/P1080845_w.JPG" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi8C6joiWpiFlW0INkPT_-8ng1eCHtnyzEa6_cqXVKm6yJ3axqWxNy8tktAdi_4jc-k880AG1lEEOJrT0RTDKGlHxOY0XN4rwLmKnt9RZ2KVi8h3b0vRZEAKDaXj3EvtUYlrrv9U_B4nxgW45cdZNUiBUEbgebEF3V_qfbz8DSLzG97sIVPoo/s1600/P1080846_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi8C6joiWpiFlW0INkPT_-8ng1eCHtnyzEa6_cqXVKm6yJ3axqWxNy8tktAdi_4jc-k880AG1lEEOJrT0RTDKGlHxOY0XN4rwLmKnt9RZ2KVi8h3b0vRZEAKDaXj3EvtUYlrrv9U_B4nxgW45cdZNUiBUEbgebEF3V_qfbz8DSLzG97sIVPoo/s320/P1080846_w.JPG" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn9Jjq0Ui86z0Lnw6IueTl-feR3Ci8es51Pqtto5mkNqCvP35U7516rxpi4xngw3eCe-SCXMEW0ZrV1TTX-095haT3nsK8YQbNwzeQDLjtN6kLdNXUma8_CvRsB0EFs0zKM54PytRkqGtnoOZ-KxHlPija0ZrzEOkzk2WQGLtOlTLcauCbGMo/s1600/P1080850_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn9Jjq0Ui86z0Lnw6IueTl-feR3Ci8es51Pqtto5mkNqCvP35U7516rxpi4xngw3eCe-SCXMEW0ZrV1TTX-095haT3nsK8YQbNwzeQDLjtN6kLdNXUma8_CvRsB0EFs0zKM54PytRkqGtnoOZ-KxHlPija0ZrzEOkzk2WQGLtOlTLcauCbGMo/s320/P1080850_w.JPG" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWecoDqArSjHZx-4j8eeZu7EKX-EWpXZUp4o2GKBVA5JJTLylb8dAkVZibd30IhUWWGt9r-2Fy2xUDNWPY06KkrDfyaNNupxEcMl2w6KSCLxcIZ5jEOm_CP-QW7YyKWfvIhUpM0gkpPPaIwJDzEls8SR65WZjx7o7UM5dAZDY5p4sfkzAw6os/s1600/P1080851_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWecoDqArSjHZx-4j8eeZu7EKX-EWpXZUp4o2GKBVA5JJTLylb8dAkVZibd30IhUWWGt9r-2Fy2xUDNWPY06KkrDfyaNNupxEcMl2w6KSCLxcIZ5jEOm_CP-QW7YyKWfvIhUpM0gkpPPaIwJDzEls8SR65WZjx7o7UM5dAZDY5p4sfkzAw6os/s320/P1080851_w.JPG" width="320" /></a></div><br /><div>Pagi masih belum pergi ketika saya sudahi sesi bermain, lalu lanjut bekerja mengedit foto dorayaki dan serabi beras. Baru kali inilah pekerjaan kembali terasa menjadi hobi. Barangkali, saya memang harus tinggal di tempat yang indah dan jauh seperti ini supaya ia tetap menjadi hobi.</div><div><br /></div><div>Di tengah laut tidak jauh dari penginapan, ada gusung pasir. Saya memaki diri yang tidak cukup sabar menunggu agak siang, hingga laut mulai surut dan arus menjadi tenang. Dengan demikian saya bisa berenang dengan santai menuju gusung pasir tersebut, bermain sepagian di sana hingga laut benar-benar surut dan gusung benar-benar muncul dari air, lalu pulang dengan berjalan kaki karena air laut tinggal sebetis saja. Matahari super terik hari ini memang membuat saya manja ingin di depan kamar saja menikmati semilir angin.</div><div><br /></div><div>Dua wanita bule kemarin gegoleran di depan kamar menikmati laut dan matahari. Duhai, penginapan ini memang sungguh menyenangkan.</div><div><br /></div><div>Apakah diri ini ketagihan tidur siang mewah, entahlah. Tapi sortir foto Banyuwangi memang terbengkalai karena napping terasa lebih masuk akal. Rencana yang tidak terlalu diniatkan untuk ke gusung sebelum arus sore mulai kencang hanyalah tinggal ide bohongan saja. Marilah trial and error makan malam lagi.</div><div><br /></div><div>Dan error lagi.</div><div><br /></div><div>Sambal goreng kima lima puluh ribu di Ira Rasa. Beberapa hari setelahnya saya diberitahu petugas di pulau Sangalaki bahwa kima adalah hewan yang dilindungi. Lemas rasanya! Oh, maafkan saya.. tidak akan terulang lagi :(</div><div><br /></div><div>Sekitar jam 9 malam, dua orang tamu laki-laki datang ke dermaga. Mereka ini yang akan berbagi speedboat dengan saya esok hari untuk diving. Alhamdulillah, semoga lancar. Saya ingin bertemu manta, semoga Allah kabulkan, aamiin.</div><div><br /></div>Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0Derawan Islands, East Kalimantan, Indonesia2.22487435 118.46342415-26.085359486178845 83.30717415 30.535108186178846 153.61967414999998tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-15933392241322213852023-02-20T13:55:00.000+07:002023-02-20T13:55:42.619+07:00Derawan 2013 - Day 3: To the Turtles I Swam!<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEROlpJdiaoeFF1IHf5v-KxFHrZG3nb7Zd9Oo47pOI9XE-g8Rs1-1YbKBpEagabQGA-Sh-2RVfAunIBpQpIvUf1OFnuKVL1BNVNT6GejUorktNjHxn-Hwn15fPmS_LNqo6uZ7taaholxiOs3N56oRFxYvw5V8VOZi18uBrQXJSRwjlk9PNo2c/s1600/P1080826_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEROlpJdiaoeFF1IHf5v-KxFHrZG3nb7Zd9Oo47pOI9XE-g8Rs1-1YbKBpEagabQGA-Sh-2RVfAunIBpQpIvUf1OFnuKVL1BNVNT6GejUorktNjHxn-Hwn15fPmS_LNqo6uZ7taaholxiOs3N56oRFxYvw5V8VOZi18uBrQXJSRwjlk9PNo2c/w640-h480/P1080826_w.JPG" width="640" /></a></div><p>Adzan subuh membangunkan saya dari tidur. Subuhan, lalu tertidur lagi. Terbangun oleh hembusan angin dingin yang masuk dari balik tirai jendela. Memutuskan untuk tidak mandi, saya buka laptop dan mulai menyortir foto-foto Banyuwangi sambil menunggu penyu muncul mengucapkan salam selamat pagi. </p><p></p><div>Hari ini mereka tidak datang ke kamar saya. Mungkin makan rumput di bagian depan. Ketika masih menimbang-nimbang untuk terjun ke laut mencari mereka, saya lihat laut sudah keburu surut. Masih ada sore nanti.</div><div><br /></div><div>Tidur siang yang mewah di atas laut! Lalu sore datang menagih janji. Saya menyusuri jembatan rumah mencari kehadiran teman-teman bermata sayu, namun malah melihat kepala mereka hilang timbul di kejauhan dekat boat di bagian depan penginapan. <span style="font-size: x-large;">To the turtles I swam!</span></div><div><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV9C1IBwInadUKQtLb6E_jWghLyXhiVgTq58XPyhJbIeACOJ4TWAR4b2lPDcSwOmvFQb2NUuJhQuBdC97urUbMgovDyBpzos_JM7GSQCWf3TIyZN5lY05GovKmJ7M8q2lKmDpeGKuppmytMyPwTWpdDNP15pcmsf-Dk-u4vGu9FsTCz6A84TQ/s1600/P1080827_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV9C1IBwInadUKQtLb6E_jWghLyXhiVgTq58XPyhJbIeACOJ4TWAR4b2lPDcSwOmvFQb2NUuJhQuBdC97urUbMgovDyBpzos_JM7GSQCWf3TIyZN5lY05GovKmJ7M8q2lKmDpeGKuppmytMyPwTWpdDNP15pcmsf-Dk-u4vGu9FsTCz6A84TQ/s320/P1080827_w.JPG" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs-6rmf2goxddFDxQ2Y6QDFGeSDZVqMUr5xEgGFY5TOnpbc5j1lgEnPBFM50Kq2lNpNRkxbShUjGK9UgnovN0elkCyNoVCjbhriyv-2jfUmhsSHK6rqiWLFqv8wST1wMY8cfYu2ZfXsGItEFnDgyASi3eZvu_cDKHZJCWRrlljbNoUWrxYDSk/s1600/P1080828_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs-6rmf2goxddFDxQ2Y6QDFGeSDZVqMUr5xEgGFY5TOnpbc5j1lgEnPBFM50Kq2lNpNRkxbShUjGK9UgnovN0elkCyNoVCjbhriyv-2jfUmhsSHK6rqiWLFqv8wST1wMY8cfYu2ZfXsGItEFnDgyASi3eZvu_cDKHZJCWRrlljbNoUWrxYDSk/s320/P1080828_w.JPG" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9bcXvbVRznWGlJSg6in__TkFfVgdEDAgUICDsz6f2qI-I8H1XawKQNxvo0Di1POK3fNuH6I-l94sSxjFdUGentuWehQzYeQ6Fy6S0XU9iSXYiKa-caPxDNz5zAP3T0YmkPhAzDA0fQglDO92uHqG6ff1tQw9Ju44RdGOEyfYWqxU3e6AvP9k/s1600/P1080832_w2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9bcXvbVRznWGlJSg6in__TkFfVgdEDAgUICDsz6f2qI-I8H1XawKQNxvo0Di1POK3fNuH6I-l94sSxjFdUGentuWehQzYeQ6Fy6S0XU9iSXYiKa-caPxDNz5zAP3T0YmkPhAzDA0fQglDO92uHqG6ff1tQw9Ju44RdGOEyfYWqxU3e6AvP9k/s320/P1080832_w2.JPG" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoFHYVkEOg6GI3hibdm6qLDPKAbLdOXWTJohtQWN4FHeII-GjCUvHWy8m7H_Ywa00fb1R7Jt8yTocCeVN58llrlGYQ9X04Wuh6Z25dT_U89UYuBbaL0z7RnTpk2kvo_OHjOrumPP4UEQUM7gVxGRYpWFYFwzOLq9aMlaVcCTmch0naGqoPR7M/s1600/P1080833_w2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoFHYVkEOg6GI3hibdm6qLDPKAbLdOXWTJohtQWN4FHeII-GjCUvHWy8m7H_Ywa00fb1R7Jt8yTocCeVN58llrlGYQ9X04Wuh6Z25dT_U89UYuBbaL0z7RnTpk2kvo_OHjOrumPP4UEQUM7gVxGRYpWFYFwzOLq9aMlaVcCTmch0naGqoPR7M/s320/P1080833_w2.JPG" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw7V6D7NGERCn_LHuEohgBv5dgpjl5aTCVcSDoT1-cZJPiPuq3-VKulAbJ6mM8Z7cBdrzT_cgNObyUgqUCyMkQM_r_h7KV4SzemUbHbMzWlrAK5WpDhX9Bld2Q_-xNTb3ZU6-69Ygwn-EmCPj8RHMTMx8GaParqVryUaRA0YVzP_tzROK0dpE/s1600/P1080834_w2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw7V6D7NGERCn_LHuEohgBv5dgpjl5aTCVcSDoT1-cZJPiPuq3-VKulAbJ6mM8Z7cBdrzT_cgNObyUgqUCyMkQM_r_h7KV4SzemUbHbMzWlrAK5WpDhX9Bld2Q_-xNTb3ZU6-69Ygwn-EmCPj8RHMTMx8GaParqVryUaRA0YVzP_tzROK0dpE/s320/P1080834_w2.JPG" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwrfIVAfsk0U1J9-sQUbx3uwB5rmODnwh1RnOLrlrJoB7WrR6yevHao5BtUCaLZtzi3CBXXZjPhUI0_0F6lAIgMOid_wpe-4wWVBeFd6NPldJTxdZeXmvyheI5c2IoyBcU-h7sCqEM524G1DqRD9m3jiqsRlSyvP17UDzBo5sh8dpUR6xdtns/s1600/P1080835_w2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwrfIVAfsk0U1J9-sQUbx3uwB5rmODnwh1RnOLrlrJoB7WrR6yevHao5BtUCaLZtzi3CBXXZjPhUI0_0F6lAIgMOid_wpe-4wWVBeFd6NPldJTxdZeXmvyheI5c2IoyBcU-h7sCqEM524G1DqRD9m3jiqsRlSyvP17UDzBo5sh8dpUR6xdtns/w320-h240/P1080835_w2.JPG" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2SNpjlIbR5t6vQ8s6UlAyG-271elz8reQKv6GgfQ_91JhqZon44o3b5wIjeR9le-aKlhEVDUOdrEEpmUeT8Sei0aQtn28h4_sii80hT8_J6Hr20CzGiENj_Eok6MoHw7s0BDMl78qVzMmvhzcCt1bG4_u5zTz6r67jBsOjVX2cyZOjDqnKv4/s1600/P1080837_w2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2SNpjlIbR5t6vQ8s6UlAyG-271elz8reQKv6GgfQ_91JhqZon44o3b5wIjeR9le-aKlhEVDUOdrEEpmUeT8Sei0aQtn28h4_sii80hT8_J6Hr20CzGiENj_Eok6MoHw7s0BDMl78qVzMmvhzcCt1bG4_u5zTz6r67jBsOjVX2cyZOjDqnKv4/s320/P1080837_w2.JPG" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4xD5iEO0xtrHp0HwmaPYi2FL6NVovGs9yXGGpZjo-cqT-X0lNFaiad9T7tPmklwc4GtgCRFq7tnXtYbBdjPrSa5Z2OLGm2Is2Ne8bAZSyEb-TqWRh-brfJTeCqPdZUWpmi5dlPFcpXqOHmZgKPHsHcwS2aaaBlhMlmbRosF1LSadN0YIWAhQ/s1600/P1080844_w2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4xD5iEO0xtrHp0HwmaPYi2FL6NVovGs9yXGGpZjo-cqT-X0lNFaiad9T7tPmklwc4GtgCRFq7tnXtYbBdjPrSa5Z2OLGm2Is2Ne8bAZSyEb-TqWRh-brfJTeCqPdZUWpmi5dlPFcpXqOHmZgKPHsHcwS2aaaBlhMlmbRosF1LSadN0YIWAhQ/w320-h240/P1080844_w2.JPG" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVp4tnDjpMT-Z0hmOMGtybQueujMzt-yk1Y2WKDddvshy_8dN2I7XGT9DIyccKtlFiJX6-iP3Jo-FE_UrRTCr19Z2owmYkxc716RfZn5aLd0v83DNQjFN3OPejq57iPWHseuQzpIZnOsz9M3TPCnEmEBbgYcV157p4d2Nld2V-wv0mrxwJXnY/s1600/P1080846_w2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVp4tnDjpMT-Z0hmOMGtybQueujMzt-yk1Y2WKDddvshy_8dN2I7XGT9DIyccKtlFiJX6-iP3Jo-FE_UrRTCr19Z2owmYkxc716RfZn5aLd0v83DNQjFN3OPejq57iPWHseuQzpIZnOsz9M3TPCnEmEBbgYcV157p4d2Nld2V-wv0mrxwJXnY/w320-h240/P1080846_w2.JPG" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5OFb83YJ3sP031D9eeqrUNPWldj3hGrgCZL-Ezn7C_onJzjwk5gsfnFElniEwkHF1XigdJkrXt0Zyq8l35qJ5Ytp2Afq9cv8H63G4gM6ynbUwBhgmywWt30ZIxfVCw0_vTXODdYnINecCdrzjyb4lMLtpHk5I0HMWHXRlcNWnT7a7K0Iy8Kk/s1600/P1080847_w2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5OFb83YJ3sP031D9eeqrUNPWldj3hGrgCZL-Ezn7C_onJzjwk5gsfnFElniEwkHF1XigdJkrXt0Zyq8l35qJ5Ytp2Afq9cv8H63G4gM6ynbUwBhgmywWt30ZIxfVCw0_vTXODdYnINecCdrzjyb4lMLtpHk5I0HMWHXRlcNWnT7a7K0Iy8Kk/w320-h240/P1080847_w2.JPG" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwOW4QJurFthaP4CLW-9pJ8mGhe4vF92ZyWS26Vkn5CEQeNrN1y4B_pE9cMbymvRO0m82SYvY3w5uwisI1gsWwN_NiPYRk8v1gjo4OGXmXU6BAWV14w1lySVpmMo6-pDmiyC-LAC5IstB7kBqKy-mtHkCWiMoExdS-HCGWHfgZyghORCJ8Q7Y/s1600/P1080849_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwOW4QJurFthaP4CLW-9pJ8mGhe4vF92ZyWS26Vkn5CEQeNrN1y4B_pE9cMbymvRO0m82SYvY3w5uwisI1gsWwN_NiPYRk8v1gjo4OGXmXU6BAWV14w1lySVpmMo6-pDmiyC-LAC5IstB7kBqKy-mtHkCWiMoExdS-HCGWHfgZyghORCJ8Q7Y/s320/P1080849_w.JPG" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4aCE3cVjD9HmcWwsljtvZWtb-1MWpaC1YQWHxsU69xMjrLCi0aNotu7I3kpSeLwuxl2WIJKeJRxJQSSzddm8csNIfqT3UklVumRguXkmRzpfwbWRol55nbyKRcxKr4wkXGIq1MI2uo3PFCdttulk1c2Zt1pgk0Bf22yFPPpfkQn2Za5xSM_g/s1600/P1080854_w.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4aCE3cVjD9HmcWwsljtvZWtb-1MWpaC1YQWHxsU69xMjrLCi0aNotu7I3kpSeLwuxl2WIJKeJRxJQSSzddm8csNIfqT3UklVumRguXkmRzpfwbWRol55nbyKRcxKr4wkXGIq1MI2uo3PFCdttulk1c2Zt1pgk0Bf22yFPPpfkQn2Za5xSM_g/s320/P1080854_w.JPG" width="320" /></a></div><div><br /></div><div>Sesorean itu bermain-main di bawah air dengan beberapa penyu-penyu besar, ada 2 yang selalu dekat-dekat saya. Di dalam blurnya air laut, saya lihat samar di kejauhan ada banyak lagi gank mereka. Arus laut cukup keras dan menyulitkan sehingga saya tidak menghampiri ke sana. Eh si penyu donk, body gede kaku, dengan santainya tinung-tinung berenang kesana-kemari gak pake susah ngelawan arus. Allah Badi'.</div><div><br /></div><div>Langit sore mulai redup ketika saya naik ke dermaga dan berpapasan dengan dua wanita muda bule yang baru tiba dengan speedboat. Tidak terlalu ramah ketika saya sapa. Mungkin perjalanan mereka kurang menyenangkan.</div><div><br /></div><div>Makan malam ini adalah trial and error sebuah resto yang tampak descent bernama Agusty. Dan mahalnya ampun-ampunan. Cumi saus, oseng buncis dan lalap ketimun plus nasi 85 ribu? Ketika saya cek ke Mas Icuk the divemaster, beliau bilang, <i>"Resto Agusty memang mahal. Di sini dia digolongkan sebagai resto, bukan warung makan, jadi sudah pasti mahal."</i> Oke deh mas. </div><div><br /></div><div>Foto-foto Banyuwangi kelar setengah jalan, sebuah prestasi. Tidak sempat ngeteh malam ini, keburu diserang kantuk.</div><div><br /></div><div>Selamat malam, laut bening. Selamat tidur.</div><div><br /></div><div><br /></div><br class="Apple-interchange-newline" />Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0Derawan Islands, East Kalimantan, Indonesia2.22487435 118.46342415-26.085359486178845 83.30717415 30.535108186178846 153.61967414999998tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-83325840843621508832023-02-15T10:58:00.001+07:002023-02-15T11:02:41.607+07:00Derawan 2013 - Day 2: Hujan dan Tamu-tamu nan Menawan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDhRUmD-H8-JIrUdcz1iCyVE3VhE-5jMw4gwVSlYhYY-uu97Qtm9IKY1eRb4SxwpNHISnaPLuMxD6dlA_8csFX-6qGKoRsIl5OZAwky452Eku-PYrpzGsKLYFdJhn17GAcritu0Y4yZeyscDKQKEEdKfFQVQaB9ALWwEQg4q4X50GX5_KwEgo/s1600/Derawan2013_390_w.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1066" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDhRUmD-H8-JIrUdcz1iCyVE3VhE-5jMw4gwVSlYhYY-uu97Qtm9IKY1eRb4SxwpNHISnaPLuMxD6dlA_8csFX-6qGKoRsIl5OZAwky452Eku-PYrpzGsKLYFdJhn17GAcritu0Y4yZeyscDKQKEEdKfFQVQaB9ALWwEQg4q4X50GX5_KwEgo/w640-h426/Derawan2013_390_w.jpg" width="640" /></a></div><br /><p>Terbangun oleh suara gelas beradu sendok di depan kamar. Mama Rina membereskan bekas ngeteh saya tadi malam. Subuhan, lalu membuka pintu kamar. Laut bening terhampar, perahu-perahu bermesin yang tertambat melambai tenang diayun ombak. Mendung menggantung cukup tebal. Angin menghembus menyegarkan. Seekor penyu hijau tekun berenang memakani rumput, lalu muncul ke permukaan seolah menyapa selamat pagi. </p><div><br /></div><div>Saatnya sarapan.</div><div><br /></div><div>Saya ke dapur mengiris jeruk nipis untuk tonik pagi hari. Ah, betapa saya bersyukur membeli kain kalimantan di pasar Kebun Sayur, Balikpapan, karena berguna sekali untuk selimut tadi malam dan tutup-tutupan badan ketika masih berkostum baju tidur kayak gini. </div><div><br /></div><div>Di atas meja depan kamar sudah ada roti mantau hangat, saya bawa semuanya ke teras. Penyu yang tadi sudah tidak sendiri lagi. Ada seekor lagi temannya berbadan lebih besar, berwarna lebih terang. Kamera sudah di samping saya, siap memergoki mereka yang tertangkap basah muncul ke permukaan air.</div><div><br /></div><div>Tiba-tiba hujan, dan saya bersyukur. Semalam saya berdoa agar hari ini hujan, supaya saya tidak tersiksa dorongan luar biasa untuk snorkelling sepanjang hari. Kemulan di teras kamar, laut lepas di hadapan, dangkal hingga ke tengah. Hijau muda, biru tukois, perahu-perahu. Hujan. Memandangi penyu-penyu bermata sayu asyik berenang mengunyah rumput. Mereka terlalu lucu! Sebuah pagi yang sempurna! Subhanallah. Alhamdulillah.</div><div><br /></div><div><i>Losmen Danakan, 3 Des 2013, 8:06 am WITeng</i></div><div><br /></div><div>---------------------------</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwpMBVY9g-yJKCH05ycGBr3VN-yrt1MaPJzDUkipDqIm7NDCP3-n0hYOrRbepPArjH3r4bUXkdIaavRdVKSwqtMiz7iEL6lZyFPMpm8rY0HwmkMLIZE5lwg0NGyIEohDT_bDjE3ynHRHC7x3hAoudI2GSq-PsT5wrHn0ROCBr0KCzdCKcPHJs/s1600/Derawan2013_379_w.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1066" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwpMBVY9g-yJKCH05ycGBr3VN-yrt1MaPJzDUkipDqIm7NDCP3-n0hYOrRbepPArjH3r4bUXkdIaavRdVKSwqtMiz7iEL6lZyFPMpm8rY0HwmkMLIZE5lwg0NGyIEohDT_bDjE3ynHRHC7x3hAoudI2GSq-PsT5wrHn0ROCBr0KCzdCKcPHJs/w640-h426/Derawan2013_379_w.jpg" width="640" /></a></div><br /></div><br /><div>Rupanya hujan cukup awet hingga sore. Yoga di pagi hari, lalu sortir foto-foto perjalanan ke Kiluan. Jam 3 sore hujan reda dan matahari mulai keluar. Saya sudah terlanjur mandi, sehingga acara main dengan penyu saya putuskan esok hari saja. Mudah-mudahan matahari cukup terik, supaya motreknya juga bisa cakeb.</div><div><br /></div><div>Lapar. Di desa banyak sekali warung makan, saya pilih yang pertama saya temui, Warung Rezky. Sepiring gado-gado lontong lenyap dalam sekejap, bersama lontongnya juga. Sungguh tumben yaaa, ahahaha. Di depan warung saya bertemu mas Icuk yang memberikan informasi bahwa hari Kamis nanti ada 1 orang yang juga akan diving. Alhamdulillah. Lumayan bisa patungan sewa boat.</div><div><br /></div><div>Bertemu ibu penjual buah yang menjual duku dan durian lai. Tapi saya mencari pisang. Satu sisir pisang saya beli dari penjual pisang goreng yang belum mulai berjualan hari ini. Sepuluh ribu rupiah.</div><div><br /></div><div>Kembali ke losmen, it's turtle time!</div><div><br /></div><div>Sore ini saya habiskan dengan menyortir foto-foto pendakian <a href="https://gedepangrango.org" target="_blank">TNGP</a>, ditemani si penyu besar itu di dekat saya. Suara “hahhhh” yang familiar selalu bikin saya terkejut setiap kali. Ah, betapa kamu mempesona!</div><div><br /></div><div>Matahari terbenam, adzan maghrib berkumandang dari masjid. </div><div><br /></div><div>Malam tiba, saya masih di teras menikmati suara ombak sambil meneruskan sortir foto. Sungguh hanya suara ombak, tidak ada lagi yang lain. Hening ini mengingatkan saya pada pondok pak Diko di Ternate. Tidak ada suara apapun selain ombak dan angin. Allah Rahman, betapa nyaman.</div><div><br /></div><div>Sortir foto selesai. Teh madu tinggal seperempat cangkir, saya selesaikan secara baik-baik. Waktunya buka tab hingga kantuk datang. </div><div><br /></div><div>Mudah-mudahan besök matahari muncul sepanjang hari. Meski saya tidak keberatan hujan datang lagi.</div><div><br /></div><div><i>Losmen Danakan, 3 Des 2013 | 23:09 WITeng</i></div><div><i><br /></i></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTIUGn8cCtfiXwtVSB7yQIeuPbUhRYga0sNbMH2Of_rYNDmHCGIp0e-CIVxHmVvKYSrn1Vi9J4yq8nz58iTOpJvbFJsBqemmuSGHwjLwJIOb1aGpyHWoQnUvtp-vPpNEDBOrMlEsne872EyGiwVm9zWCCYAHVQKOABDf6Vv6hQ9TdYfiZV9qo/s1600/Derawan2013_669_w.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1066" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTIUGn8cCtfiXwtVSB7yQIeuPbUhRYga0sNbMH2Of_rYNDmHCGIp0e-CIVxHmVvKYSrn1Vi9J4yq8nz58iTOpJvbFJsBqemmuSGHwjLwJIOb1aGpyHWoQnUvtp-vPpNEDBOrMlEsne872EyGiwVm9zWCCYAHVQKOABDf6Vv6hQ9TdYfiZV9qo/w640-h426/Derawan2013_669_w.jpg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div><br /><i><br /></i></div><div><br /></div><br class="Apple-interchange-newline" />Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0Derawan Islands, East Kalimantan, Indonesia2.22487435 118.46342415-26.085359486178845 83.30717415 30.535108186178846 153.61967414999998tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-67471512238573925322023-02-08T12:15:00.007+07:002023-02-20T13:29:02.577+07:00Derawan 2013 - Day 1: Penyu-penyu Hijau Bermata Sayu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2ZDfK6jo6L6ATGSF2Gt-iFBI0unhsfBbUXbPhaBxVsuu5CHdxrYvLgxUVyi7j0-iPJA8vyMKwQ0DwUVMkqPsEWvlaQRjw60rD455OKf4UAq6dZ0wHnMrnPgWsN_XG5U-_Ued7_Zq4-xWEkjOijkwkbO0MHmLi33RD16o55n9x8PgEcwcm068/s1600/Derawan2013_338_w.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1066" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2ZDfK6jo6L6ATGSF2Gt-iFBI0unhsfBbUXbPhaBxVsuu5CHdxrYvLgxUVyi7j0-iPJA8vyMKwQ0DwUVMkqPsEWvlaQRjw60rD455OKf4UAq6dZ0wHnMrnPgWsN_XG5U-_Ued7_Zq4-xWEkjOijkwkbO0MHmLi33RD16o55n9x8PgEcwcm068/w640-h426/Derawan2013_338_w.jpg" width="640" /></a></div><p>Cerita <a href="http://pennylaneonline.blogspot.com/2023/01/drama-penyelamatan-di-pulau-terpencil.html" target="_blank">Drama Penyelamatan</a> harus di-pause dulu sebentar nih, soalnya saya belum selesai nulisnya. Padahal lagi trending tuh ya, perkara kepulauan Widhi yang dijual-jualin, uhuhu.</p><p>Sebagai gantinya, saya post harta terpendam tulisan perjalanan 6 hari di Derawan. Nanti dilanjut lagi cerita ekspedisi Halmahera dan Raja Ampatnya, insyaAllah.</p><p>------</p><p>Ini adalah sebuah solo travelling di akhir 2013, aliyas jalan sendirian. Usai "ngamen"di Balikpapan, saya memisahkan diri dari rombongan <a href="http://www.ncc-indonesia.com" target="_blank">NCC</a> dan cuss ke Berau naik pesawat kecil. </p><p>Here, is the story. Semoga bermanfaat :)</p><p>--------</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiskJIFHjF_I2UyKdoTv0I4LnZtM7otXMlsnvEODeo5s5gnnZUO4vX6AQq7EWR7g-6OFVyzUxNAWvNFXGypQA9-usgPWTtNUgRZ_7xQNJessSGtF8Fn_3qjBANrG1Mvfg-6y7l2T2QP6ufwjOcG0D8Y0jckw_lgNCIet_RDnQhvn-91QaI59LY/s1600/Derawan-pocket_91_w2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="958" data-original-width="1600" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiskJIFHjF_I2UyKdoTv0I4LnZtM7otXMlsnvEODeo5s5gnnZUO4vX6AQq7EWR7g-6OFVyzUxNAWvNFXGypQA9-usgPWTtNUgRZ_7xQNJessSGtF8Fn_3qjBANrG1Mvfg-6y7l2T2QP6ufwjOcG0D8Y0jckw_lgNCIet_RDnQhvn-91QaI59LY/s320/Derawan-pocket_91_w2.jpg" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0337p0ucZ694KWpdf09bsqlESMLTU4Qof4GBMRDjAenQ2ZHgL4p2YS130UeMiVDZwttKZQZtDPbBYdMAQIfIwg2eiC1eoIRLLyQYRjGgdrWkXwWZ7-twU8doED7Ch9pqC6vUCYhj9cGwA3OYPA4BElnG8xsLsiiT6DOmiDpedm6_oQhjn8i8/s1600/Derawan-pocket_92_w2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="958" data-original-width="1600" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0337p0ucZ694KWpdf09bsqlESMLTU4Qof4GBMRDjAenQ2ZHgL4p2YS130UeMiVDZwttKZQZtDPbBYdMAQIfIwg2eiC1eoIRLLyQYRjGgdrWkXwWZ7-twU8doED7Ch9pqC6vUCYhj9cGwA3OYPA4BElnG8xsLsiiT6DOmiDpedm6_oQhjn8i8/s320/Derawan-pocket_92_w2.jpg" width="320" /></a></div><br /><b><span style="color: #6aa84f;">Seratus</span></b> lima puluh ribu rupiah perorang, ongkos mobil dari bandara Kalimarau ke Tanjung Batu. Lebih baik janjian dulu dengan supirnya via guide lokal. Karena kalau belum janjian, mobil yang mangkal di bandara harus menunggu hingga penuh atau dikenakan ongkos charter sekitar 300-500 ribu per orang untuk mengkompensasi mobil yang belum penuh. Kalo gak ada mobil travel yang mangkal, berarti harus ke kota dulu, naik dari situ. <br /><div><br /></div><div>Perjalanan mulur menjadi 3,5 jam karena mas Akbar, the driver, harus mampir-mampir jemputin penumpang, menunggu, dan iket-iket bagasi di atap mobil. Kalo gak pakai berhenti, perjalanan bisa ditempuh dalam 2,5 jam saja.</div><div><br /></div><div>Di perjalanan mampir makan di warung Selma. Nasi dan lauk pauk dibandrol sama semuanya, banyak ataupun sedikit 20 ribu sepiring. Saya nyicip makan ketan dengan serundeng bumbu kunyit. Enak. Dua ribu rupiah.</div><br /><div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDgcG6suAgRpWHrpdtgqUgMzY7dYJZKvtsMEfJY9-C2SOKO4GbdW91vSZz-jjCya4QYlnaO4QTaZszFrAFExH9GK4rEe-bU8VXAsk4A7YOwx2aNCquiTuVVn5DNmV1559afFvhwZVWgUubsKnD7Dk7IYrdXrON0xbkW0wRDksfAmjJaV9DwGs/s1600/Derawan-pocket_99_1_w2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="958" data-original-width="1600" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDgcG6suAgRpWHrpdtgqUgMzY7dYJZKvtsMEfJY9-C2SOKO4GbdW91vSZz-jjCya4QYlnaO4QTaZszFrAFExH9GK4rEe-bU8VXAsk4A7YOwx2aNCquiTuVVn5DNmV1559afFvhwZVWgUubsKnD7Dk7IYrdXrON0xbkW0wRDksfAmjJaV9DwGs/s320/Derawan-pocket_99_1_w2.jpg" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiitkt_oTl2Ka6HURKU5Cu7AOZNz9Qp4ZWuGSl7Adt8W2gB3bZuDvmhdJa3yADsyGVl27agSUGCo--1gdBdDO3O2PkDOMnKTEqH9HgY8M-NJdVGlMmNksoWFAe-lJ8Ie5vgBbWRCLObcVyNrsFnkAVHtEHfnLB-Pd5-JYo7K4ymYlP6P13czfo/s1600/Derawan-pocket_99_2_w2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="958" data-original-width="1600" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiitkt_oTl2Ka6HURKU5Cu7AOZNz9Qp4ZWuGSl7Adt8W2gB3bZuDvmhdJa3yADsyGVl27agSUGCo--1gdBdDO3O2PkDOMnKTEqH9HgY8M-NJdVGlMmNksoWFAe-lJ8Ie5vgBbWRCLObcVyNrsFnkAVHtEHfnLB-Pd5-JYo7K4ymYlP6P13czfo/s320/Derawan-pocket_99_2_w2.jpg" width="320" /></a></div><div><br /></div>
Tiba di Tanjung Batu sudah langsung ditawari oleh para pemilik speedboat, “Derawan? Derawan?”</div><div><br /></div><div>Ongkos charter langsung berangkat 200-300rb. Ongkos umum 70 ribu/orang. Cari aja temen barengan supaya dapet harga perorangan, biasanya teman seperjalanan di mobil tujuannya juga ke Derawan, jadi gampang deh. </div><div><br /></div><div>Tadi saya semobil dengan orang lokal semua. No backpackers nor tourists. Naik speedboat ke Derawan barengan mereka juga: bapak nelayan dan seorang ibu bersama anak perempuannya. Si bapak nelayan membawa kotak-kotak penyimpanan ikan yang sudah kosong. Ia menawari saya untuk tinggal di penginapannya, tapi saya kepingin yang di atas laut, jadi saya tolak dengan halus. Tapi tetap seneeeng deh ditawari kebaikan hati seperti itu. I didn't take it for granted just because there's commercial interest in it.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOjahlfTGRy2PbFlm4AsxHfzbw5B4MLKAjKkGael6Vg7tz0Raj3IRH3P7DlinxYGdQPzgi9eSK7GbJOBZyDiEGN0RJhsby4wjN4HnmzjM0h-7MykJh5Sq6vgJh3lV_Td9Ikph0p1Us6Msd9iLfxHs_QaIkK50qLgQBf75gfydcueQm1_WHCjc/s1600/Derawan2013_388_w.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1066" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOjahlfTGRy2PbFlm4AsxHfzbw5B4MLKAjKkGael6Vg7tz0Raj3IRH3P7DlinxYGdQPzgi9eSK7GbJOBZyDiEGN0RJhsby4wjN4HnmzjM0h-7MykJh5Sq6vgJh3lV_Td9Ikph0p1Us6Msd9iLfxHs_QaIkK50qLgQBf75gfydcueQm1_WHCjc/w640-h426/Derawan2013_388_w.jpg" width="640" /></a></div><br /><div><span style="color: #6aa84f;"><b>Di Derawan,</b></span> rumah penduduk banyak yang merangkap homestay. Banyak warung makan maupun warung kelontong. Ada beberapa tempat penyewaan alat selam dan snorkelling, penyewaan sepeda (20 ribu per jam), dan penjual pulsa. Singkat kata, gak usah khawatir akan kesejahteraan diri. Kalo datang bukan di weekend, gak perlu pusing book dulu. Pasti ada kamar di homestay manapun.</div><div><br /></div><div>Seperti halnya Bromo, Derawan memang siap menerima tamu. Pariwisata laut sudah menjadi salah satu periuk nasi penduduk lokal. Sehingga harga makanan dan kebutuhan standar pun gak bisa murah-murah amat. But it’s a good thing. Pikirkan bahwa merekalah garda depan penjagaan laut di Derawan agar bisa tetap cantik dan nyaman. Ketika kita pulang, mereka stay di situ mengurus sampah yang kita tinggalkan. So don’t complain. They deserve the good price. </div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9teXbFAHvwkDXqQOkmdeETJHVqfkYsQDgdcsPwDZWg9oYchgpfZ8vP6_QLrAFAGaHGYr_tUDsinBCsWzv-R13IwPzZ92UrN3YJWtV0qA5O1j4jjoePVzU2IJ51MEJbrINzQZlo_-LvFL7_soOkoWeWTGj8Pv5dOSO9aNcS8NVtdGKmsKTXkk/s1600/Derawan2013_353_w.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1066" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9teXbFAHvwkDXqQOkmdeETJHVqfkYsQDgdcsPwDZWg9oYchgpfZ8vP6_QLrAFAGaHGYr_tUDsinBCsWzv-R13IwPzZ92UrN3YJWtV0qA5O1j4jjoePVzU2IJ51MEJbrINzQZlo_-LvFL7_soOkoWeWTGj8Pv5dOSO9aNcS8NVtdGKmsKTXkk/w640-h426/Derawan2013_353_w.jpg" width="640" /></a></div><br /><div>Di Losmen Danakan, saya pilih kamar fan dengan kamar mandi di dalam yang terletak paling depan. I love this spot. Karena saya bisa tutup pintu yang berhadapan dengan penginapan Reza di sebelah, lalu membuka pintu yang menghadap laut lepas, nangkring deh di teras kamar atau lesehan di dekat pintu kamar yang membuka, bersandar ke tempat tidur, lalu ngeteh, laptop-an, tanpa takut ada sepotong manusia pun yang melihat saya. Bunyi ombak di tiang-tiang rumah, penyu-penyu hijau bermain dan makan rerumputan laut di bawah rumah. Allah Rahman.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjV0JFkslLmalAqE1H68qxxpGOjP8NE6rERBKPIURnI3Rgijg3ff9_O2RLT6W2GmnuXY9HchwVYwE_xBRpRuuWo4EHyjfqZrydOE1TQ31XtfaCnGoOexZXhxJU1Vx6qaydTTJEp0JKMm5XDuLcBw-Azq0nsooIe452mzbC9l6fEUVhlMKgbtI/s1600/Derawan-pocket_99_6_w2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="958" data-original-width="1600" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjV0JFkslLmalAqE1H68qxxpGOjP8NE6rERBKPIURnI3Rgijg3ff9_O2RLT6W2GmnuXY9HchwVYwE_xBRpRuuWo4EHyjfqZrydOE1TQ31XtfaCnGoOexZXhxJU1Vx6qaydTTJEp0JKMm5XDuLcBw-Azq0nsooIe452mzbC9l6fEUVhlMKgbtI/s320/Derawan-pocket_99_6_w2.jpg" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0tLYXB4-yl3MW_bfcSxuUX9dZIEeh4T4kzJ4qPVV40Y20FC4aZdNoYwZVjWEA19KQMErsUTE3c0vNz2ln0FcLBhgjNTf7UC6szO9kM3-SRyZybJCr-T5tv34We-iX8oY4kkkAwlSmojvK4vd2rl-5kiXF5RySAxn-e1QgeDl13l_5N8N5ECw/s1600/Derawan-pocket_99_5_w2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="958" data-original-width="1600" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0tLYXB4-yl3MW_bfcSxuUX9dZIEeh4T4kzJ4qPVV40Y20FC4aZdNoYwZVjWEA19KQMErsUTE3c0vNz2ln0FcLBhgjNTf7UC6szO9kM3-SRyZybJCr-T5tv34We-iX8oY4kkkAwlSmojvK4vd2rl-5kiXF5RySAxn-e1QgeDl13l_5N8N5ECw/s320/Derawan-pocket_99_5_w2.jpg" width="320" /></a></div></div><br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDGocL61xVL8OeCGIEP1OicGpc9onDblM7Vn1u3FrNU1K7DXK4nAHO4H-ooWhD8xHql6Dj5jbxshfpyjwZayvMIpFiT2jo2d--JkVONX-IAcJZ905lFnj86msb7s8uOyDRQT8hvdX0PBSP0McA9OSqzbGD5qR9_f9TvhKJW326m0geOkkeAOg/s1600/Derawan-pocket_99_10_w2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="958" data-original-width="1600" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDGocL61xVL8OeCGIEP1OicGpc9onDblM7Vn1u3FrNU1K7DXK4nAHO4H-ooWhD8xHql6Dj5jbxshfpyjwZayvMIpFiT2jo2d--JkVONX-IAcJZ905lFnj86msb7s8uOyDRQT8hvdX0PBSP0McA9OSqzbGD5qR9_f9TvhKJW326m0geOkkeAOg/s320/Derawan-pocket_99_10_w2.jpg" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-nN_c281Ib6Ea03mGrwY-HVD7l_d25kTME8uenUScCYG_L-vYzYvvy1DlQXuTG_i0U4nPSb7fdiwBsKlYyAqTe1D7pqR6wwX8vvjoyqWwNY_JuG8dlZqYJemOtpEtod1XOsJD8xBePsunPj0SC1f1pCFK4uwbA0y1r_c7gZWhT9i1SgwJ9DI/s1600/Derawan-pocket_99_7_w2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="958" data-original-width="1600" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-nN_c281Ib6Ea03mGrwY-HVD7l_d25kTME8uenUScCYG_L-vYzYvvy1DlQXuTG_i0U4nPSb7fdiwBsKlYyAqTe1D7pqR6wwX8vvjoyqWwNY_JuG8dlZqYJemOtpEtod1XOsJD8xBePsunPj0SC1f1pCFK4uwbA0y1r_c7gZWhT9i1SgwJ9DI/s320/Derawan-pocket_99_7_w2.jpg" width="320" /></a></div></div><br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDTRA29WPStHLo9iEG4beh-XY_YBSkqW5NAnuAsrK4iUki-e1h4YSabJ9jsNuKoNTIzLHtrrF4qpxsgGxijP5aVho0kKzGFaU8Ufj9-zfio7i4XplOjDYqfKNegs9jDEgUUew5XkqKOCvGDV3NoZWrRXOh9ojbDcdrBASF1MS3em1W1Bpzxjs/s1600/Derawan-pocket_99_16_w2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="958" data-original-width="1600" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDTRA29WPStHLo9iEG4beh-XY_YBSkqW5NAnuAsrK4iUki-e1h4YSabJ9jsNuKoNTIzLHtrrF4qpxsgGxijP5aVho0kKzGFaU8Ufj9-zfio7i4XplOjDYqfKNegs9jDEgUUew5XkqKOCvGDV3NoZWrRXOh9ojbDcdrBASF1MS3em1W1Bpzxjs/s320/Derawan-pocket_99_16_w2.jpg" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDF10e9GT0MYJV7G8O0mivccNMkTB8C1bsE57xK3LMvUSG0fMahlSiA1hfvkkXk5qRtQUrDD5J_n_vjIf8a5ZbYNFI_zi47Wc4KXxxgnKPZxXeEg68Z5ivhNigll60uOEokNxFwt4axX7Ftuw7hiMBGJODivCNhZmOKMKEZrEpQRst7qerkyY/s1600/Derawan-pocket_99_13_w2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="958" data-original-width="1600" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDF10e9GT0MYJV7G8O0mivccNMkTB8C1bsE57xK3LMvUSG0fMahlSiA1hfvkkXk5qRtQUrDD5J_n_vjIf8a5ZbYNFI_zi47Wc4KXxxgnKPZxXeEg68Z5ivhNigll60uOEokNxFwt4axX7Ftuw7hiMBGJODivCNhZmOKMKEZrEpQRst7qerkyY/s320/Derawan-pocket_99_13_w2.jpg" width="320" /></a></div></div><br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-dsHC9D9oEBYX0mKC3OOSYpEnmH5EomwYLTSE7_dCZMGeJHiJB1XrXzdgUaDr6wElmvlrFHVpkNu1t6GXVuSq2qaC_cpo1-vPyMcwZaQZh69q0JvEeDjKs4cAj25EsskHFTvZ29B_GLGKVMLdt_qphJqDmiiWBn8uzx_sk2-aiyX2dYhWijU/s1600/Derawan2013_345_w.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1066" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-dsHC9D9oEBYX0mKC3OOSYpEnmH5EomwYLTSE7_dCZMGeJHiJB1XrXzdgUaDr6wElmvlrFHVpkNu1t6GXVuSq2qaC_cpo1-vPyMcwZaQZh69q0JvEeDjKs4cAj25EsskHFTvZ29B_GLGKVMLdt_qphJqDmiiWBn8uzx_sk2-aiyX2dYhWijU/w640-h426/Derawan2013_345_w.jpg" width="640" /></a></div></div><br /><div>Dengan 200 ribu per malam, kamar ini sangat worth the price karena luas dan bisa diisi 3-5 orang. Bednya ada 2, 1 king size dan 1 single bed, kamar mandi di dalam, bersih. Ada lemari baju, disediakan jemuran handuk, kipas angin, tempat sampah, air panas dalam termos, kopi, teh, gula. Cihuy kan? </div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeHjCXFcHtN35cwTa_cHeheIb9gGJuQNVmefDAKs9b28f1NJS1a2CBFXYsEsfwCSYEtWVuU7YJXUBNuXw3Ke-kn22PV5-eOK-o-wFzxx5787-BojYsVUGv629ZZAb0_qufIdYP7TBYaAYGFvqN-x48nKrzqwPIb5La4_HE_P2YkSmA1CnP8Ic/s1600/Derawan-pocket_99_6_w2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="741" data-original-width="1600" height="296" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeHjCXFcHtN35cwTa_cHeheIb9gGJuQNVmefDAKs9b28f1NJS1a2CBFXYsEsfwCSYEtWVuU7YJXUBNuXw3Ke-kn22PV5-eOK-o-wFzxx5787-BojYsVUGv629ZZAb0_qufIdYP7TBYaAYGFvqN-x48nKrzqwPIb5La4_HE_P2YkSmA1CnP8Ic/w640-h296/Derawan-pocket_99_6_w2.jpg" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMWuyS3NVv6TM2gjs6sPt_e6iQZYEoxgvRpkCXjOhgX3dFQHUBczJA6t9ybKhXWv9KoX6ulZXjAayrnr_niRDFmY3DcyEBhhl4VxTRWOYix_X_BXL3uSe3c7eKsrrfD5_zZBAkOp0fRmSZqXKuzWuJfP9nftblwIh8Hj-JdtO3ytgttA4G-fg/s1600/Derawan-pocket_99_10_w2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="741" data-original-width="1600" height="296" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMWuyS3NVv6TM2gjs6sPt_e6iQZYEoxgvRpkCXjOhgX3dFQHUBczJA6t9ybKhXWv9KoX6ulZXjAayrnr_niRDFmY3DcyEBhhl4VxTRWOYix_X_BXL3uSe3c7eKsrrfD5_zZBAkOp0fRmSZqXKuzWuJfP9nftblwIh8Hj-JdtO3ytgttA4G-fg/w640-h296/Derawan-pocket_99_10_w2.jpg" width="640" /></a></div><br /><div><br /></div><div>Ada kamar yang pake kulkas, ada yang kamar mandinya di luar, ada yang bednya 3 buah single, itu hasil intipan saya. Jadi kalo mau ke sini, di atur aja sama mama Rina, the caretaker. Saya tadi minta tunjukkan semua jenis kamar, kebetulan nyaris kosong semua. Iyalah hari Senin :)</div><div><br /></div><div><b><span style="color: #6aa84f;">Saya</span></b> ketemu dengan mas Icuk, dive master yang mengelola dive center di sini. Merencanakan perjalanan diving, snorkelling, tanya harga, ngobrolin spot-spot diving. </div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7f1WmJruv5C6TUiJgXXdVwWOujGggQeU1Bd68aOqxj3wGbtMaljmVUy7mXLKVNd0QScrYQIV_xrElDxVph62D1-mnqsuHQqGF-LBFY3zOLVHwrRp5oyBAsb6Dck-YnYtU8wtdI5dSC6pDMj-GcHuk0eyXyVPzN6MiNY6w6Rsde2qCnqyrsGQ/s1600/Derawan-pocket_99_3_w2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="958" data-original-width="1600" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7f1WmJruv5C6TUiJgXXdVwWOujGggQeU1Bd68aOqxj3wGbtMaljmVUy7mXLKVNd0QScrYQIV_xrElDxVph62D1-mnqsuHQqGF-LBFY3zOLVHwrRp5oyBAsb6Dck-YnYtU8wtdI5dSC6pDMj-GcHuk0eyXyVPzN6MiNY6w6Rsde2qCnqyrsGQ/w640-h384/Derawan-pocket_99_3_w2.jpg" width="640" /></a></div><br /><div><br /></div><div>Jadi sesorean tadi saya asik ngegelosor di jembatan rumah, sambil ngobrol dengan Mas Icuk, nontonin penyu-penyu hijau bermata sayu berbadan bongsor berenang dan muncul-muncul ke permukaan air mengambil napas. Listening to their sound, "Hahhhh.." <span style="font-size: x-large;">Too cute!</span></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1nFhOs0qLFcb5SJzn9y9c5xxxS4fvL5HEnlba3l2LRuzAnkfVQInMSYRK73x4DR_UST36Bc_viagl_4Ak2-qwWwiSvH2kviOI34FrCaEdK7LaKpCt5o469cdmjnvuR12gKilHRRhn5gIciEwdqwrdoolbJW9KuVf9pE1pOy2-7S3d_6AN9wA/s1600/Derawan2013_449_w.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1066" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1nFhOs0qLFcb5SJzn9y9c5xxxS4fvL5HEnlba3l2LRuzAnkfVQInMSYRK73x4DR_UST36Bc_viagl_4Ak2-qwWwiSvH2kviOI34FrCaEdK7LaKpCt5o469cdmjnvuR12gKilHRRhn5gIciEwdqwrdoolbJW9KuVf9pE1pOy2-7S3d_6AN9wA/w640-h426/Derawan2013_449_w.jpg" width="640" /></a></div><br /><div><br /></div><div>Besok saya mungkin saya mau snorkelling bersama mereka di sekitar rumah, lalu berusaha memotret ketika mereka lagi ngambil napas ke permukaan air. Atau hanya nangkring saja seharian di jembatan rumah dari sunrise ke sunset. Entah menulis, atau hanya memandangi laut yang bening kemilau, entahlah. </div><div><br /></div><div>Saya cuma mau istirahat.</div><div><br /></div><div><i>Losmen Danakan, 2 Desember 2013 | 22.48 WITeng</i></div><div><i><br /></i></div><div><i><br /></i><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhztCiqwVqJXdhGb_AMeKnc4yInWHizI7gk_VEcUt_MYPpKE2ZSjsMa8WDLjWbsarxpqxvoqCSAf-licJ_unWH6VUeOxAMu-C5iwYoeV-oKAOIo-OZq_jrhY8Q7Nv-WsXxLrODv1gkwS9MfSpye1lqrhAlatziN3aepkuIyVhPjQFvpsXvKGqk/s1600/Derawan2013_384_w.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1066" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhztCiqwVqJXdhGb_AMeKnc4yInWHizI7gk_VEcUt_MYPpKE2ZSjsMa8WDLjWbsarxpqxvoqCSAf-licJ_unWH6VUeOxAMu-C5iwYoeV-oKAOIo-OZq_jrhY8Q7Nv-WsXxLrODv1gkwS9MfSpye1lqrhAlatziN3aepkuIyVhPjQFvpsXvKGqk/w640-h426/Derawan2013_384_w.jpg" width="640" /></a></div></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br />Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0Derawan Islands, East Kalimantan, Indonesia2.22487435 118.46342415-26.085359486178845 83.30717415 30.535108186178846 153.61967414999998tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-29239984239263998872023-01-14T17:36:00.002+07:002023-08-30T14:00:22.222+07:00Drama Penyelamatan di Pulau Terpencil (Bag. 2)<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6620540905/in/album-72157628499141801/" title="Vidhi Islands 33"><img alt="Vidhi Islands 33" height="451" src="https://live.staticflickr.com/7151/6620540905_404679473c_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><p><br /></p><p><span style="color: #6aa84f;"><b>Mas</b></span> Arya menyewa kapal ini dengan awak kapalnya, dengan perjanjian bahwa kapal akan diberi perlengkapan tambahan berupa lampu yang memadai untuk perjalanan di malam hari, lengkap dengan generatornya. Di subuh hari sesaat sebelum berangkat, kami baru mengetahui bahwa segala sesuatunya jauh dari siap, bahkan ijin syahbandar pun belum diperoleh. Yang paling vital, generator ternyata rusak, tidak bisa menyala sama sekali, meaning: no lamps. Hari mulai siang ketika akhirnya diputuskan tetap berangkat setelah --akhirnya-- ijin syahbandar keluar. Generator tidak dapat gantinya. Maka itinerary harus dimodif total: karena kapal tidak berlampu, kami hanya bisa berlayar pagi hingga sore.</p><div><br /></div><div><span style="color: #6aa84f;"><b>Yang</b></span> berarti:</div><div><br /></div><ul><li>Waktu perjalanan menjadi lebih terbatas dan tidak boleh meleset, considering telat sedikit saja kita sudah tidak bisa melihat apa-apa di tengah laut.</li><li>Selepas subuh sesegera mungkin sudah harus melaut, agar bisa memanfaatkan waktu yang terbatas ini dengan optimal. Ketika hari mulai gelap harus sudah sandar, di manapun itu. Hopefuly, sudah menemukan daratan untuk sandar.</li><li>Tidak akan bisa eksplor daratan karena waktu pagi hingga sore digunakan untuk bergerak, kecuali diputuskan mengambil hari-hari tertentu untuk explore daratan only. Berbeda terbalik dengan rencana sebelumnya: bergerak di malam dari, explore daratan di siang hari.</li><li>Akan banyak waktu terbuang di malam hari tanpa pergerakan dan aktivitas selain tidur.</li></ul><div><br /></div><div><span style="color: #6aa84f;"><b>Later</b></span> on kami menyadari bahwa masalahnya ternyata tidak hanya itu. Tapi ada yang lebih crucial lagi. Dan kami mengetahui ini justru di saat genting: harus segera mencari teman-teman yang belum kembali.</div><div><br /></div><div><span style="color: #6aa84f;"><b>Dengan</b></span> mempertimbangkan kemungkinan terburuk, diputuskan untuk segera menyusuri sekeliling pulau menggunakan kapal untuk mencari dan menjemput mereka. Mas Arya segera memberitahu keputusan ini kepada kapten kapal dan 2 awak kapalnya. Dan ternyata: mereka menolak. Kapten kapal tidak masalah, orangnya sangat baik dan menyenangkan. Tapi awak kapalnya, subhanallah. Jangan tanya kenapa atau kok bisa. Sumpah, saya juga gak tau kenapa mereka gak mau bantu.</div><div><br /></div><div><span style="color: #6aa84f;"><b>Kami</b></span> shocked. Berkali-kali Mas Arya jelaskan kepada mereka bahwa ini masalah nyawa. Mereka menolak dengan alasan bahan bakar menipis, tidak akan cukup untuk sampai ke Wayag kalau dipakai untuk keliling pulau. Ini alasan dibuat-buat banget. Kita selalu bisa cari pulau untuk isi bahan bakar lagi sebelum sampai Wayag. Kapten Kapal sangat paham dan hafal kepulauan di sekitar sini dan beliau setuju untuk mencari teman-teman menggunakan kapal. Obviously, mereka berdua itu, yang ngasih kita generator rusak dan gak ngurus ijin syahbandar itu, menganggap gak ada bahaya sama sekali dan mereka hanya malas untuk bergerak setelah makan siang yang mengenyangkan. Udah saya gak mau bahas apa yang mereka pikirkan, bikin frustrasi.</div><div><br /></div><div><span style="color: #6aa84f;"><b>Akhirnya</b></span> diputuskan 2 awak kapal ini gak usah ikut. Kapten kapal nyetir boat, Mas Arya, saya dan Melissa yang akan bantu lepas jangkar, angkat jangkar, aba-aba, dll. After all, kita toh gak akan ke tengah laut, hanya keliling dekat garis pantai. Tapi sikap membangkang 2 awak kapal ini membuat kami shocked. Artinya mereka tidak peduli apakah orang lain lapar atau tidak, sekarat atau selamat, mati atau hidup! Ternyata bahaya terbesar bukanlah datang dari alam seperti yang sering ditakutkan. Tapi dari.. manusia sendiri! Man, what a huge lesson!</div><div><br /></div><div><span style="color: #6aa84f;"><b>Kamu</b></span> mungkin menganggap ini masalah sepele. Tapi kalau kamu ada di tengah samudera lepas, jauh dari keamanan (apalagi kasurmu yang nyaman), kamu akan paham bahwa ini masalah sangat besar. Terisolasi bersama seseorang yang memberimu kesulitan di tengah ancaman alam dan keterbatasan, bisa berarti menandatangani surat kematianmu sendiri. Ini yang terjadi di medan perang yang membuat pengkhianat perang dihukumi eksekusi di tempat dan lari dari medan perang dihukumi dosa sangat besar dalam agama Islam.</div><div><br /></div><div><span style="color: #6aa84f;"><b>Dan</b></span> kekhawatiran kami terbukti keesokan harinya, ketika rencana Allah mengungguli rencana manusia. Itu nanti cerita berikutnya.</div><div><br /></div><div><span style="color: #6aa84f;"><b>Melompat</b></span> ke kapal, jangkar diangkat, kapal mulai menyusuri garis pantai. Melewati pantai merah jambu yang tadi saya dan Melissa temukan. Semakin jauh kami menyusuri garis pantai, terus, terus... ternyata pulau ini besar juga! Lama kelamaan pantai semakin berbatu tajam, sehingga kapal harus semakin menjauh dan makin menjauh dari garis pantai. Radius semakin melebar, garis tempuh kapal semakin panjang, pulau terlihat makin mengecil. Sampai akhirnya kami melihat mereka!</div><div><br /></div><div><i><b><span style="font-size: large;">To be continued</span></b></i></div><div><i><br /></i></div><div><i><br /></i></div>
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6620548495/in/album-72157628499141801/" title="Vidhi Islands 38"><img alt="Vidhi Islands 38" height="451" src="https://live.staticflickr.com/7155/6620548495_d97167990e_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0Pulau Sukar, Pulau, Southeast Gane, South Halmahera Regency, North Maluku, Indonesia-0.5336586 128.3664621-28.843892436178844 93.2102121 27.776575236178846 163.5227121tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-11459288390334237172022-11-10T11:46:00.005+07:002022-11-10T11:51:53.436+07:00Drama Penyelamatan di Pulau Terpencil (Bag. 1)<p><b>Previous Chapter:</b></p><p><a href="https://pennylaneonline.blogspot.com/2021/07/batu-bacan-dari-bapak-dan-ibu-penjual.html">Batu Bacan dari Bapak Ibu Penjual Bahan Bakar</a></p><p style="text-align: center;">
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544141581/in/album-72157628499141801/" title="Sukar, Vidhi Islands 1"><img alt="Sukar, Vidhi Islands 1" height="451" src="https://live.staticflickr.com/7006/6544141581_f99f194a77_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<br /></p><p>Kami menemukan satu pulau kosong dengan garis pantai sangat indah dan laut bening turkois mengelilinginya. Beberapa bagian pantainya memiliki daratan pasir sempit memanjang yang tersambung dengan pulau-pulau sebelah-menyebelah dengannya. Saya gak mau kasih tau nama pulaunya, ahaha. Pulau ini kami dapatkan informasinya dari nelayan. Di peta cuma ada nama kepulauannya tapi gak sampai detail ke pulau-pulau kecilnya. </p>
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544144451/in/album-72157628499141801/" title="Sukar, Vidhi Islands 4"><img alt="Sukar, Vidhi Islands 4" height="451" src="https://live.staticflickr.com/7018/6544144451_318718a4e2_c.jpg" width="800" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<br /><p>Turun dari kapal, crew mulai memasak dan saya dan Melissa mulai trekking pulau ke arah kiri, karena saya lihat pantai yang bersambung ke pulau sebelah berada di sisi kiri pulau. Biasanya teman-teman yang turun belakangan akan mengikuti siapa saja yang turun duluan dan memulai trekking. </p><div>Ketika saya dan Melissa sudah mulai jauh, saya cek ke belakang, lah, kok di belakang kami gak ada siapa-siapa, hahahaha. Halaaah, pada kemana teman-teman lain? Obviously, either mereka leyeh-leyeh di tempat kita mendarat menunggu makan siang selesai dimasak crew kapal, atau mereka trekking pulau ke arah kanan. Ini di luar kebiasaan. </div><div><br /></div><div>Saya memutuskan gak ngelanjutin jalan lebih jauh. Kami balik badan menyusul mengikuti arah mereka pergi, sambil asik foto-foto dan cibang-cibung menikmati laut dangkal bening yang serasa milik pribadi. Di bagian pantai inilah kami bertemu pantai berpasir merah jambu. Heyyy, ternyata gak cuma ada di Labuan Bajo! Subhanallah!</div><div><br /></div>
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6620545493/in/album-72157628499141801/" title="Vidhi Islands 37"><img alt="Vidhi Islands 37" height="500" src="https://live.staticflickr.com/7161/6620545493_ce7dbb6101.jpg" width="282" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script> <a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6620544493/in/album-72157628499141801/" title="Vidhi Islands 36"><img alt="Vidhi Islands 36" height="500" src="https://live.staticflickr.com/7020/6620544493_b7eaff5bfd.jpg" width="282" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<div><div><br /></div><div>Hari semakin siang dan teman-teman lain tidak juga terlihat punggungnya. Tidak berhasil menyusul mereka dan perut sudah sangat keroncongan, kami kembali ke tempat kapal ditambatkan. Makan siang sudah siap. Saya dan Melissa makan bareng-bareng awak kapal dan Mas Arya yang memang gak ikutan trekking sambil menunggu teman-teman lain kembali.</div><div><br /></div><div>Etapi mereka gak balik-balik. Tunggu punya tunggu, sudah sekian jam lewat. Sementara kita sudah harus mulai bersiap melaut lagi kalau tidak mau kemalaman tiba di Wayag, pintu gerbang kedua Taman Nasional Raja Ampat. </div><div><br /></div><div>Waduh, serius nih. Kami mulai berdiskusi menganalisa berbagai kemungkinan. </div><div>Jam makan siang sudah jauh terlewat. Mereka pasti kelaparan dan sewajarnya segera kembali untuk makan. Kenapa mereka belum kembali?</div><div>Apakah mereka terhalang bahaya? Ada sesuatu yang menimpa mereka?</div><div><br /></div><div>Ketika menyadari keanehan ini, kami mulai menganalisa perbekalan mereka dan kemungkinan lain.</div><div><br /></div><div>Mereka bawa minum gak? </div><div>Hanya satu orang yang bawa air, yaitu Indi, hanya 1 botol. Sementara mereka berenam.</div><div><br /></div><div>Ada kemungkinan mereka masuk hutan gak? </div><div>Selama mereka stay berjalan di garis pantai, insyaAllah gak akan tersesat. Tapi kalau mereka masuk hutan, itu cerita lain. Pulau ini hutannya kelihatan sekali belum terjamah manusia. Pohon-pohonnya sangat rapat, belum ada jalan setapak sama sekali yang berarti belum pernah ada orang lewat di situ. Kemungkinan tersesat menjadi ada.</div><div><br /></div><div>Mengenal Soni dan Idar cukup baik, saya bilang ke Mas Arya bahwa kemungkinan mereka masuk hutan itu sangat mungkin. Kami pun mulai menganalisa penyebab mereka belum kembali, lalu memutuskan untuk mengambil kemungkinan terburuk, yaitu:</div><ul><li>mereka dehidrasi sehingga kehabisan tenaga untuk kembali karena sudah sangat jauh berjalan; atau</li><li>tersesat di hutan dan juga mengalami dehidrasi dan kelelahan sebelum bisa mencapai base camp titik awal pendaratan.</li></ul><div>Ya sih, bisa aja mereka saat ini lagi main dampu di bagian lain pulau ini sambil nangkepin ubur-ubur. Tapi karena tidak ada argumen lain yang bisa mematahkan teori perut lapar dan kerongkongan yang kehausan, kemungkinan terburuk ini harus kami ambil.</div><div><br /></div><div>Menyadari bahaya yang mungkin mengancam nyawa mereka, kami putuskan untuk mencari mereka melalui laut, menyusuri garis pantai dengan menggunakan kapal. Sounds simple. Tapi ternyata.. ada masalah lain menghadang. Dan ini tidak pernah terpikir sebelumnya.</div></div><div><br /></div><div><b><i>To be continued</i></b></div><div><b><i><br /></i></b></div><div><span style="font-size: x-large;">Next Episode:</span></div><div>Drama Penyelamatan di Pulau Terpencil (Bag. 2)</div>Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-64099371309431218842021-07-16T17:33:00.003+07:002022-11-10T11:48:37.451+07:00Batu Bacan dari Bapak dan Ibu Penjual Bahan Bakar<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544223987/in/album-72157628499141801/" title="Babang, Bacan Island 2"><img alt="Babang, Bacan Island 2" height="360" src="https://live.staticflickr.com/7005/6544223987_ab7cb73fdb_z.jpg" width="640" /></a><div style="text-align: left;"><b><br /></b></div><div style="text-align: left;"><b>Previous Chapter:</b></div><div style="text-align: left;"><a href="https://pennylaneonline.blogspot.com/2021/02/perairan-kepulauan-guraichi-dan-desa.html">Perairan Kep. Guraichi dan Desa Timlonga</a></div><div><br /></div><div>Kami singgah di Pulau Bacan untuk mengisi bahan bakar. Sampai di pelabuhan Babang yang lumayan ramai, lalu jalan kaki melihat-lihat desa (ada yang mau lihat monyet berbentuk aneh yang katanya banyak di hutan Bacan, hihihi..). Jalanan basah di bawah rerintikan hujan. Rerimbunan pohon dan semak hijau di kiri-kanan, dikungkungi perbukitan dan pengunungan di kejauhan. We're in the middle of nowhere, love it.</div><div><br /></div><div>Monyetnya sih gak ketemu, kayaknya sama deh dengan yang kita temui di Ternate. So, considered we met them already, haha. Iya aneh memang bentuknya, bulu di kepalanya kayak troll. Hewan endemik di Maluku sepertinya. Sebenernya saya ada motret, tapi low light banget dan si monyet jadinya serem, huhu.</div><div><br /></div><div>
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544139489/in/album-72157628499141801/" title="Babang, Bacan Island 1"><img alt="Babang, Bacan Island 1" height="360" src="https://live.staticflickr.com/7161/6544139489_5ce671eb33_z.jpg" width="640" /></a><div><br /></div><div>Lumayan jauh kita jalan sampai akhirnya memutuskan balik untuk sholat dan mandi. Sepasang suami istri berhati mulia yang mengetahui kedatangan kami di pelabuhan menawarkan untuk mandi dan sholat di rumahnya. Selalu mau nangis tiap ingat orang-orang baik yang kami jumpai sepanjang perjalanan. Semoga Allah balas kebaikan mereka berkali lipat, aamiin.</div><div><br /></div><div>Bapak ini adalah penjual bahan bakar. Pastinya dia yang paling tahu siapa yang datang dan pergi di pelabuhan. Setelah mandi, saya, Idar dan Sony ngobrol dengan beliau berdua di ruang tamunya yang nyaman. Disuguhi teh hangat dan nyamikan, ya Allah, swargaloka. Alhamdulillah.</div><div><br /></div><div>Perbincangan jadi super duper menarik ketika si Bapak cerita tentang keprihatinannya akan anak-anak muda setempat yang akhir-akhir ini menjadi malas bekerja karena sesuatu hal.</div><div><br /></div><div>"Tahun ini, sudah 2 kali ada orang-orang Jepang datang. Mereka tanya-tanya soal batu Bacan dan beli batu Bacan dari penduduk. Sebongkah batu Bacan kira-kira sebesar ini (kedua telapak tangannya mengisyaratkan ukuran bongkah batu) mereka bayar 50 juta rupiah! Anak-anak muda itu jadi malas kerja. Mereka cuma menunggu orang-orang Jepang itu datang lagi untuk beli batu Bacan lagi."</div><div><br /></div><div>We were like wow, what is this??? Ini pertama kalinya kita denger tentang batu Bacan dan perburuannya! Serasa hidup kembali nih cerita perburuan rempah jaman dahulu kala! Dan ini looong before bebatuan cincin ngetren dan meredup lagi sekarang, haha.</div><div><br /></div><div>Terus donk kita jadi pumped up nanya-nanya segala macem, diawali dengan, "Batu Bacan itu apa, Pak?"</div><div><br /></div><div>Well, buat kamu yang gak ngikutin trend bebatuan beberapa tahun lalu (why should you? :D), Batu Bacan adalah batu alam yang ada di Pulau Bacan. Jadi kalau orang-orang Bacan ini korek-korek dikit tanah di sekitar mereka, dapet deh tuh bebatuan Bacan berwarna hijau dan bermotif indah. Saya juga taunya baru saat itu.</div><div><br /></div><div>Kan kita penasaran donk kenapa orang-orang Jepang itu mau bayarin batu alam ini sedemikian mahal. Gak cuma itu. The fact bahwa mereka sampai explore ke desa kecil ini sungguh berarti long research, so much time and money spent just to fetch the stone, right? Why, why, waaaayyy?</div><div><br /></div><div>Sayangnya, si Bapak yang baik hati ini gak bisa ngasih jawaban yang memuaskan perihal kenapa-napanya. Kebayang deh komunikasi sama orang Jepang asli. Bisa pakai Bahasa Tarzan aja udah sukur, ya kan. Tapi kan ya, now that I'm thinking, seharusnya anak-anak muda itu menyelidiki, sukur-sukur meneliti, gerangan kenapa putera-puteri negara matabari terbit yang terkenal akan kecanggihan teknologi dan robot-robotnya itu sedemikian tertarik kepada batu ini. Dan bukannya malah nungguin kedatangannya lagi hanya untuk segepok fast money yang sebentar habis. </div><div><br /></div><div>Atau mungkin sudah ada kali ya penelitiannya dan saya aja yang kurang piknik. </div><div><br /></div><div>Keseruan sore itu harus kami akhiri karena tau diri, ahahaha. Ketika pamitan, si Ibu memberi saya sepotong Batu Bacan untuk kenang-kenangan. Ya Allah, Alhamdulillah, saya senang sekali! Bukan karena batunya, tapi makna pemberiannya yang buat saya melebihi sekedar souvenir atau oleh-oleh. For me it means good hearts, sincerity, acceptance dan doa agar kelak bertemu kembali. Iya loh sedalem itu saya berasanya. You have to be in the middle of nowhere far far from home with no connection to technology and no proper means to survive (like a boat with no lamps!) in the middle of open sea, to embrace that.</div><div><br /></div><div>Malam itu, kami menginap di Pos Polair Pulau Bacan, persis di depan dermaga Babang. Sayangnya kok gak ketemu sama any police ya? Hm. We rolled out our sleeping bags and slept on the wooden porch, so we can see the sky and the moon and practically slept under the stars, like we always love! Alhamdulillah 💙</div><div><br /></div><div><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6660024111/in/album-72157628499141801/" title="Bacan 42"><img alt="Bacan 42" height="360" src="https://live.staticflickr.com/7021/6660024111_16a62c5d9c_z.jpg" width="640" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script></div><div><br /></div><div><span style="font-size: x-large;">Next Episode:</span></div><div><a href="https://pennylaneonline.blogspot.com/2022/11/drama-penyelamatan-di-pulau-terpencil.html">Drama Penyelamatan di Pulau Terpencil (Bag. 1)</a> </div></div>Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0Bacan Island, South Halmahera Regency, North Maluku, Indonesia-0.5673945 127.5108091-28.877628336178844 92.3545591 27.742839336178847 162.66705910000002tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-30362960914326261702021-02-14T22:27:00.004+07:002022-11-10T11:07:58.457+07:00Perairan Kepulauan Guraichi dan Desa Timlonga<p>Previous chapter:<br /><a href="https://pennylaneonline.blogspot.com/2019/02/ternate-pulau-seribu-benteng-teluk.html">Teluk Sulamadaha, Uang Seribu dan Pondok Pak Diko</a></p><p>Tidak banyak yang bisa saya ceritakan tentang perairan kepulauan Guraichi. Dia ada di selatan Ternate. Kami tidak sandar di salah satu pulaunya, tetapi berhenti di salah satu spot agak jauh dari daratan yang terumbu karangnya terlihat sangat indah dari permukaan.</p><p>Snorkling-snorkling, sambil asik memandangi karang-karang berbentuk aneh yang muncul ke permukaan. Bentuknya seperti jambul-jambul salah cukur. Subhanallah.</p><p><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6660018877/in/album-72157628499141801/" title="Papua 41"><img alt="Papua 41" height="360" src="https://live.staticflickr.com/7031/6660018877_c5ed472b08_z.jpg" width="640" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br /></p><p>Kami menuju Pulau Bacan setelahnya. Sebelum tiba di pelabuhan Pulau Bacan inilah kami mampir di Desa Timlonga, Bacan Timur. Sebuah desa yang sangat sederhana. Masjidnya tidak terurus dengan baik, meskipun bisa dipakai sholat. </p><p>Kami menurunkan bahan makanan, menumpang masak dan makan di rumah salah satu penduduk yang baik hati, yang menyambut dengan ramah dan senang hati.</p>
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544137275/in/album-72157628499141801/" title="Desa Timlonga 1"><img alt="Desa Timlonga 1" height="361" src="https://live.staticflickr.com/7146/6544137275_8028d06650_z.jpg" width="640" /></a><div><br /></div><div><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6544137969/in/album-72157628499141801/" title="Desa Timlonga 2"><img alt="Desa Timlonga 2" height="360" src="https://live.staticflickr.com/7031/6544137969_7b74ff01cf_z.jpg" width="640" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<p>Hanya dalam sebuah perjalanan panjang lah kita akan menyadari betapa nasib kita sangat tergantung pada kebaikan hati orang-orang yang kita temui. Dan hanya kepada Allah lah kita memohon pertolongan.</p><p><span style="font-size: x-large;">Next:</span> <a href="https://pennylaneonline.blogspot.com/2021/07/batu-bacan-dari-bapak-dan-ibu-penjual.html">Batu Bacan dari Ibu Bapak Penjual Bahan Bakar</a></p></div>Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-77927663912913254392019-02-18T18:31:00.001+07:002022-11-10T11:06:55.094+07:00Ternate: Teluk Sulamadaha, Uang Seribu dan Pondok Pak DikoPrevious Chapter:<br />
<a href="https://pennylaneonline.blogspot.com/2019/01/perjalanan-untuk-orang-gila-dan-orang.html" target="_blank">Perjalanan untuk Orang Gila dan Orang Bodoh</a><br />
<i><br /></i>
<i>Medio November 2011</i><br />
<br />
Mengawali pelayaran dari Ternate, berarti pagi ba'da subuh itu kami sudah harus di Soekarno-Hatta untuk menuju Bandara Sultan Babullah, Ternate.<br />
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6620881587/in/album-72157638147256124/" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Ternate 311"><img alt="Ternate 311" height="361" src="https://farm8.staticflickr.com/7151/6620881587_dd2f748258_z.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tepat di balik mendung tebal itu, gunung Gamalama tegak berdiri</td></tr>
</tbody></table>
Siapa sih, Sultan Babullah itu, kakak?<br />
<br />
Pertanyaan cakeb bin ganteng. Rihlah yang penuh makna adalah ketika kita memahami latar belakang sejarah tempat tersebut, yang akan bikin kita makin menghayati budaya setempat, menghormati perbedaan, dan pada akhirnya mengambil pelajaran dari kaum terdahulu. Pelajaran ini adalah hikmah, yang bersama dengan pengalamaan perjalanan, akan membuat kita pulang menjadi manusia yang lebih baik, hamba Allah yang lebih bertaqwa.<br />
<br />
Sultan Baabullah (artinya pintu Allah - pen.) adalah penguasa Kesultanan Islam Ternate ke-24 pada abad ke 16, menurut perkiraan ahli sejarah, 1570-1583. Nah, Kesultanan Islam Ternate sendiri adalah satu dari 4 kesultanan Islam di Maluku yang diperkirakan mencapai masa keemasannya pada abad 13 hingga abad 16, yaitu Kesultanan Islam Ternate (Gapi), Tidore, Bacan, dan Hitu (Ambon). Kekuasaannya membentang dari Sulawesi hingga area kepala burung di Nuu War (Papua). Dan ini merupakan satu kesatuan tak terpisahkan dengan kerajaan Islam nusantara lainnya yang meluas dari Kesultanan Jeumpa di Aceh hingga ke seluruh sudut Nusantara (biar makjoss, simak sejarah masuknya Islam ke Nusantara: <a href="https://youtu.be/4G3FonEJoIM">https://youtu.be/4G3FonEJoIM</a>). Karenanya tidak mengherankan, jika kita melakukan jelajah Indonesia Timur, kita akan selalu bersentuhan dengan jejak-jejak Islam yang kental dan dominan dalam budaya, tradisi dan peninggalan sejarah.<br />
<br />
Ini pertama kali saya ke pulau kecil di barat Halmahera ini. Ketika kaki menjejak bumi, Gunung Gamalama menyapa tepat dari tengah pulau. Besar dan megah. Ahlan wasahlan!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJbgqG-JlqCaNrbvgdpPFMHCx7rMcO9GFwXOqf5Azp0n57hVhaIXSCtr2_hCnwWA3PS9uFNrbRqAAG4AIhSs6Nk4u4HbwYLnSpqEMmVo4P-XCe29E2SkMLbijORmp9O11plUl5hg/s1600/PB173163-e.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="579" data-original-width="1028" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJbgqG-JlqCaNrbvgdpPFMHCx7rMcO9GFwXOqf5Azp0n57hVhaIXSCtr2_hCnwWA3PS9uFNrbRqAAG4AIhSs6Nk4u4HbwYLnSpqEMmVo4P-XCe29E2SkMLbijORmp9O11plUl5hg/s640/PB173163-e.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Teluk Sulamadaha</span><br />
<br />
Teluk kecil ini terletak di utara pulau Ternate. Saking cekungnya hingga seperti membentuk laguna dengan air yang beniiiiing.. Kalau googling Teluk Sulamadaha, pastilah terkaget dengan foto-foto kapal-kapal yang seolah melayang saking bening airnya. Saya hanya sempat cekrek beberapa kali, setelah itu sudah tidak peduli lagi dengan kamera, buru-buru naik ke perahu dan meluncur ke tengah teluk.<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/11102119453/in/album-72157638147256124/" title="ternate 01"><img alt="ternate 01" height="361" src="https://farm4.staticflickr.com/3695/11102119453_0e22c6a3aa_z.jpg" width="640" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<br />
<br />
Di sekeliling teluk ini batu-batunya hitam dan ada bagian-bagian pinggir teluk yang mengeluarkan air panas. Allah Arrahman mengaruniakan Indonesia dengan gunung-gunung berapi aktif yang meski berisiko bisa meletus setiap saat, tapi juga membuat penduduknya bisa menikmati air panas gratis, bahkan di tempat-tempat tak terduga seperti teluk cantik ini. Perahu menyusuri keliling teluk dan lalu berhenti di sisi yang paling enak untuk nyender-nyender ke pinggiran Teluk. Semua turun berendammmm, sementara air panas menyembur-nyembur badan dari bebatuan pinggiran teluk, menjadikan air laut sekeliling jadi hangaaaat.. subhanallah!<br />
<br />
Kayaknya kalo gak inget hari semakin sore dan sebentar lagi gelap, gak bakal beranjak dari situ. Norak lah pokoknya.<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Benteng Kalamata</span><br />
<br />
Ternate adalah pulau seribu benteng. Banyaaak banget benteng peninggalan sejarah di pulau mungil dan cantik ini, ada yang bisa dipertahankan bentuknya, ada yang sudah berupa reruntuhan. <div><br /></div><div>Saya memang gak pernah melewatkan kesempatan untuk mengunjungi benteng manapun, meskipun gak ada benteng yang ada atapnya, dan itu berarti kepanasan atau kehujanan, haha.<br />
<br />
Kami masih punya seharian keesokan hari sebelum lusa bertolak memulai pelayaran. Bakal teman-teman seperjalanan mulai berdatangan. Saya kenalin Soni dan Darocky dengan Indhi, yang memperkenalkan diri sebagai, "Indiana Jones, Indiana Jones."<br />
<br />
Ada beberapa benteng di Ternate, kami sempat menyambangi dua. Benteng Kalamata di tepi laut dan Benteng Kastela di tengah kota. Benteng Kastela, sebagian besar sudah menjadi puing. Bagian yang masih utuh berdiri bersama rumah-rumah penduduk dan bangunan lain. Terlihat meriam-meriam kuno tergeletak di jalan-jalan, tak terawat. Uhuhu, sedih. <br />
<br />
Benteng Kalamata terjaga dengan baik dan dipugar. Letaknya persis di tepi laut seperti umumnya sebuah benteng dibangun. Keren!<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/11102003216/in/album-72157638147256124/" title="ternate 02"><img alt="ternate 02" height="361" src="https://farm4.staticflickr.com/3693/11102003216_41f052c9ea_z.jpg" width="640" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<br />
<br />
Benteng ini dibangun oleh Portugis, sempat diambil alih oleh Spanyol, sebelum kemudian dikuasai Belanda. Kalamata adalah nama Pangeran Ternate yang wafat di Makassar pada 1676. Pada 1994 Depdikbud memugar benteng ini dan pada 2005 Pemda Ternate menambahkan beberapa renovasi tambahan.<br />
<br />
Karena letaknya persis di tepi laut di sisi yang menghadap pulau Maitara dan Tidore, kedua pulau ini bisa kita lihat sambil main-main jumpalitan di atas benteng. Etapi kami kepingin lihat view kedua pulau ini persis kayak di uang seribu. Jadi setelah rambut bau matahari dan kulit bau gorengan, kami menyusuri sisi laut Ternate mencari spot duit seribu itu. Nyusahin deh pokoknya.<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Uang Seribu Versi Live</span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhExxF-4lyKKOI6SUdszZTaPKcwrZtE__LltNSEcbU-JzJ_lLvDlVVRyqk4G5Uod18vxEXY5uDeuKhsNwjesTsdNHlRTfxp_-RyQapJ3Qk3lZApNCqK2sbT4T25x2CobOr73pts6Q/s1600/images.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="152" data-original-width="332" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhExxF-4lyKKOI6SUdszZTaPKcwrZtE__LltNSEcbU-JzJ_lLvDlVVRyqk4G5Uod18vxEXY5uDeuKhsNwjesTsdNHlRTfxp_-RyQapJ3Qk3lZApNCqK2sbT4T25x2CobOr73pts6Q/s1600/images.jpeg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Image Source: Kaskus</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5oF5eRLYLBznDLsRmJuIR7GJ1Pt946YeN70qoh2hxHE97JD52aOgNYcvhwVPdJEBcmze7iLvLySqfaWMOC0pdFdCCSZpLo2OpAXid1aF1tJStEODhY194QaE9XNaPiM1QMuvK-g/s1600/blurred+Ternate+Maitara+%2526+Tidore.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="577" data-original-width="1024" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5oF5eRLYLBznDLsRmJuIR7GJ1Pt946YeN70qoh2hxHE97JD52aOgNYcvhwVPdJEBcmze7iLvLySqfaWMOC0pdFdCCSZpLo2OpAXid1aF1tJStEODhY194QaE9XNaPiM1QMuvK-g/s640/blurred+Ternate+Maitara+%2526+Tidore.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Yah gak persis-persis amat sih anglenya, kurang kesana-an, hihihi. Yang persis di depan mata adalah Pulau Maitara, yang di belakangnya Pulau Tidore. Yang diblur itu bukan saya. #jawabduluan<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGp4t3EHsfujySEKyTZOtcWl2LiPYh7oOKm0n2hJXX_ll8BU_uriu3jDQh8IgppmZCP3lxlkbOwXjoVhH5Kyrp7q8rdxrhkQLYevrHY3GQGy5Ei6mB6mhhRHKVZ213ojwKaem7hA/s1600/a+ternate+06.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="507" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGp4t3EHsfujySEKyTZOtcWl2LiPYh7oOKm0n2hJXX_ll8BU_uriu3jDQh8IgppmZCP3lxlkbOwXjoVhH5Kyrp7q8rdxrhkQLYevrHY3GQGy5Ei6mB6mhhRHKVZ213ojwKaem7hA/s400/a+ternate+06.jpg" width="225" /></a><span style="font-size: x-large;">Batu Angus</span><br />
<span style="font-size: x-large;"><br /></span>
Batu Angus adalah satu sisi pantai di Ternate yang penuh berisi batu-batu hitaaaammmm, tersebar dari kaki Gunung Gamalama hingga ke pantai. Bebatuan hitam ini pada dasarnya adalah lahar yang mengering dan menghitam, yang dimuntahkan Gunung Gamalama pada tahun 1673.<br /><br />
Gunung Gamalama ini masih aktif sampai sekarang. Sewaktu kami di sana, sesekali terlihat asap keluar dari kawahnya. Seba'da kami meninggalkan Ternate sekitar 2 pekan kemudian, gunung ini meletus cukup hebat.<br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgea5mm7S4Vaeh8yjCCJd-omrCvDXB4tjYAGe5B58hdPHje0HW0I5EJlP_N3ASjeWChah96mM6wJz8wi3JrZ_PGPHRP-nuPf-H8_kzSHuSn7uDYjk3LHi8yB5-6dXSTEfEwA17FOQ/s1600/PB183309-e.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="676" data-original-width="1200" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgea5mm7S4Vaeh8yjCCJd-omrCvDXB4tjYAGe5B58hdPHje0HW0I5EJlP_N3ASjeWChah96mM6wJz8wi3JrZ_PGPHRP-nuPf-H8_kzSHuSn7uDYjk3LHi8yB5-6dXSTEfEwA17FOQ/s640/PB183309-e.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Pondok Pak Diko</span><br />
<br />
Tidak jauh dari Batu Angus ada sebuah tebing yang di atasnya terdapat pondok super mungil terbuat dari kayu. Pak Diko pemilik pondok ini. Pondok kayu ini terdiri dari 2 lantai, hanya punya 1 ruangan kecil, selebihnya teras semi terbuka. Tidak ada listrik, tidak ada lampu. Jika kita memandang ke bawah dari atas tebing ini, orang-orang di pantai kelihatan kueciiiiiiil sekali. Entah berapa puluh meter tingginya tebing ini.<br />
<br />
Di sinilah kami menginap malam ini sebelum besok mengarungi laut. Dan sepulangnya dari Raja Ampat sepekan kemudian, di sini pula kami bermalam sebelum melanjutkan perjalanan menuju Ambon lalu ke Banda Neira.<br />
<br />
Di ujung tebing terdapat bangku kayu dan bebatuan yang enak ditongkrongi dan berlama-lama memandang laut lepas dan orang-orang di pantai yang bagai semut. Pemandangan alam terbuka membentang luas seluas-luasnya. Bila kita melihat ke bawah ke pangkal tebing, terlihat ombak memecah bebatuan dan mencipratkan air hingga tinggi dan besar, nun jauh di bawah kaki kita.<br />
<br />
Ketika malam tiba yang terdengar hanya suara ombak, angin dan serangga malam. Tidak ada lampu sama sekali. Langit, bintang, bulan, persis di hadapan kami semacam teater raksasa. Subhanallah.<br />
<br />
Saya merenungi segalanya dengan rasa syukur yang membutuhkan rasa syukur lagi. Tempat "mewah" ini kami nikmati tanpa membayar sepeser pun. Pak Diko tidak minta apapun selain "uang rokok" saja. Saya melihat tempat ini tidak beda dengan resort-resort mewah. Menawarkan hal yang sama: pemandangan yang mencekat nafas, memencil dari segala peradaban, koneksi total dengan alam. Sungguh mahal. Allah Arrahman had given us this for free.<br />
<br />
Pak Diko adalah orang pertama yang kami cari kabarnya ketika Gunung Gamalama meletus 2 pekan kemudian. Alhamdulillah beliau selamat. Semoga Allah senantiasa menjaganya.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwfiI13XnOuxbe96UAtCv0rP-a8H_oJo6nIAgUCOWEJQ-SfFDwyjuc2ww0o2LFoxUBz2_k9-EsCS179zm5hTfE-ClgwCejIEm5Sw-NZgculTNR76TTyWwE5hVS5uJ_wJyYwtgfaQ/s1600/a+ternate+09.jpg"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="507" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwfiI13XnOuxbe96UAtCv0rP-a8H_oJo6nIAgUCOWEJQ-SfFDwyjuc2ww0o2LFoxUBz2_k9-EsCS179zm5hTfE-ClgwCejIEm5Sw-NZgculTNR76TTyWwE5hVS5uJ_wJyYwtgfaQ/s400/a+ternate+09.jpg" width="225" /></a>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1-ygRh47axBqNFgoM_ZmSavFz9Zgzp2a0c4oUkvnFGMDa59JvifSN7dnvasu1zUu7pyKDZEWxJcyYEaYgl74Ug2-ptOdDNTzhakp1zWm8snwL6BwTqbfeBeLqkfhSi3EuynS7ag/s1600/a+ternate+17.jpg"><img border="0" data-original-height="769" data-original-width="433" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1-ygRh47axBqNFgoM_ZmSavFz9Zgzp2a0c4oUkvnFGMDa59JvifSN7dnvasu1zUu7pyKDZEWxJcyYEaYgl74Ug2-ptOdDNTzhakp1zWm8snwL6BwTqbfeBeLqkfhSi3EuynS7ag/s400/a+ternate+17.jpg" width="225" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLHyuYUCuEeYwGFzDXgwJn9oSFXbLoQUFwP7UGR_G44sA1-lstNldIMXUz8NChSV5ylKrWbXw6q8u5mxlEWQZmNAyDD98O6VrIcUhG6lYBLWY7bl9v6tc8TMiUC4sfZ8Oau8P8Aw/s1600/a+ternate+10.jpg"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="507" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLHyuYUCuEeYwGFzDXgwJn9oSFXbLoQUFwP7UGR_G44sA1-lstNldIMXUz8NChSV5ylKrWbXw6q8u5mxlEWQZmNAyDD98O6VrIcUhG6lYBLWY7bl9v6tc8TMiUC4sfZ8Oau8P8Aw/s400/a+ternate+10.jpg" width="225" /></a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioJZg9WxDjICgx5bFOjQPqFv6Us8Xg7FYZS-9B_bbgNbHx3mvp5iLaHo_Q-jf0j8WmMxR22I5f2ByrfdpJZedxqKv1IoTiMRpjuILoVmkpIk19bLa1-PzV4v5NQ6WbRG59Ahz_ig/s1600/a+ternate+11.jpg"><img border="0" data-original-height="507" data-original-width="900" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioJZg9WxDjICgx5bFOjQPqFv6Us8Xg7FYZS-9B_bbgNbHx3mvp5iLaHo_Q-jf0j8WmMxR22I5f2ByrfdpJZedxqKv1IoTiMRpjuILoVmkpIk19bLa1-PzV4v5NQ6WbRG59Ahz_ig/s640/a+ternate+11.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlqc_faXZV7C_xbhHylOJhx-b5NL_L7YQhdFgjnkUhTWYgyNyswiJaF6oipa72EItzCj6gJCvs12VKs1v3mVX7sHOtTcnoW_JGaGnEhyphenhyphen5rE7upLQD7qmwh3S-9UBLAnM-eVTL_eA/s1600/Diko%2527s+Cabin.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="577" data-original-width="1024" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlqc_faXZV7C_xbhHylOJhx-b5NL_L7YQhdFgjnkUhTWYgyNyswiJaF6oipa72EItzCj6gJCvs12VKs1v3mVX7sHOtTcnoW_JGaGnEhyphenhyphen5rE7upLQD7qmwh3S-9UBLAnM-eVTL_eA/s640/Diko%2527s+Cabin.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<span style="font-size: x-large;">Next: </span><a href="https://pennylaneonline.blogspot.com/2021/02/perairan-kepulauan-guraichi-dan-desa.html">Perairan Kepulauan Guraichi dan Desa Timlonga</a><br />
<br />
<br /></div>Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-31820979770183957302019-01-13T23:21:00.002+07:002022-11-10T11:05:46.204+07:00Perjalanan Untuk Orang Gila dan Orang Bodoh<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6547585487/in/album-72157628499141801/" title="theteam"><img alt="theteam" height="360" src="https://farm8.staticflickr.com/7013/6547585487_1f5a45d370_z.jpg" width="640" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<br />
<div>
<br />
<span style="font-size: large;">Ini</span> adalah perjalanan survey dua pekan di 2011 mengarungi laut Halmahera untuk masuk Raja Ampat melalui pintu belakang alias Wayag. Berangkat dari Ternate naik kapal 4 mesin, turun menelusuri kaki bawah Pulau Halmahera, lanjut ke Wayag, jelajah Raja Ampat mulai dari Waisai, Waigeo, Salawati hingga Misool. Lalu kembali dengan rute yang sama. Sebagian akan lanjut ke selatan, yaitu ke Banda Neira dengan kapal PELNI dari Ambon, sebagian lain ke arah utara, ke Jailolo lalu Tobelo, dan sisanya kembali ke Jakarta. Itu rencananya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Kapal</span> yang kami sewa bermesin 4, kecil dan tanpa lampu. Karena memang ini adalah kapal penumpang yang sehari-hari menyeberangkan penduduk dari dermaga ke dermaga. Kayak mikroletnya Jakarta, kurang lebih. Beroperasi hanya selama ada matahari, karena itu dia tidak berlampu. Tapi karena perjalanan diplot akan memanfaatkan waktu malam untuk pelayaran panjang, dan banyak berhentinya hanya di waktu siang, maka lampu eksternal pun disiapkan, lengkap dengan generator. So, we thought we got this under control. I said, we thought.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Kalau</span> kata mas Arya yang bikin perjalanan survey ini, cuma dua jenis orang yang mau ikut pelayaran ini. Orang gila atau orang bodoh.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="font-size: large;">And</span> it might be true 😄</div>
<div>
Stay tune.<br />
<br />
<br />
<i>To Be Continued</i></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="font-size: x-large;">Next:</span><br /><a href="https://pennylaneonline.blogspot.com/2019/02/ternate-pulau-seribu-benteng-teluk.html">Ternate: Teluk Sulamadaha, Uang Seribu dan Pondok Pak Diko</a><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi50ft6q3dz13NSDvRNaTBy7UKbk0JiHoMZoI3MXvoEtG0hgJw3UnllkcG8Lf_y3RmdW3gDDugLgm0thoi07NYrhngj0QvCZWwKRk4sMFNO1RfS46GEA_eBb2T-M4dW8jo729jRpQ/s1600/800px-Maluku_Islands_en.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="881" data-original-width="800" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi50ft6q3dz13NSDvRNaTBy7UKbk0JiHoMZoI3MXvoEtG0hgJw3UnllkcG8Lf_y3RmdW3gDDugLgm0thoi07NYrhngj0QvCZWwKRk4sMFNO1RfS46GEA_eBb2T-M4dW8jo729jRpQ/s640/800px-Maluku_Islands_en.png" width="580" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Photo by <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Halmahera" target="_blank">Wikipedia</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<br /></div>
Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-28090731858423402122019-01-01T22:55:00.000+07:002019-01-02T18:46:25.446+07:00FinTech dan Anak 80an<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihnqOp1bZ_LPvKOIVWmFp22DjLrmve8THvSvK2jPXXfNXXQg5D_GCA9Iug_7GiR0RZvTegYnB5sbxzsQ5mPmYYjwj0ObZB6WH-HOSqursBqHSsJxgL2cu0AOsbgRpPDTHGqFsdUw/s1600/Fig-24-ericsson-r380-rev1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="403" data-original-width="696" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihnqOp1bZ_LPvKOIVWmFp22DjLrmve8THvSvK2jPXXfNXXQg5D_GCA9Iug_7GiR0RZvTegYnB5sbxzsQ5mPmYYjwj0ObZB6WH-HOSqursBqHSsJxgL2cu0AOsbgRpPDTHGqFsdUw/s320/Fig-24-ericsson-r380-rev1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">My favorite smartphone years back.<br />
Photo by <a href="http://gsmhistory.com/">GSMhistory.com</a></td></tr>
</tbody></table>
Saya adalah satu dari banyak "anak 80-an" yang sangat menikmati kemajuan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan. Seperti yang sering dibahas orang, anak 80-an itu mengalami segalanya.<br />
<br />
Transisi dari "primitif" ke modern, dari orde baru ke era reformasi. Masih tenarnya The Beatles, Queen, Genesis, Rolling Stones, Aerosmith, lalu Level 42, Duran-duran, Guns n Roses, Nirvana, Red Hot Chilli Pepper, sampai Goo Goo Dolls. Bus Gamadi bayar 100 perak sampai Transjakarta yang pakai e-wallet. Pembangunan jalan layang besar-besaran dan jalan tol lingkar dalam dan luar, menyaksikan kawasan lampu merah tomang dari 1 jalan hingga susun 4 lapis, mengalami jalan TB Simatupang masih tanah semata dan Citos masih cuma bangunan Sport Center kecil dan sendirian, hingga kini serasa kita tenggelam dalam lautan beton jalanan dan gedung tinggi.<br />
<br />
MS-DOS, Mac OS X Kodiak, Windows 3.1, dBase, Pascal, Linux, MIRC, ICQ, newsgroup, mailing list, discussion board, Pacman, Load Runner, Digger, tumbuh hingga Syberia dan Tomb Rider sampai game gak ngetrend lagi, sampai macam-macam messenger dan social media.<br />
<br />
PDA berbasis Symbian, Windows Mobile, Palm, Java, hingga menjadi smartphone berbasis iOS, BB, Android. I still love my Sony Clie yang sekarang wafat itu! Simple, keren, nyaman buat baca buku di angkot. Saya nyelesaiin baca buku Harry Potter & The Philosopher's Stone yang tuebelll itu di angkot pergi-pulang kantor cukup pakai Sony Clie tamvan seukuran telapak tangan. Gak kayak smartphone yang tampilannya rame dan "penuh gangguan", tampilan buku di PDA so clean dan gak nusuk mata, dan bebas gangguan.<br />
<br />
Masa jaya Ericsson (sebelum nikah dengan Sony), Nokia dan Motorola dari segede tempe sampai segede remote kunci mobil (which I still love kalo masih ada yang jual). SMS antar operator dari gak bisa hingga akhirnya para operator menyerah, mungkin males saingan sama layanan SMS-Oke or SMS via internet dan chat service.<br />
<br />
Jamannya Bank Bumiputera mengeluarkan kartu ATM yang pertama di Indonesia, bisa ambil uang jam berapa saja lewat mesin gede yang canggih dan baik hati itu menjadi hal paling cetar dan nyaman.<br />
<br />
Jamannya pakai kamera pocket Fuji M15 yang warna-warni, Ricoh yang kerenan dikit, dan SLR analog dan lensa 50mm manual. Cuci cetak di Rapico, nongkrongin hasil cetak sambil bilang sama petugas, "Warnanya matengin ya, mas!" Klise foto disimpen baek-baek bakal dicetak lagi nanti ukuran 20R kayak foto model majalah Gadis dan Mode (udah almarhumah). Sampai lahir brujulan DSLR mulai paling canggih sampai entry level, yang dari kamera bisa langsung lumpat ke hape bakal narsis di socmed --walaupun ngakunya gak suka narsis :D, atau tembak langsung print pakai mesin mungil bernama Canon Selphy, lalu brujulan mirrorless hingga kini dia pun full frame pulak (come to mama!).<br />
<br />
Yes, we've seen it all, experienced it all. We saw the changing, the transition, the evolution of the world through time. We've become the changing itself. Dibandingkan angkatan lain, mungkin gak sebanyak ini perubahan yang mereka alami, baik pra maupun pasca 80an.<br />
<br />
Sekarang ini yang namanya FinTech meraja dan melela, sangat memudahkan berbagai urusan, karena memang sangat dibutuhkan. Kemarin ini saya instal beberapa aplikasi FinTech yang kece-kece, kayak <a href="https://ammana.id/" target="_blank">Ammana</a>, Zakatpedia, e-Salaam, T-Cash dan <a href="http://flip.id/" target="_blank">Flip</a>. Terkhusus Flip, sangat bermanfaat dan betul-betul jadi solusi. Ketika belanja online dan jualan online dan kerja jarak jauh menjadi hal yang lumrah, bank-bank yang masih saja narik biaya Rp 6.500,- untuk transfer antar bank sungguh sangat gak keren bin gak ganteng samsek. Dari semalam sampai tadi sore saya kelar kirim-kirim surat cinta (baca: tagihan) ke customer, yang mana akun bank sudah disesuaikan dengan bank pilihan customer, via Flip. Bebas biaya transfer, alhamdu..lillah!<br />
<br />
Untuk pelapak online yang mau pakai Flip, Flip ini akan membuat kode unik di belakang jumlah uang yang harus ditransfer. Nah, supaya kita gak sengaja makan uang yang bukan hak kita, kalau saya, saya discount dulu total tagihan sebanyak 100 rupiah. Jadi ketika Flip menambahkan kode unik, sudah aman, karena jumlah total tagihan tidak akan melampaui yang seharusnya kita terima.<br />
<br />
Next yang saya incar adalah <a href="http://ammana.id/" target="_blank">Ammana</a>. Ammana ini bikin kita mudah berinvestasi di usaha-usaha kecil milik rakyat, seperti toko kelontong, ternak ikan, kebun sayur, dll. Data pelaku usaha dan badan yang menyalurkan dananya juga lengkap, juga portofolionya, sampai agunannya. Nilai "saham" yang kita mau beli juga terjangkau per unitnya. Dan ada crowdfunding juga.<br />
<br />
Baiklah. Senang sekali mulai menulis lagi. Semoga bermanfaat dan berkah. Aamiin.<br />
<br />
Hello, stalkers. I'm back :)<br />
<br />
<i>** Postingan ini tidak mengandung iklan **</i><br />
<br />
<i>Pejaten, 23 Rabiul Akhir 1440</i><br />
<i>Hari pertama 2019</i><br />
<br />
<br />Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-44609268935317899892017-06-28T10:52:00.000+07:002017-07-01T12:14:34.178+07:00Mereka Yang Tak Hendak Beranjak Dari Laut - Suatu Sore di Desa Sama Bahari (TN Wakatobi Bag. 8 Selesai)Nama aslinya Kampung Bajo Sampela. Terletak di atas laut karena tak hendak mereka beranjak dari laut. Laut bening turkois itu adalah tanah, pekarangan, tempat bermain, ladang penghidupan, tempat mengabdi. Sak-kampung itu ya di atas laut. Jalan-jalan kampung adalah jembatan-jembatan penghubung antar rumah. Kendaraan yang terparkir di "garasi" dan hilir mudik di bawah adalah perahu-perahu sampan. Leyeh-leyeh piknik adalah mengapung-apungkan tubuh di permukaan laut bening.<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917551639/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 062"><img alt="Wakatobi 062" height="427" src="https://c1.staticflickr.com/8/7046/6917551639_951910fc9d_z.jpg" width="640" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917548735/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 058"><img alt="Wakatobi 058" height="500" src="https://c1.staticflickr.com/8/7070/6917548735_b424825d4f.jpg" width="333" /></a> <a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917549461/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 059"><img alt="Wakatobi 059" height="500" src="https://c1.staticflickr.com/8/7178/6917549461_aa19136efe.jpg" width="333" /></a><br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917549461/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 059"></a><br />
<a name='more'></a>Kalau anda main ke kampung Suku Bajo, dengan riang gembira mereka akan menyambut sapaan anda dan membiarkan anda keluar masuk rumah mereka tanpa hambatan. Iyaaa, seriuuuuuus. Anak-anak Bajo yang antusias, ibu-ibu mereka yang ramah. Saya dan teman-teman keluar masuk rumah mereka melihat-lihat bagian dalam, peralatan menangkap ikan, dan numpang sholat.<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917550185/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 060"><img alt="Wakatobi 060" height="500" src="https://c1.staticflickr.com/8/7208/6917550185_81d0b9a173.jpg" width="333" /></a> <a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917550763/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 061"><img alt="Wakatobi 061" height="500" src="https://c1.staticflickr.com/8/7188/6917550763_2c9ac7f39b.jpg" width="333" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br />
<br />
Kami menumpang sholat di rumah salah satu kerabat Pak Hamid. Rumahnya lebih besar dari rumah-rumah yang lain dan berlantai dua! Wuiiih, kewrweeen.. Seusai sholat, ngeteh-ngeteh dulu sambil ikut-ikutan pake bedak dingin di muka kayak wanita-wanita Bajo, hihiy... Semuanya pake, termasuk mas Mahrun sama Boetje. Did I not make myself clear? Wanita Bajo. Wa-ni-ta. :D<br />
<br />
Rencana bermalam di kampung cantik ini harus kandas karena ada perkembangan mendadak seputar tiket Express Air. Sepanjang pelayaran kembali ke Wanci, semua tertidur nyenyak di bawah langit yang perlahan beranjak senja. Perahunya tanpa tudung, sebuah test yang sempurna untuk bedak dingin yang masih memupuri wajah.<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917552595/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 063"><img alt="Wakatobi 063" height="427" src="https://c1.staticflickr.com/8/7062/6917552595_79b20e8607_z.jpg" width="640" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917553669/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 089"><img alt="Wakatobi 089" height="428" src="https://c1.staticflickr.com/8/7070/6917553669_0300f36924_z.jpg" width="640" /></a><br />
<br />
Menjejak kembali di Wangi-Wangi, matahari persis jatuh di ufuk barat. Kapal-kapal melambai tenang.<br />
<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917554323" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" title="Wakatobi 064"><img alt="Wakatobi 064" height="640" src="https://farm8.staticflickr.com/7200/6917554323_e2fdb09bbb_z.jpg" width="427" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>Kami sempat mampir ke Mata Air Kontamale, cuci muka dengan segarnya mata air gua tersebut. Dan benaaaar, masya Allah, setelah bedak dingin dihapus, terbuktilah kalau wajah gak terbakar! Buang jauh-jauh Nivea. We have Cold Powder aliyas Bedak Duingin :D<br />
<br />
---<br />
<br />
Keesokan pagi saya dan mas Mahrun mengantar Indhi, Boetje dan Ciwie ke Bandara. Lalu kami berdua ke pelabuhan untuk menumpang kapal kayu kembali ke Kendari. Saya sempatkan memotret ibu cantik penjual Kasuami gepeng di pelabuhan, yang sebenarnya cuma mau ngasih liat laut pelabuhan di belakang ibu itu yang beniiiiiing. Pelabuhan! Bening!<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917557153/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 067"><img alt="Wakatobi 067" height="427" src="https://c1.staticflickr.com/8/7066/6917557153_2c78673508_z.jpg" width="640" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<br />
<br />
Dua belas jam perjalanan menunggu di hadapan. Melewati Pulau Buton yang indah itu lagi. Nasi kucing dan dipan berangin yang lebih nikmat dari Awani Dream.<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917559381/in/album-72157629420789351/" title="The Stunning Button Island 2"><img alt="The Stunning Button Island 2" height="427" src="https://c1.staticflickr.com/8/7061/6917559381_6177d86aaf_z.jpg" width="640" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917556119/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 066"><img alt="Wakatobi 066" height="427" src="https://c1.staticflickr.com/8/7063/6917556119_6864d1a8f6_z.jpg" width="640" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Epilog:</span><br />
<br />
Pada awal tahun ini saya dan beberapa teman mengatur perjalanan ke Wakatobi lagi, dan kali ini lengkap khatam Wa-ka-to sampai Bi. Plus mengunjungi para sahabat aktivis Forkani di Kaledupa. Plus jelajah sebagian Pulau Buton, terutama ke laguna yang ada terowongan ke lautnya. Plus main air di riam-riam Moramo yang kalo pas sepi dan bersih indahnya setara pemandian bidadari itu.<br />
<br />
Tapi ternyata peserta yang ikut semuanya priaaaaaaa. Jadi deh saya gak ikutan, tapi rombongan tetap berangkat.<br />
<br />
Pesan epilog ini sangat sederhana: kalo saya ngajak ngebolang, kaum hawa pada ikutlah donk.<br />
<br />
<br />Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-37530416490035068252017-06-27T09:56:00.003+07:002017-07-01T11:56:18.573+07:00Terumbu Karang Perawan Sejauh Mata Memandang (TN Wakatobi Bag. 7)Perjalanan menuju lokasi yang dijanjikan Pak Hamid diselingi berkali-kali perahu harus mematikan motor perahu, karena bertemu dangkalan yang penuh terumbu karang segar cantik warna-warni. Motor perahu harus dimatikan agar terumbu karang tidak ada yang terluka. Setiap kali kami mendayung di atas dangkalan-dangkalan itu, wajah-wajahnya siap nyebur, haha. Kata Pak Hamid, beluuuum.. Jadi ya, dangkalan-dangkalan itu buanyaaaak sekali. Dan full taman bunga!<br />
<br />
Akhirnya kami keluar dari kelungkung pulau-pulau kecil, tiba di tengah laut biru donker navy yang keren. Nelayan bertebaran di mana-mana, kami mendekati salah satu nelayan dan membeli seember besar ikan segar yang baru ditangkap. Harganya, lima puluh ribu seember besar!<br />
<br />
Pak Hamid mengatakan ia dan crew akan ke pantai untuk memasak ikannya. Lalu tetiba ini terhampar di hadapan kami:<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917532195/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 048"><img alt="Wakatobi 048" height="427" src="https://c1.staticflickr.com/8/7199/6917532195_c17642fec9_z.jpg" width="640" /></a><br />
<br />
Masya Allah, sejauh mata memandaaaaaaaaaaaaaaaang..<br />
Saya sempat perkirakan luasnya, kira-kira mungkin lima kali lapangan bola, maybe more! Full warna-warni terumbu karang utuh tak tersentuh!<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917524963/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 044"><img alt="Wakatobi 044" height="427" src="https://c1.staticflickr.com/8/7188/6917524963_a753db787a_z.jpg" width="640" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<br />
<br />
Ini jamnya laut surut, maka area terumbu karang yang dekat pantai semuanya menyumbul ke permukaan! Bagaikan taman bunga yang tetiba keluar dari dasar lautan.<br />
<br />
Gegara keasyikan motret di area dangkal inilah, sambil tertatih melangkah menjaga kaki tidak menyentuh karang, bagai tidak habis-habis, tau-tau mas Mahrun sudah memanggil-manggil dari pantai untuk makan. "Ikannya sudah matang!"<br />
<a name='more'></a>Sementara area yang dalam belum lagi kami ceburi, dududuh. Area yang dalam ini juga konturnya wall, dengan mudah seseorang bisa melihat kontur ini dari atas perahu karena beningnya. Baiklah, makan dulu.<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917532809/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 049"><img alt="Wakatobi 049" height="500" src="https://c1.staticflickr.com/8/7180/6917532809_373da77c94.jpg" width="333" /></a> <a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917540631/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 051"><img alt="Wakatobi 051" height="500" src="https://c1.staticflickr.com/8/7045/6917540631_77461f6da4.jpg" width="333" /></a><br />
<br />
<script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<br />
<br />
Ini ikan-ikan saking segernya, warna tulangnya belum berubah. Biru turquoise!<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917563871/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 003"><img alt="Wakatobi 003" height="500" src="https://c1.staticflickr.com/8/7054/6917563871_dc21ecc1d0.jpg" width="500" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<br />
<br />
Sesekali nelayan lewat berjalan kaki membawa hasil tangkapannya hari itu. Termasuk bapak nelayan yang baik ini, yang membolehkan kami pinjam pikulan ikannya untuk pepotoan.<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917544969/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 054"><img alt="Wakatobi 054" height="427" src="https://c1.staticflickr.com/8/7177/6917544969_5e079b26bc_z.jpg" width="640" /></a><br />
<br />
Akhirnya yang sempat nyebur sebelum kami bertolak lagi adalah Titi. Dan saya bisa melihat area dalam masih terbentang luas lagi. Kontur wall yang mempesona itu menanti saya selami. Waktu itu belum certified, huhu.<br />
<br />
Kami meninggalkan taman bunga seluas lima kali lapangan bola maybe more itu, we were blown away. Kalau area ini saja tidak ada yang tahu selain nelayan setempat, pastinya banyak area lain yang serupa yang juga tidak tersentuh manusia. Dan seperti halnya saya juga tak hendak merinci lokasi persis taman bunga ini, marilah biarkan yang lain juga demikian. Sepakat?<br />
<br />
<script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917546893/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 056"><img alt="Wakatobi 056" height="427" src="https://c1.staticflickr.com/8/7039/6917546893_bf687110dc_z.jpg" width="640" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<br />
<br />
<i>To Be Continued</i><br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Next:</span><br />
Suatu Sore di Kampung Suku Bajo, Desa Sama Bahari<br />
<br />Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-60967425148347962552017-06-25T16:50:00.000+07:002017-06-27T10:57:18.119+07:00Pagi di Lentea (TN Wakatobi Bag. 6)Sebuah pagi yang erat lekat di ingatan, salah satunya adalah pagi itu di Lentea. Terbangun subuh ketika masih gelap, wudhu, subuhan. Bau kayu tersentuh embun dan udara subuh, seketika membawa ingatan saya ketika kecil dulu di kampung ayah dan mama di Pagar Alam. Sebuah dusun di kaki Gunung Dempo yang udaranya super duper dingin. Rumah panggung kayu besar milik nenek.<br />
<br />
Tidak menunggu lama hingga kami bergegas ke teras rumah sehabis subuhan. Tidak mau keduluan matahari! Subuh biru! Laut lepas tenang, airnya surut hingga cukup jauh. Foto-foto jelang sunrise super cantik dirasa ada yang kurang. Indhi nyuruh mas Mahrun naik perahu ke tengah laut, demi supaya ada siluet perahu lewat dengan manusianya, hahaaa.. Jual kemana habis ini fotonya, 'Ndhi? Natgeo yaaaa...<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917516603/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 038"><img alt="Wakatobi 038" height="333" src="https://c1.staticflickr.com/8/7041/6917516603_9c9024d252.jpg" width="500" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917517083/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 039"><img alt="Wakatobi 039" height="333" src="https://c1.staticflickr.com/8/7069/6917517083_0c5936cfb8.jpg" width="500" /></a><br />
<script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917517699/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 077"><img alt="Wakatobi 077" height="333" src="https://c1.staticflickr.com/8/7188/6917517699_cba3b2761d.jpg" width="500" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br />
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;">إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ</span></div>
<br />
<i>Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,</i><br />
<i>(Q.S. Ali Imran 190)</i><br />
<br />
<a name='more'></a>Mungkin salah satu yang paling menjiwai ayat ini adalah para fotografer. Pergantian hari, malam ke pagi, sore ke malam, adalah saat-saat di mana warna udara berubah tiap detiknya. Dan dalam spektrum warna paling luas. Mulai biru, ungu, merah, oranye, kuning, terkadang merah jambu, atau keperakan, atau warna-warna yang tidak ada manusia yang menamainya.<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917518337/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 078"><img alt="Wakatobi 078" height="333" src="https://c1.staticflickr.com/8/7052/6917518337_36ce89fdfd.jpg" width="500" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917519215/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 040"><img alt="Wakatobi 040" height="333" src="https://c1.staticflickr.com/8/7180/6917519215_7fe98c91cd.jpg" width="500" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br />
<br />
Adik ini, haduh lupa namanya, lagi asik berenang dan bolak-balik terjun dari perahunya. Saya dan Indhi sempat minta dia untuk beberapa kali terjun ulang untuk kita foto. Kayaknya saya dapet sih 1-2 foto dia lagi terjun yang lumayan cakep. Somehow didn't make it to Flickr, biasanya karena saya ogah kebanyakan upload foto. Jadi pingin cari lagi.<br />
<br />
Sambil diseling ngeteh dan berkemas, kami ngobrol dengan beberapa tetangga yang datang mampir dan ikut ngopi sama-sama. How I love kehidupan desa. Siapapun dengan mudah bisa mampir kapan saja. Hampir pasti disambut ramah dan hangat. *It's sunnah!*<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917520871/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 042"><img alt="Wakatobi 042" height="500" src="https://c1.staticflickr.com/8/7200/6917520871_3cfec18b97.jpg" width="333" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<br />
<br />
Kami segera berangkat lagi sebelum matahari tinggi. Masih ingin menikmati teras bioskop bintang-bintang, namun juga tidak sabar menagih janji Pak Hamid yang akan membawa kita ke hamparan terumbu karang super luas yang masih perawan.<br />
<br />
Laut sedang surut hingga jauh ke tengah. Tangga dan tiang-tiang rumah terbebas dari air laut. Perahu kami perlahan menjauhi rumah panggung Pak Hamid. Para tetangga sudah kembali ke aktifitas masing-masing. Adik kecil tadi melepas kami pergi.<br />
<br />
<i>To be continued</i><br />
<i><br /></i>
<span style="font-size: x-large;">Next:</span><br />
Hamparan Terumbu Karang Super Luas nan Perawan<br />
<br />Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-41166322184081683982017-04-16T18:04:00.001+07:002017-06-28T10:55:37.594+07:00Seribu Bintang di Langit Lentea (TN Wakatobi Bag. 5)Kejutan hari ini datang dari mas Mahrun, waktu dia mengatakan bahwa malam ini kami akan bermalam di rumah Pak Hamid di kampung suku daratan di Pulau Lentea, salah satu pulau di gugus kepulauan Kaledupa. Hihuy!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYto-rkdI8Zzmrv90PrDqKTy6kJTskQGZOgNbSwBMGopsrWxJBZof77gyH4PNc_GjEPbAjgLpmx2Gt1sDy1RNUfUHLvQ0cFYzcSoeKrIqNhFLq1YKxbxZSjeLBUMCuSBM5bRf1FQ/s1600/wakatobi-map.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="369" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYto-rkdI8Zzmrv90PrDqKTy6kJTskQGZOgNbSwBMGopsrWxJBZof77gyH4PNc_GjEPbAjgLpmx2Gt1sDy1RNUfUHLvQ0cFYzcSoeKrIqNhFLq1YKxbxZSjeLBUMCuSBM5bRf1FQ/s640/wakatobi-map.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Map by <a href="http://www.anoaoutdooradventures.com/">www.anoaoutdooradventures.com</a></i></div>
<br />
Kaledupa adalah gugus pulau berikutnya setelah Wangi-Wangi di kepulauan Tukang Besi. Perjalanan dari Hoga ke Lentea.. oooh, masya Allah... sungguh bagai Raja Ampat mini! Gugus lime stones, celah-celah sungai, hutan bakau hijau mentereng di bawah siraman cahaya mentari sore yang menjingga, merimbuni gerbang selat-selat sempit dan muara, memanggil-manggil para petualang untuk masuk menyusurinya. Pak Hamid, belok donk paaaak... <i>*kalo gak inget waktu terbatas sih* </i><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj51VT8clIDsqIJMOOghVRfSmTxCJlpeLjQTzi2nZjYeEfF9tMBVy7JV3MO_Rr8_d1tkeLqanU7sfV_BvZj0rl0tG0Dp473snMZC7h6yp4USsA_SDUxDpLXq3i3dpo9ouRo7BfT9Q/s1600/map-kldp.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="377" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj51VT8clIDsqIJMOOghVRfSmTxCJlpeLjQTzi2nZjYeEfF9tMBVy7JV3MO_Rr8_d1tkeLqanU7sfV_BvZj0rl0tG0Dp473snMZC7h6yp4USsA_SDUxDpLXq3i3dpo9ouRo7BfT9Q/s400/map-kldp.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Map by <a href="http://www.anoaoutdooradventures.com/">www.anoaoutdooradventures.com</a></i></div>
<br />
Gak ada satupun kamera yang keluar dari ransel waktu menempuh rute ini, karena kami masih pakai perahu panjang sempit yang sungguh rawan cipratan, kecuali G12-nya Boetje yang di-casing anti air. Cari-cari di fesbuknya, hlaaah, kemana itu album Wakatobi? Dah ndak adaaaaa.... So, qadarullah bener-bener gak ada fotonya. Berarti harus... balik ke sana lagi!<br />
<br />
Gegara cari-cari foto di fbnya Boetje, saya jadi jalan ke profilenya Indhi dan menyelinap ke album Wakatobi. Ahaaaa... banyak foto-foto cakep yang saya gak punya, termasuk foto terumbu karang di P. Hoga, dan rombongan lumba-lumba yang munculnya gak pake bilang-bilang itu. Ndhi, pinjem pajang yak potonya di mari. Monggo balik ke postingan sebelum ini, potonya dah saya update.<br />
<a name='more'></a><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: large;">Note:</span>
<br />
Kayaknya waktu kami on the way ke Lentea ini, kamera waterproofnya Indhi bermasalah, jadinya disimpen dan kami ngandelin Boetje deh. #penting</blockquote>
Perahu akhirnya berhenti di depan sebuah rumah panggung cantik di atas laut yang kaki-kakinya terendam laut dangkal. Aaaaw, seneeeeng... Keren sangat itu rumah! Halaman rumahnya laut lepas, piye? Dan menghadap timur! Meaning, besok pagi sunrise dari teras rumah panggung di atas laut! <i>*silent scream*</i><br />
<br />
Karena perahu tidak bisa tambat persis di depan rumah, kami turun agak di tengah laut yang airnya dangkal mencapai lutut. Lalu berjalan melintas laut dangkal dengan carrier di punggung masing-masing. Naaaaah, Ciwi, teman baru saya yang cantik jelita, bawanya bukan carrier, tapi koper! Ihihiy.. ya udah dibayangin aja ya, gak tega nyeritainnya :D :D :D<br />
<br />
Rumah-rumah panggung suku bajo dan suku daratan mirip rumah-rumah panggung di Pagaralam, kampung ayah-mama saya. Cuma bedanya ini di atas laut. Rumah Pak Hamid pun mirip rumah nenek saya. Luaaas, kamarnya banyak, jendela-jendela tinggi, teras lega. Keceh pokoknya.<br />
<br />
Kami langsung berhamburan berkeliling dan milih-milih mau tidur di kamar yang mana, karena semuanya available!<br />
<br />
Seperti di semua desa lainnya, air tawar tersedia terbatas. Penduduk mengambil air tawar ke pompa air yang disediakan. Hilir mudik perahu mereka membawa jeriken-jeriken raksasa, lewat di bawah rumah. Pompa air ini beroperasi sesuai menyalanya generator pembangkit listrik, yang hanya menyala hingga jam 9 malam saja. Kami mandi menggunakan air tersebut, seirit mungkin. Sebagai bolang profesional, alhamdulillah kami terlatih untuk bisa sikat gigi plus sabunan plus shampo-an hanya dengan menghabiskan air seember saja, ukuran reguler :)<br />
<br />
Kelar mandi, harum semerbak meruap dari dapur. Istri pak Hamid dibantu 2 rekannya lagi masak buat kami. Masya Allah, rupanya tomat yang kami petik di perjalanan tadi diolah jadi sambal tomat dadak yang lezaaat.. alhamdulillah. Kami makan ramai-ramai di tikar panjang. Dengan noraknya gak ada yang ambil nasi, ngambilnya kasuami. Hihihi.. beneran deh, efek Mirror Never Lies.<br />
<br />
Kasuami ini adalah makanan grassrootnya masyarakat Bajo. Terbuat dari singkong yang dipadatkan dan dikukus lama, hingga tahan untuk bekal melaut para nelayan. Udah aja gak dikasih bumbu, jadi rasanya tawar, padat berbungkal-bungkal, sebagai pengganti nasi. Kami makannya pakai lauk sayur tumis, ikang goreng dan sambal nan lezat. Sambil berusaha menjiwai gimana jadi nelayan yang lagi berjuang mencari nafkah di tengah laut, lalu makan kasuami di bawah bulan dan bintang. Haish.<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917563155/" title="Wakatobi 004"><img alt="Wakatobi 004" height="660" src="https://c1.staticflickr.com/8/7205/6917563155_834112cdac_b.jpg" width="660" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br />
Briefing seusai makan, membahas itinerary esok pagi. Pak Hamid berjanji untuk membawa kami ke spot terumbu karang yang luas dan indah dan belum tersentuh pengunjung. Waaah. Slurrpp..<br />
<br />
Sambil ngupi dan ngeteh, Pak Hamid bercerita tentang kisah cintanya dengan Bu Hamid. Ahahahaa, seruuuu.. Mereka bertemu di negeri jiran Malaysia. Sama-sama mengais rejeki di sana. Tidak memperoleh restu orangtua, mereka keukeuh menikah, happy ending akhirnya. Sekarang hidup bahagia di Lentea, uhuhu, alhamdulillaah.<br />
<br />
Malam makin larut, bintang semakin bermunculan. Saatnya nonton bioskop bintang di teras rumah. Dah jejer di kursi menghadap laut, kaki naik ke papan balkon. Samudera dan langit tanpa batas di hadapan mata. Bintang keluar satu persatu, dari sedikit hingga makin banyak dan makin banyak. Lalu berusaha motret tapi gagal, haha. Jam 9 persis, generator listrik mati dan semua gelap pekat. Maka kilau bintang pun makin gemintang. Cahaya bulan jatuh memantul di laut yang melambai tenang. Allahu akbar. Allah Arrahman Arrahim.<br />
<br />
<i>To be Continued</i><br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Next:</span><br />
Pagi di Lentea<br />
<br />
<br />
<div>
<br /></div>
Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9153859.post-53545848837716693172015-12-16T19:50:00.000+07:002015-12-25T13:03:59.569+07:00Laboratorium Kelautan di Jantung Segitiga Karang Dunia (Taman Nasional Wakatobi - More Than Coral Reef Bag. 4)Dari perairan P. Kapota, kami menuju ke sebuah dermaga kecil di P. Wangi-Wangi tempat kapal-kapal reguler bertolak mengangkut penumpang dari pulau ke pulau di Kepulauan Tukang Besi ini. Selama menunggu kapal yang akan ke P. Kaledupa melalui P. Hoga, kami duduk-duduk di dermaga, ada warung kopi tepat di atas laut.<br />
<br />
Kami mengamati kesibukan penduduk lokal datang dan pergi. Tidak hanya yang naik kapal besar, tapi perahu-perahu kecil dan besar yang hilir mudik, didayung oleh anak kecil, orang dewasa, tua, muda, semuanya dengan tangkas dan effortless hilir mudik dari rumah ke rumah, dari dermaga ke tengah laut, bermain-main. Effortless, karena bahkan tanpa dayung pun jadi! Seorang pemuda dengan santai dan tangkas mendayung perahunya dengan kakinya! Kayak main otopad ajaaaa...<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917506097/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 028"><img alt="Wakatobi 028" height="500" src="https://farm8.staticflickr.com/7040/6917506097_0d0335382f.jpg" width="333" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj96bAQ8VXszzpCOoYRXr1WHAvbsS5jatMxq2uICt2jE6ATiTVp_5q6TTM4wZcFUiUeeOT_Fpo-ZumqrktVjm4E8OCwHT6jS2wnygtJzji45s4NtCsjFWMslx3p5GjEMEWab0eUrw/s1600/IMG_4781p.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj96bAQ8VXszzpCOoYRXr1WHAvbsS5jatMxq2uICt2jE6ATiTVp_5q6TTM4wZcFUiUeeOT_Fpo-ZumqrktVjm4E8OCwHT6jS2wnygtJzji45s4NtCsjFWMslx3p5GjEMEWab0eUrw/s640/IMG_4781p.jpg" width="333" /></a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwD9UKwdMf8xXNBk1I_KvWwK5K5a5wR0g0mVRuLIgRgF6BsixUeccpWQ0IjGf-mXblhzI7HYvY9yG1sMGfMorfBK18KtlLkSi1_-AkuCR2dfPvps8rhu2RjKO5tT0TrnpGsiML9Q/s1600/IMG_4764p.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwD9UKwdMf8xXNBk1I_KvWwK5K5a5wR0g0mVRuLIgRgF6BsixUeccpWQ0IjGf-mXblhzI7HYvY9yG1sMGfMorfBK18KtlLkSi1_-AkuCR2dfPvps8rhu2RjKO5tT0TrnpGsiML9Q/s640/IMG_4764p.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Mengagumi kejernihan laut di pelabuhan kecil ini, rombongan ikan-ikan terlihat dari teras warung kopi tempat kami duduk mencangklong. Sebuah pagi yang sangat dinikmati semua backpacker. Sarapan di warung kopi bersama penduduk lokal, menyimak obrolan dan ngobrol dengan mereka, laut jernih indah di bawah kaki, langit biru total di hadapan mata,.. sebuah pagi di antara banyak pagi yang membuat kami tak pernah mampu membiarkan carrier teronggok lama-lama di lemari. Pagi seperti ini, selalu memanggil tak berhenti.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaEZdCEL2lOnG87ugXIUx4W9DYhGHGmDAIEMnLbR8ytrlk1o6u5Apr_A55lmJe6x1tjnPESooJox83_l4-mmwXhQ4i9VWmslRl5Iox6-w_j5QArONqvW_rXkRq4VJ2XfDHwkoVSQ/s1600/IMG_4773p.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaEZdCEL2lOnG87ugXIUx4W9DYhGHGmDAIEMnLbR8ytrlk1o6u5Apr_A55lmJe6x1tjnPESooJox83_l4-mmwXhQ4i9VWmslRl5Iox6-w_j5QArONqvW_rXkRq4VJ2XfDHwkoVSQ/s640/IMG_4773p.jpg" width="425" /></a></div>
<div class="separator">
<br /></div>
<div class="separator">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1D19aNhHrlBsfQk3KY5rAIK2M6A2oznKrV_GfY9PB-ypoxoSCmzQPsmdx5unPq3vtQl4kEei43QFIEO1idFAcQ4_6Scc2hFvyJpQWB6p_2OPpKq2YeJsJTPTRq0W52GCCIkhzOQ/s1600/IMG_4776p.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1D19aNhHrlBsfQk3KY5rAIK2M6A2oznKrV_GfY9PB-ypoxoSCmzQPsmdx5unPq3vtQl4kEei43QFIEO1idFAcQ4_6Scc2hFvyJpQWB6p_2OPpKq2YeJsJTPTRq0W52GCCIkhzOQ/s640/IMG_4776p.jpg" width="426" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="background-color: #f9f9f9; font-family: "times"; font-size: 20px;">هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِن رِّزْقِهِ ۖ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ</span></div>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<i>Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kalian, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kalian dibangkitkan.<br />(Q.S. Al Mulk 67:15)</i></blockquote>
<h2>
<a name='more'></a>Operation Wallacea</h2>
Kapal datang, kami naik dan bertolak menuju P. Hoga. Kapal reguler ini berkeliling ke seluruh pulau besar WaKaToBi dan singgah di pulau-pulau kecil sekitarnya, termasuk P. Hoga. Seingat saya ongkos yang kami bayarkan sekitar 15-25 ribu rupiah per orang karena jarak ke P. Hoga dekat dari P. Wangi-Wangi. Kalau tidak salah ke P. Binongko yang terjauh dari P. Wangi-Wangi ongkosnya sekitar 100-150 ribu.<br />
<br />
Di P. Hoga ini terdapat fasilitas <a href="http://opwall.com/" rel="nofollow" target="_blank">Operation Wallacea</a>, sebuah organisasi yang meneruskan jejak peneliti <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Alfred_Russel_Wallace" rel="nofollow" target="_blank">Alfred Russel Wallace</a>, seorang ahli biologi, geografi dan antropologi berkebangsaan Inggris yang namanya lebih kita kenal dalam istilah "Sabuk Wallace", sebuah area di kawasan tengah Indonesia di mana Pak Wallace melakukan penelitian keragaman mahluk hidup dan penyebaran geografisnya. Operation Wallacea saat ini melakukan riset biologi dan manajemen konservasi di tempat-tempat terpencil di dunia, yang diikuti oleh mahasiswa, peneliti dan professor dari berbagai bangsa. Waktu kami mendarat, para peneliti lagi keluar diving semua, laboratoriumnya dikunci dan suasana sepi. Tapi justru bikin kami bebas seliweran dan ngintip-ngintip ke dalam lab, hihihi..<br />
<br />
Laboratoriumnya gedeeeee.. iiih, bikin iri dan berpanjang angan kenapa gak kuliah kelautan or biologi or anything yang leading to being scientist as a job. *e gak boleh gitu ya* Di sekitar lab ada pondok-pondok kayu tempat tinggal para peneliti, yang teras-terasnya menghadap laut semuaaaaa..<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1c5mDlG34zIkrIiRhtZDeKWN5vsDwIA3DPkqR3UPyNMbITQcm7-70DG8EomOrqFmL2iuD8ND5GY0BuKw3ZB82zU2JsMYffl8LIKeGB3RgCqNI7ah5vYNGaM7_ywTDf2YpDF_mXA/s1600/DSC04526%255B4%255D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="356" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1c5mDlG34zIkrIiRhtZDeKWN5vsDwIA3DPkqR3UPyNMbITQcm7-70DG8EomOrqFmL2iuD8ND5GY0BuKw3ZB82zU2JsMYffl8LIKeGB3RgCqNI7ah5vYNGaM7_ywTDf2YpDF_mXA/s640/DSC04526%255B4%255D.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mungkin karena terpana, saya malah gak motret bangunan lab ini. Dan cari di internet pun susah. Akhirnya dapet juga dari <a href="http://tipwisatahemat.blogspot.co.id/2012/10/wakatobi-2-pusat-penelitian-terumbu.html" target="_blank">sini</a>. Nah, labnya itu adalah lantai bawah, yang ada plang di atasnya. Bangunan ini besar dan panjaaang hingga belakang. Di lantai atas ada meja-meja dan kursi-kursi tempat para peneliti duduk-duduk berdiskusi.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917508367/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 031"><img alt="Wakatobi 031" height="427" src="https://farm8.staticflickr.com/7045/6917508367_f450016942_z.jpg" width="640" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917509507/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 032"><img alt="Wakatobi 032" height="427" src="https://farm8.staticflickr.com/7049/6917509507_c683438d6f_z.jpg" width="640" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917511865/in/album-72157629420789351/" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Wakatobi 033"><img alt="Wakatobi 033" height="427" src="https://farm8.staticflickr.com/7179/6917511865_9042f58fac_z.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ini Titi. Indhi kemana ya?</td></tr>
</tbody></table>
<script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7dYOoKws7ZXiJZRn1LZ0ndIcW62V4j0ltMGwzCI21YqMkYNL0fjosO7g5e8MLvQuyVecjlZQZU4SoRMRmx9i7uoT8G-dryh8niFCjFmmrDXhQ5tj0sUAo073dojJHI1nHx6-p1A/s1600/IMG_4886p.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7dYOoKws7ZXiJZRn1LZ0ndIcW62V4j0ltMGwzCI21YqMkYNL0fjosO7g5e8MLvQuyVecjlZQZU4SoRMRmx9i7uoT8G-dryh8niFCjFmmrDXhQ5tj0sUAo073dojJHI1nHx6-p1A/s640/IMG_4886p.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Salah satu pondok kayu untuk para peneliti itu. Huh.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikn70UfV1Kd7lC-ZB4kofEP5xVLm5Wg4OH67uq9AMzcZWx4EGdl9XLfk1h6bKgjlktUeT9-8GnKx2fXEXpj5QH8mUxjquQNm5lzSed8TWk7D8V90gFCVcHuTos2rRc1B7cW9-swQ/s1600/IMG_4857p.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikn70UfV1Kd7lC-ZB4kofEP5xVLm5Wg4OH67uq9AMzcZWx4EGdl9XLfk1h6bKgjlktUeT9-8GnKx2fXEXpj5QH8mUxjquQNm5lzSed8TWk7D8V90gFCVcHuTos2rRc1B7cW9-swQ/s320/IMG_4857p.jpg" width="213" /></a></div>
Di pondok penyimpanan alat diving ada lambang PADI, yang menandakan di sini juga dilakukan sertifikasi selam di bawah lisensi PADI. Usai keliling ke pondok-pondok, ngintip-ngintip lab dan ngiriin para peneliti, kami ke sini nyari kali-kali ada divemaster yang tersisa untuk bisa membawa kami diving. Berhubung gak ada, jadinya kita kepo-in peralatan diving mereka, haha.. Apparently mereka bikin beberapa peralatan sendiri yang disesuaikan dengan penelitian mereka. Termasuk goggle tambahan yang dikasih filter merah, untuk mengeluarkan warna-warna asli terumbu karang, karena di dalam laut warna-warna merah cenderung hilang.<br />
<div>
<br /></div>
Karena tipis kemungkinan divemaster bakal balik sebelum tengah hari, akhirnya diputuskan untuk snorkeling sajahhhh.. Di P. Hoga ini kami sudah ditunggu Pak Hamid dan perahunya, yang akan kami sewa untuk transportasi selama di Wakatobi.<br />
<br />
Perahu membawa kami ke spot tidak jauh dari pulau, dan... masya Allah.. gak ada kata-kata untuk menggambarkan terumbu karangnyaaaaa.. Bayangkan semua warna dan warna-warna ajaib yang gak pernah ada di color wheel. Udah? Nah, itu ada semua...! Ungu jreng yang sungguh gak pernah liat, hijo aneh yang swirling-swirling, striking magenta, name anything! Sungguh benaaaar claim itu, spektrum warna terluas!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZo20gbzMYq0wGKjj8dTwPo8MIVPGvdVX3WT13esUl5l7oNjZBN-IuW-JaodXAJEmbRKvMgcQb_cZ1YHRJp5gOquTWL_c3wHBKL3hpSSDI13iiu4FtF8rKGBoSEC6z3m5NKBSunQ/s1600/305423_2523620770412_821144300_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZo20gbzMYq0wGKjj8dTwPo8MIVPGvdVX3WT13esUl5l7oNjZBN-IuW-JaodXAJEmbRKvMgcQb_cZ1YHRJp5gOquTWL_c3wHBKL3hpSSDI13iiu4FtF8rKGBoSEC6z3m5NKBSunQ/s640/305423_2523620770412_821144300_n.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX0KJ4ogzniUu2J3xSyQLReTAUUiUm6koebzd1twiM-iT8ePGoWCLSVSvmQfMCaFfJQcBrWhQQZeyLH_9qX3D642r42DfORJQWjCP2uyJWUhzIO7uA_uJ1mm2lQjA3oJKremH28w/s1600/320004_2526664086493_717913745_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX0KJ4ogzniUu2J3xSyQLReTAUUiUm6koebzd1twiM-iT8ePGoWCLSVSvmQfMCaFfJQcBrWhQQZeyLH_9qX3D642r42DfORJQWjCP2uyJWUhzIO7uA_uJ1mm2lQjA3oJKremH28w/s640/320004_2526664086493_717913745_n.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ3-2_NdPL4gYAPMqYUIJkIiyJw5tV1DO48X-17x6FZGpwuH6zyKnUJMSePlHq7KKweAA4QrGFFrvSOyzPITvzRyATfD3D2u1QGQzakr86EIMITmwG3dcUx8YtcWgZUKINWc_IMg/s1600/320004_2526664166495_1695814478_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ3-2_NdPL4gYAPMqYUIJkIiyJw5tV1DO48X-17x6FZGpwuH6zyKnUJMSePlHq7KKweAA4QrGFFrvSOyzPITvzRyATfD3D2u1QGQzakr86EIMITmwG3dcUx8YtcWgZUKINWc_IMg/s640/320004_2526664166495_1695814478_n.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Kontur lautnya yang berupa wall, bikin frame snorkel mask saya semacam kamera yang menangkap komposisi sempurna rule of third: separuh biru pekat, separuh lagi warna-warni cantik dalam aneka bentuk dan tekstur. Kayaknya ini kondisi saya paling tenang sepanjang sejarah snorkeling. Terapung-apung tanpa mau berpindah tempat, hanya berenang ekstrim pelan, so tranquilled seeing the greatness of Allah who created all these.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHl8ugA1elNM-yGh_hCooaE6l3ZfjvQqi6XWBCmwIqLlXkAlVUDE7m8_Ui7UP6LdWoYppZVV39kS35WVnWwfK24vnunH-IVM1nauPHrIQUYc9DK78Qtzr_2KBek9K2fubqT7mb9Q/s1600/320004_2526664246497_1823210729_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHl8ugA1elNM-yGh_hCooaE6l3ZfjvQqi6XWBCmwIqLlXkAlVUDE7m8_Ui7UP6LdWoYppZVV39kS35WVnWwfK24vnunH-IVM1nauPHrIQUYc9DK78Qtzr_2KBek9K2fubqT7mb9Q/s640/320004_2526664246497_1823210729_n.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4bt9YyRMFQz91p7RikqFLR0VYwaPgDVMAiUqK0NUfvBny7iS8TVajiw1xgbPWWP1Ythxc4khROjKqVqRbx1R-8fpX05eHx47p7UxIsozAMVSAp3QHWB8HLnzwRi7UW5VclOlugw/s1600/320004_2526664006491_1044224588_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4bt9YyRMFQz91p7RikqFLR0VYwaPgDVMAiUqK0NUfvBny7iS8TVajiw1xgbPWWP1Ythxc4khROjKqVqRbx1R-8fpX05eHx47p7UxIsozAMVSAp3QHWB8HLnzwRi7UW5VclOlugw/s640/320004_2526664006491_1044224588_n.jpg" width="359" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Coral Reef photos by Indhira Kinong</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Ada area-area yang nampaknya sudah dikavling oleh peneliti, dipasangi semacam kerangkeng besi dan digembok. Terlihat juga jejak-jejak penelitian yang belum selesai, marking, dan buoy-buoy yang menandai spot-spot pengamatan mereka.<br />
<br />
Teman saya Soni, bolang asal Wonosobo, pernah bilang kalau saya cuma mau mentas dari laut kalau sudah kesorean atau sudah laper. Bener. Kalo belom dijemput kapal atau diteriakin orang sekapal, gak akan pernah suka rela nyudahin kencan dengan para mahluk laut. Sesi ini diakhiri dengan perahu menjemput saya ke tengah laut, hiahaa..<br />
<br />
<a data-flickr-embed="true" href="https://www.flickr.com/photos/p3nnylan3/6917512815/in/album-72157629420789351/" title="Wakatobi 034"><img alt="Wakatobi 034" height="427" src="https://farm8.staticflickr.com/7049/6917512815_909f2b26de_z.jpg" width="640" /></a><script async="" charset="utf-8" src="//embedr.flickr.com/assets/client-code.js"></script><br />
<br />
Kami makan bekal dan sholat di bale bengong tepat di pantai berpasir super putih kayak di film The Mirror Never Lies. Dan itu bikin saya inget, belom kesampean niru adegannya Pakis terapung-apung di laut biru toska. Ketika akhirnya terjadi, Indhi motret saya lagi terapung-apung gitu. Pas saya lihat fotonya ternyata mirip batang kayu di tengah laut, mwahaaa... gak bakal diupload!<br />
<br />
Oya, saya gak nyesel-nyesel amat gak jadi peneliti dan kerja di lab gede dan kece di jantung segitiga karang dunia. Karena kami melihat coretan artistik mural para peneliti yang isinya menggambarkan gaya hidup mereka di pulau ini, dan itu sangat jaaaauuuuuh dari aturan Pencipta mereka. Booze, free s**, weed; seems menjadi daily routine mereka. Well, gak jadi envy. Alhamdulillah.<br />
<br />
<h2>
Next:</h2>
Seribu Bintang di Langit Kaledupa<br />
(Bermalam di Rumah Pak Hamid)<br />
<br />Riana Ambarsarihttp://www.blogger.com/profile/01215519661527395502noreply@blogger.com0